Part 10

4K 568 124
                                    

Happy Reading!

.
.
.
.
.

"Nghh.."

Kedua hazel Wendy perlahan terbuka. Masih setengah mengantuk, Wendy mengubah posisinya menjadi duduk. Wendy memandangi sekelilingnya. Dahi gadis cantik itu mengernyit heran ketika menyadari dirinya berada di sebuah kamar mewah dengan didominasi oleh warna gelap.

"A-aku dimana?"

Wendy menyibakkan selimut dan turun dari ranjang berukuran king size tersebut. Gadis cantik itu berjalan menuju pintu kamar dan memutar kenopnya. Ternyata tidak terkunci.

Wendy mengintip dari celah pintu. Hal yang pertama dilihat adalah sebuah balkon berlapis emas. Wendy melirik ke atas. Di langit-langit rumah terdapat sebuah lampu gantung besar yang mewah.

"Wah.." Wendy terkagum-kagum melihatnya. Gadis cantik itu keluar dari kamar dan mendekati balkon. Dari atas, Wendy bisa melihat beberapa perabot mewah seperti sofa, hiasan mewah, televisi, lemari pajangan, dan lukisan-lukisan karya pelukis terkenal.

Wendy yakin pemilik rumah ini pasti sangat kaya.

"Tempat ini seperti istana." gumam Wendy.

"Tapi rumah ini sepi sekali. Kemana semua penghuni rumah?"

Wendy meninggalkan balkon dan berjalan tanpa tentu arah.

"Ini rumah siapa sih sebenarnya? Kenapa aku bisa ada di sini?" gumam Wendy bingung.

Wendy melihat ada sebuah ruangan di bagian paling pojok. Ruangan itu memang tidak mencolok dibanding ruangan lain, namun berhasil mengusik rasa penasaran Wendy.

Gadis yang suka dengan hal-hal berbau misteri tersebut melangkahkan kaki ke ruangan itu.

"Hm. Ini ruangan apa ya?" gumam Wendy ketika sudah berdiri di depan pintu.

Wendy memutar kenop pintu ruangan itu. Hatinya bersorak gembira karena ruangan tidak dikunci. Wendy melangkah masuk dan menyalakan lampu.

"Astaga.."

Gadis cantik itu terkesiap melihat isi ruangan. Berbagai macam benda-benda aneh, seperti rantai, borgol, cambuk, vibrator, tali, pisau ditempatkan di satu lemari besar. Di tengah-tengah ruangan terdapat sebuah benda yang di sisi kiri-kanan bagian atas dan bawahnya dipasang semacam besi layaknya pasung.

Wendy menelan ludah. Ruangan ini mirip sekali dengan ruangan penyiksaan yang dia tonton di film Fifty Shades of Grey.

Wendy melangkah lebih dalam. Ada sebuah pintu lagi di dalam ruangan.

Wendy membuka pintu tersebut. Ruangan ini terasa sangat dingin karena terdapat banyak sekali pendingin ruangan di dalamnya.

Wendy mengerutkan dahi. Untuk apa membiarkan pendingin ruangan menyala dalam jumlah banyak?

Namun keheranan Wendy akhirnya terpecahkan ketika mendapati banyak perempuan tak bernyawa di dalam sana. Jika dihitung, mungkin bisa mencapai 15 orang lebih. Para perempuan tak bernyawa tersebut masing-masing ditempatkan dalam sebuah tabung dalam keadaan berdiri. Kedua tangan mereka direntangkan dan dipakaikan borgol.

"A-astaga.." Wendy hampir saja pingsan saking kagetnya. Untungnya, gadis itu bisa mengendalikan diri.

Keadaan para perempuan itu sungguh memprihatinkan. Mereka tidak berbusana sehingga Wendy bisa melihat dengan jelas sayatan dan bekas cambukan di tubuh mereka. Ada juga yang di lehernya terdapat bekas jeratan. Sungguh, Wendy tidak kuat melihatnya.

▶Nerd Man ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang