A ONE MINUTE KISS

2.4K 176 4
                                    

CHAPTER 7
A ONE MINUTE KISS


"Time for a sweet revenge, K," ujar Ben dengan seringai menyebalkan di wajahnya. "Which one are you going to choose? Truth or dare?"

Setelah dibuat kesal karena harus merasakan sendiri hukuman yang sempat dia sebutkan dalam permainan, laki-laki itu kembali terlihat bersemangat saat akhirnya botol yang berada di tengah lingkaran berhenti berputar dan mengarah pada Kara. Sepertinya Ben sudah memiliki ide dalam kepalanya tentang tantangan atau pertanyaan apa yang akan diberikannya pada perempuan berkacamata itu. Dan Ben yakin, hal apa pun yang akan dia berikan pada Kara bukanlah hal yang bisa dibilang menyenangkan.

Mengenal Ben selama lebih dari sepuluh tahun membuat Kara tahu bahwa cepat atau lambat, laki-laki itu pasti akan membalasnya. Dia tidak akan merasa terkejut jika kemudian Ben meminta dirinya untuk melakukan hal konyol atau mengakui hal paling memalukan yang pernah terjadi dalam hidupnya.

"Dare," jawab Kara akhirnya setelah menghela satu napas panjang.

"Well." Ben menepukkan kedua telapak tangannya. Dialihkannya tatapannya dari Kara ke gadis yang duduk di sampingnya yang sesekali terlihat mencuri pandang pada perempuan berkacamata itu. Melihat hal ini, ide tantangan apa yang akan diberikan pada Kara seketika terlintas dalam benak Ben. Lalu sambil menyunggingkan satu seringaian menyebalkan, dia berkata, "I dare you to kiss Lila. On the lips. For a minute."

Kontan saja kedua mata Delilah terbelalak lebar begitu mendengar tantangan yang diberikan Ben untuk Kara. Gadis itu tidak menyangka bahwa Ben akan memberikan tantangan seperti itu.

Kara? Mencium dirinya?

Membayangkan hal itu, kedua pipi Delilah seketika memerah layaknya kepiting rebus. Jantungnya mendadak berdetak lebih cepat dari biasanya. Dan kedua telapak tangannya terasa lembab lantaran memproduksi keringat berlebih.

'Aku harus gimana kalau Kak Kara betulan cium aku? Apa Kak Kara akan tau kalau aku suka sama dia? Apa Kak Ben sengaja kasih tantangan ini supaya...'

"Pass me the bottle."

Kalimat yang baru saja terlontar dari mulut Kara membuat segala monolog yang ada dalam kepala Delilah seketika terhenti.

"Apa ini artinya lo menolak melakukan tantangan yang gue kasih, K?" tanya Ben.

"You can say whatever you want, Ben. But I will never kiss Delilah. Not when she doesn't want me to do that to her."

"Have you asked her yourself?" Ben kembali bertanya seraya mengedikkan kepalanya ke arah Delilah. "Atau lo cuma berasumsi kalau Lila akan menolak buat lo cium?"

"Ben..."

"Ask her, K," sela Ben. "Lo nggak akan tau jawabannya kalau lo nggak tanya sendiri ke dia."

Ucapan Ben membuat Kara akhirnya mengalihkan tatapannya pada Delilah. Gadis itu terlihat menundukkan kepalanya dalam-dalam. Jemari pada kedua telapak tangannya saling bertaut. Bahasa tubuhnya membuat perempuan berkacamata itu berpikir bahwa Delilah pasti merasa sangat tidak nyaman sekarang. Hal itu membuat Kara tidak tega untuk menjawab tantangan yang diberikan Ben hanya agar dia terhindar dari hukuman. Namun jika dengan melakukan hukuman konyol seperti yang dikatakan Ben di awal permainan bisa membuat gadis di sampingnya merasa sedikit tenang, maka Kara akan melakukannya.

WRAPPED AROUND YOUR FINGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang