Prolog

124 9 0
                                    

Seorang gadis tengah duduk di dekat jendela kamarnya. Memandang kepada bintang sambil memainkan gitar dan bersenandung

Dia tersenyum disela nyanyiannya. Lagu yang sangat disukai, bercerita tentang seorang anak yang merindukan sahabatnya.

Lagu yang manis juga menyedihkan.

Hal yang sering dilakukan. Bernyanyi di tengah malam, disaat semua orang telah terlelap.

Ia tidak ingin seorang pun mendengar suaranya. Tidak orang tuanya, tidak temannya, atau siapapun itu.

Ingin hanya dirinya sendiri yang dapat mendengar.

Tangannya berhenti. Suara pun tak terdengar lagi.

Gadis itu menghentikan nyanyiannya, dan beralih pada meja belajarnya.

Ditariknya salah satu laci disana. Didalamnya terlihat puluhan kertas bernilai sempurna.

Kertas ulangannya.

Wajahnya sangat datar ketika melihat semua kertas itu, ia muak. Apalagi melihat salah satu nilainya yang  B.

Ia menghela nafas. Kertas ulangan tersebut baru di berikan hari ini dan belum di tunjukan kepada orang tuanya.

Membayangkan bagaimana ekspresi orang tuanya nanti. Pasti akan penuh kemarahan dan juga akan muncul tuntutan-tuntutan yang harus ia lakukan.

Apalagi ayahnya. Kepala keluarga yang sangat tegas, dan terlampau tidak perduli pada apapun kecuali pendidikan

Baginya, dirumah ini hanya dirinya seorang yang tau tentang dirinya sendiri.

Mereka semua tidak perduli padanya. Yang mereka inginkan hanya nilai yang sempurna. Anak yang sempurna dengan jalan masa depan yang ditentukan oleh mereka.

Dan gadis ini. Park Yoonji, membenci hal itu. Ia hanya ingin menjadi dirinya sendiri.

Karena baginya menggunakan topeng setiap waktu itu sangat menyakitkan. Apalagi harus menggunakannya di depan orang yang kita sebut keluarga.

Tbc

See uu ~♥~

LeGioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang