AlRey (2)

9 1 0
                                    

Hana keluar dari kamar mandi.

Ia mencari setelan yang cocok untuk sekarang.

Setelah memakai baju, ia keluar dari kamarnya dan ternyata di bawah sudah ada Vano, Steven dan Edward tengah menonton.

"Kak ini pacar lu datang" ujar Steven yang berhasil membuyarkan lamunan Hana.

"Apaan sih lu, sok tau" balas Hana.

"Udah udah, nak Vano itu kata nya mau ketemu Hana, itu udah ada anak nya" ujar ibu Hana.

"Oh iya tan, hehehe tan Hana nya Vano bawa dulu ya" ucap Vano, dan langsung di beri senyum manis dari ibu Hana.

Vano langsung menggandeng Hana keluar dari rumah nya, dan sebelum itu pasti nya mereka pamit terlebih dahulu terhadap nyonya Aghata.

"Kamu ngapain sih kesini?" tanya Hana.

"Vano kamu deng- AAAA VANO TURUNIN DONG!!" pekik Hana ketika Vano mengangkat nya dan meletakan nya di pundak lebar milik nya.

Vano tidak menggubris teriakan Hana, malah ia berjalan menuju mobil nya yang berada di depan rumah Hana.

Namun tanpa mereka sadari daritadi, Vina dan Gwen tengah mengintip mereka berdua dari arah semak-semak.

"Anjeran bang Vano beneran ngikutin saran gua" ujar Gwen.

"Mana ada saran lu jir, orang itu saran gua" sela Vina.

"Mana ada sih orang itu aja saran dari gua, lu mah ngikut-ngikut aja" balas Gwen tidak terima.

Kembali lagi pada pasangan AlRey.

Mereka berdua sudah berada di dalam mobil, dan Vano memajukan tubuhnya untuk memasang setbelt di tubuh Hana.

"Kita mau kemana sih Van?" tanya Hana lagi.

"Udah ikut aja, ini tuh rahasia" balas Vano.

Dan Hana hanya bisa me roll mata nya malas.

Ntah lah kenapa ia mendapat kekasih seperti Vano.

Orang nya cuek, dingin, tapi sekali nya perhatian itu kebangetan.

Vano menjalan kan mobil nya.

Selama di jalan tidak ada yang berbicara, Vano sedang sibuk menyetir, dan Hana yang fokus dengan handphone nya.

Ntah lah apa yang ia lakukan dengan benda kecil berbentuk persegi panjang itu.

Yang Vano tahu, apabila Hana sedang fokus terhadap handphone nya, itu pasti Hana tengah ada kepentingan, dengan dosen nya atau mungkin dengan orang lain.

Vano tidak peduli.

Dan sampai lah mereka di sebuah taman.

"Lah Van kita mau ngapain kesini?" tanya Hana bingung.

"Udah ikut aja, nanti juga kamu tau kok" balas Vano.

Vano menggandeng tangan Hana, ia berjalan memasuki taman tersebut.

Dan ketika sudah masuk mereka menemukan, sebuah meja yang sudah di hiasi oleh bunga.

Dan di depan nya adalah Danau yang indah.

"Kita ngapain sih kesini? Ada saudara kamu yang nikahan? Apa gimana sih Van? Jawab dong" pertanyaan pun bertubi-tubi pun keluar dari mulut Hana.

Namun Vano tidak menjawab, ia malah mengambil bunga itu.

Dan...

"Reyhana, cewek manis, cengeng, ambekan, cerewet, gak bisa diem, aneh, gila, tapi kesayangan Alvano, mau gak kamu janji ntar di masa depan nanti setelah kita udah lulus dan aku jadi orang sukses, kamu akan menikah dengan ku" kata Vano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Reyhana, cewek manis, cengeng, ambekan, cerewet, gak bisa diem, aneh, gila, tapi kesayangan Alvano, mau gak kamu janji ntar di masa depan nanti setelah kita udah lulus dan aku jadi orang sukses, kamu akan menikah dengan ku" kata Vano.

Hana terkejud, baru kali ini dia dapet yang kek beginian.

Ingatkan Hana buat gak pingsan disini.

Pipi nya udah merah padam, cam kepiting rebus.

Dan setetes air mata jatuh ke pipi gadis berambut ikal itu.

"Loh kok nangis? Jangan nangis dong" kata Vano terkejud mendapati Hana yang menangis.

"Hueeeee, kamu mah" Hana pun menangis seperti anak kecil.

Vano hanya tertawa ketika melihat tingkah Hana yang menggemaskan seperti anak kecil itu.

Hana mengusap air mata nya, dan...

"Alvano, cowok aneh, cuek, gila, cam alien tapi kesayangan Reyhana, aku mau kok janji" balas Hana disertai senyum manis nya.

Vano memberikan jari kelingking nya, dan Hana membalas nya.

"Janji?"

"Janji kok"

Vano pun memeluk Hana erat. Hana membalas pelukan itu.

"ACIEEEEEE" kata sebuah suara yang mengagetkan 2 insan itu.

"Astagfirullah" ujar Vano kaget.

Dan ternyata itu adalah Gwen, dan Vina.

"Udah selesai nih ngambek-ngambekan nya" kata Vina meledek.

"Kirain kagak bakal minta maaf" tambah Gwen.

Vano langsung menatap kedua adik nya dengan tajam.

"Ya kagak lah, kita mah udah janji bakal nikah, tapi tunggu gua lulus dulu, iya kan by?" tanya Vano pada Hana.

"Hahahah iya" jawab Hana.

"Oh, pajak anniv nya dong, udah yang ke 4 tahun kan?" goda Vina.

"Nah bener tuh, pajak anniv nya bang jangan lupa" tambah Gwen.

"Ih enak aja" balas Vano.

"Ya harus dong" ujar Vina, yang di tambah oleh anggukan Gwen.

"Ya udah kalian mau apa?" tanya Hana.

"Eskrim ukuran jumbo, di tambah toping rasa vanila" balas Gwen cepat.

"Eskrim yang besar rasa coklat" tambah Vina.

"Ya udah ayo kita beli" ajak Hana.

"Yeaaay!" seru kedua gadis itu.

Mereka bertiga meninggalkan Vano yang tengah terbengong-bengong.

"Eh kalian duluan aja ya" ujar Hana, dan langsung di angguki oleh Vina dan Gwen.

Kedua gadis SMA itu meninggalkan Hana.

Hana kembali ke Vano.

"Ayo Van, kamj gak mau ikut?" ajak Hana.

"Ya ikut lah" balas Vano, dan sekarang ia merangkul pundak Hana.

Lalu kedua nya berjalan meninggalkan taman itu.

End

Gak jelas? Maafin

Vote and comment ya

Unch jadi sayang

Desa SukamajuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang