5. Peluang

28 0 0
                                    

"YAILAH BOS! GIMANA BRYAN MAU SUKA SAMA BOS, KALO PENAMPILAN BOS AJA UDAH KAYAK GINI" tegas rizky

"Gak usah ngengas, anjing" mendorong kepala rizky

Kini mereka sedang berada dicafe, ya karena ini malam minggu! . Malas jika berada diberada dirumah terus jadi mereka memutuskan untuk berkumpul-kumpul.

"Terus gue harus gimana? Apa gue harus pakai gaun kesekolah gitu? Biar dia suka sama gue?" sambung risya

Teman-teman risya hanya menggelengkan kepalanya karena mendengar perkataan risya yang ngaur.

"Bukan gitu maksud kita" yandi yang kini mulai bersuara

"Terus gimana? Gue harus berubah? " tanya risya sambil menyipitkan matanya

"Iya bos!!  HARUS" tekan ilham yang gemas terhadap sikap risya

"Seberapa yakin kalian, kalau gue berubah bryan bisa suka sama gue? "

"50%" ucap yandi

Barusan yandi mengatakan seperti itu langsung saja mendapatkan cubitan keras dilengannya oleh rizky.

"Awww sakit goblog" sambil mengelus lengannya

"Nah, loh aja kagak yakin!! Apalagi gue" ucap risya

"Gue kasih saran ya bos! Mendingan bos gak usah suka sama bryan" canda tio

"Saran macam apa tuh" sambil menyilangkan tangannya didepan dada "Mendingan gue jadi diri sendiri aja, karena jadi orang lain tuh susah. Dengan jadi diri gue sendiri, gue bisa lihat mana yang suka sama gue yang apa adanya bukan ada apanya"

Mendadak terdiam saat risya mengatakan hal tersebut. 'KAGET' itulah yang mereka rasakan.

"Gak nyangka banget" ucap zio sambil menepuk-nepuk tangganya

"Gue setuju! Kagak nyangka bos bisa jadi bijak gini" rizky menggeleng kepala

"Gue gitu loh" sambil menggibaskan rambutnya

"Wanjir kutu bos tempel nih dimuka" ucap yandi bercanda

"Enak aja, rambut gue nih setiap minggu gue keramasin sembarangan aja kalo ngomong" risya tidak terima senang, karena ucapan yandi pasti didengar oleh pelanggan lain otomatis dia malu. Bisa saja mereka percaya lagi kalau risya berkutu.

"Bercanda bos" tekan yandi yang kini telah memakan nasi gorengnya yang telah datang

"Kenapa juga loh bisa suka sama sih bryan? " tanya zio

"Mana gue tau, emang gue suka sama bryan harus punya alasan gitu?? "

"Pasti punya alasan bos"

"Gue suka sama bryan karna gak ada alasan"

"Masa gitu" ucap yandi

"Lah? Kalo gue suka sama bryan karna ganteng itu bukan suka tapi nafsu" ucap risya yang geram

"Siapa juga yang bilang bos suka sama bryan karna nafsu"

"UMPAMANYA" teriaak risya "heran gue, kenapa bisa temenan sama meghantrophus kaya kalian" ingin sekali menendang mereka

"Tapi bos, kalau bryan suka sama yang lain gimana? " goda tio

"LOH PADA BUKANNYA BANTUIN INI MALAH BIKIN EMOSI GUE"

"Bukan gitu, gue gak mau lihat bos sedih aja kalo tau kenyataan bryan suka sama yang lain"

"Gue aja belum mulai" lesuh risya

"Kita bakal bantu bos" ucap zio sambil menepuk bahu risya "Tapi jika perjuangan bos gak dihargai, gue bakal maju paling depan untuk menjadi tempat sandaran bos tercintaku ini"

RISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang