"Aduh gue telat lagi." dumel Intan.
"Mana ada penyambutan lagi." lanjutnya.
"Kenapa Amel gak bangunin gue sih."
Sederet dumelan yang keluar dari mulut Intan. Pasalnya hari ini adalah hari penyambutan tni di tempat kerjanya.
"Mana lagi ini sepatu ." mencari sepatunya sambil berlarian kecil.
"Ini dia." gumamnya setelah berhasil menemukan sepatu kerjanya.
Setelah selesai Intan segera memesan ojol dan berangkat ke rs.
"Bak Yuni." teriak Intan memanggil Yuni.
"Eh...Intan kamu dicariin Pak Farhan." ucap Yuni.
Intan yang mendengar penuturan Yuni hanya dapat menelan salivanya.
"Mampus." kata Intan dan berlalu pergi meninggalkan Yuni.
*****
Ruangan Farhan."Permisi pak."
"Masuk." dengan nada dinginnya.
"Maaf pak saya telat."
"Duduk kamu." nada dinginnya.
"Jam berapa ini." tanya Farhan.
"Jam tujuh pak."
"Kamu tau apa salah kamu."
"I..ya pak." jawab Intan gugu.
"Kamu sehaharusnya datang jam berapa."
"Maaf pak saya tau saya salah."
"Gak perlu kamu kasih tau saya juga sudah tau,saya hanya ingin mendengar jawab kamu,kamu datang jam berapa." terang Farhan.
"Harus masuk sejarah nih, tumben ngomongnya panjang amat." batin Intan.
"Enam pak."
"kembali sana keruangan kamu saya udah muak lihat muka kamu." ketus Farhan.
"Baik pak." tutur Intan .
"Repot amat sih bos ini. Untung bos kalau bukan udah gue santet."
dumel Intan sambil pergi dari ruangan Farhan.****
Aula kantor"Kenapa tu muka." tanya Fikri kepada Yuni yang melihat Intan lesu.
"Diam kamu jangan buat dia marah."
Yuni memutuskan menghampiri Intan yang sedang kacau balau.
"Kenapa dek." tanya Yuni lembut.
"Lagi bet mut bak." jawab Intan lesu.
"Bet mut kenapa dek." lanjut Yuni.
"Tadi udah telat dimarahin eh aku udah ngaku salah masih aja dimarahin." curhat Intan.
"Mangkanya jangan kebo jadi orang." saran Fikri sekaligus mengejek.
"Apa lo bilang, gue bukan kebo dodol." emosi Intan.
"Gue orang bukan dodol kebo." balas Fikri tak terima.
"Gue bukan kebo dodol."
"Dasar kebo."
"Dodol nyasar."
"Kebo bulet."
Yuni yang mendengar perdebatan mereka hanya bisa geleng geleng kepala.
"Udah lah gak usah debat sesama kebo dan dodol." lerai Yuni dan setengah mengejek.
Yuni segera pergi dari tkp sebelum ada teriakan maut yang bersarang di telinganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DI BALIK HUJAN
Teen Fiction"Semua butuh waktu walau diantara kita ada yang harus tersakiti" Intan Pramusari. "Bukan tentang nyali belaka tapi ini tentang pengabdian dan tentang ketulusan" Mahendra Alana.