01. Perasaan

8 1 1
                                    

Aku bingung dengan arti dari sebuah perasaan. Apa tujuannya? Dan mengapa dia harus ada? Khusus untuk Perasaan negatif yang sangat aku benci. Perasaan yang justru sering sekali muncul menjadi teman menjalani hari. Mengubah ku 180° derajat, membuat ku kadang tidak mengenal diri sendiri dan tidak ingin mengenalnya lagi.

Saat merasakan sedih, kecewa, kesal, marah, merasa tidak berguna, dan perasaan negatif lainnya aku cenderung ingin membuang atau mengeluarkan perasaan itu mentah-mentah, seperti membayangkan andaikan bisa aku lakukan operasi kecil pada bagian dada ku dan mengeluarkan perasaan itu, mengangkatnya dari rongga dada dan membuangnya ke tempat sampah kemudian menutup dan menjahitnya, memperbaiki seperti semula. Aku pasti akan segera membaik dan hidup tenang tanpa perasaan itu.

Tidak ada lagi perasaan gelisah, gundah, panik yang tiba-tiba dan perasaan lain yang membuat ku membenci diriku sendiri. Aku sangat membenci diriku saat harus merasakan itu. Rasa itu semakin besar dan tak terkontrol hingga kadang aku lupa bagaimana untuk kembali mencintai diriku. Mungkin akan lebih baik jika aku tidak bisa merasakan apapun.

Ya, sepertinya akan lebih baik jika aku tidak bisa merasakan apapun. Tidak bisa merasakan marah, sedih, kesal, gemas, bahkan sayang dan jatuh cinta. Jika tidak bisa merasakan segala perasaan dan emosi maka aku tidak harus berjuang melawan segala perasaan yang bergerombol memenuhi rongga dada yang semakin sesak hingga kadang membuatku tidak sempat untuk bernapas.

Sepertinya akan lebih baik jika aku memang tidak bisa merasakan apapun. Tanpa perasaan, hanya ada logika. Tidak perlu berjuang dengan serangan panik yang membuat napas tersengal. Tidak perlu jatuh cinta yang membuat jantung memompa darah sangat cepat. Tidak perlu lagi takut atau khawatir tentang segala hal yang aku lakukan dan membuat sekujur tubuh bergetar sampai keluar keringat dingin. Tidak perlu lagi memikirkan bagaimana perasaan dan tanggapan orang lain terhadap ku. Hingga yang tersisa hanya 'aku'.

Kemana aku harus pergi?
Kemana aku harus berjalan?
Kemana aku harus mencari?
Bagaimana caranya agar aku bisa menemukan diriku yang seperti itu?
Apa yang aku harus lakukan?
Apakah benar para ahli itu bisa membantu?
Apakah dia bisa membantu ku kabur dari apa yang ada dalam diri ku? Bersembunyi darinya atau bahkan membunuhnya? Aku tidak ingin memilikinya.

"Ada apa dengan dirimu?" -🍀

"Pergi! Kenapa kau datang?!"

"Aku selalu disini bersamamu."-🍀

"Aku tidak ingin bersama mu. Aku ingin sendiri. Kamu seperti magnet yang menarik segala perasaan untukku. Aku kelelahan mengaturnya. Aku kelelahan merasakannya. Aku kelelahan menjalaninya. Kenapa kau sangat bodoh! Kenapa kau?! Arrrgggghhhhh... sekarang aku sangat kesal pada diri ku!"

"Maaf" -🍀

"Lalu? Apa menurut mu setelah mendengar itu sekarang aku merasa baik-baik saja?"

"Aku tahu kau sudah mulai lebih tenang" -🍀

"Jangan bercanda! Kamu tahu apa tentang ku?! Kamu tahu apa tentang rasa sakit?! Kamu.."

"Aku tahu! Aku tahu kamu! Aku adalah kamu!" -🍀

. . . .

"Pergi! Aku ingin sendiri!"

"Tidak! Kau butuh ditemani!" -🍀

"Teman?! Apa itu?! Aku tidak tahu artinya! Bukankah itu kata untuk orang-orang yang datang dan pergi sesuka hati?! Ah, atau orang yang hanya meminta simpati tanpa ingin mengganti?"

"Kau kesepian. Keluarlah.." -🍀

"Kesepian?! Hei, bodoh! Aku suka sendirian. Jangan ganggu aku. Kau ingin menguasai ini sendirian,kan? Kau akan menghancurkan 'Ku' jika aku pergi"

"Berdamailah, aku tahu kau hanya butuh tempat untuk bersandar, tempat untuk istirahat, tempat untuk didengarkan. Maaf telah membuat mu lelah, maaf tanpa sadar aku menyakiti diriku sendiri. Maafkan aku.. Maafkan aku.. Maafkan aku.. Maafkan aku.." -🍀

"Hei, Cukup! Kenapa kau sangat cengeng?! Kenapa kau sangat lemah?! Maaf, kenapa aku sangat lemah!"

"Tidak apa untuk menjadi lemah. Tidak apa jika kita merasakan sedih. Tidak apa, merasa sedih bukan berarti kamu menyedihkan." -🍀

"Aku hanya sendiri didunia ini. Tidak ada yang bisa mendengar ku. Kemana ku harus pergi? Kemana dinding yang berdiri kokoh harus bersandar jika mereka lelah?"

"Kamu tidak sendiri. Keluarlah, buka matamu. Mungkin kamu belum melihat atau belum menemukannya. Pasti ada satu orang diantara ribuan orang didunia ini. Sadarlah!" -🍀

"Kamu terlalu sering muncul! Bagaimana jika mereka menjauh setelah menemui ku?"

"Mereka yang peduli tidak akan keberatan dengan kehadiran mu. Karena kita adalah satu" -🍀

Apakah Tuhan benar-benar menciptakan orang itu? Apakah benar ada yang dikirimkan untuk Ku? Entahlah..
Ku belum bisa menemukannya.

Jakarta, 10/04/2019
-🍁-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DARK SIDE || The story behind the lightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang