keempat belas // Happy Birthday

162 46 6
                                    

Calum's POV

"aku cuman pengen kamu ngelupain kejadian di masa lalu kamu dan mulai beraniin diri buat nginget hari kelahiran kamu, kayla."

satu satunya alasan kenapa kayla ga mau nginget hari ulang tahunnya adalah: karena dihari ulang tahunnya, kedua orangtuanya nitipin kayla di panti asuhan, lebih tepatnya nelantarin kayla di panti asuhan yang untungnya pemiliknya sebaik bunda andira.

kayla lalu melarikan diri dari panti asuhannya. tadinya gue pengen kejar, tapi bunda andira nyegah gue karena mungkin kayla emang lagi pengen sendiri.

gue cuman pengen ngerayain ulang tahun kayla sekaliii aja, karena mungkin aja dengan cara gue ngerayain ulang tahunnya, kayla jadi bisa ngelupain masa lalunya dan nginget suprise yang gue buat dihari ulang tahunnya saat ini. ya tapi mau gimana lagi, hati kayla gabisa diajak kompromi sih.

Author POV

kayla bersandar di pagar jembatan yang kokoh.

bukan, kayla bukan sedang mengingat kejadian saat ia ditelantarkan di panti asuhan. apa yang mau diingat jika saat itu kayla masih bayi berusia 9 bulan yang ditaruh begitu saja didepan pintu panti asuhan.

tangisan kayla terhenti ketika merasakan ada seseorang disampingnya. kayla lalu menoleh dan mendapati calum yang sedang merogoh kantongnya dan mengambil rokok dan koreknya.

"11 januari di 5 atau 10 tahun yang akan datang, lo gabakal nginget masa lalu lo yang pahit lagi kay, lo pasti bakal nginget suprise yang gue buat hari ini." ucap calum yang entah sejak kapan ia berdiri disamping kayla yang sedang bersandar.

kemudian calum menyalakan rokoknya dan menghembuskan asapnya ke atas.

"calum, lagi banyak pikiran?" tanya kayla.

"banyak, sedikit berkurang pas tau lo ada disini. gue pikir lo bakal lari ke club terus joget joget buat ngilangin stress." ucapnya seraya menghembuskan asap rokok ke atas.


kayla sedikit terkekeh ketika mendengar calum bicara demikian.

"gue cuman pengen bikin kenangan indah di hari ulang tahun lo"

"bukanya aku ga ngehargain usaha kamu, tapi aku mohon jangan berusaha keras buat bikin kenangan indah dihari ulang tahun aku, cal. kenangan indah dihari ulangtahun buat ku hanya sekedar ilusi fana."

"sebenernya lo ngomong kaya gitu juga sama aja kek ga ngehargain usaha gue si kay." ucap calum seraya membuang puntung rokok dan menginjaknya agar apinya mati.

"buruk banget ya gue jadi pacar, gapernah bisa bikin lo seneng." ucapnya lagi. kali ini calum tidak menatap kayla melainkan menatap langit yang gelap karena malam tiba.

"jangan ngomong gitu dong cal.. "

"iya besok besok kalo lo ulang tahun gue gabakal bikin surprise lagi, besok besok juga gue ga bakal maksa lo buat terbuka ke gue, besok besok gue ga bakal--"

"terserah kamu mau ngomong apa, yang penting aku bener bener ga ada niat buat 'ga ngehargain usaha kamu' ya cal," ucapan kayla terhenti karena kini kayla menangis, lagi.

calum memalingkan pandangannya dari langit, ke kayla.

"setiap hari ulang tahunku, aku selalu ngerasain sakit, gatau sakit apa dan kenapa. mungkin sakit hati karna orang tua ku?. makanya aku gapernah mau nginget ulang tahunku cal,"

calum terdiam karena tau kayla akan melanjutkan kata katanya.

"kamu gatau kan dulu waktu umurku 5 tahun, aku selalu mengkhayal orangtuaku ngasih aku kejutan ulang tahun layaknya orang tua kamu ngasih kamu kejutan pas kamu ultah."

"kamu gapernah tau cal, kamu gapernah ngerasain rasa sakitnya ditinggal orang tua."

jika air mata ada batasnya, mungkin kini air mata kayla sudah melebihi batas karena kini ia menangis sejadi jadinya.

calum menghela napasnya dan terdiam kemudian menarik kayla kedalam pelukannya.

"aku emang gapernah ngerasain rasa sakitnya ditinggal orang tua, tapi setidaknya aku berusaha bantu kamu buat nyembuhin 'rasa sakit ditinggal orang tua' kay" ucap calum kemudian.

"terimakasih.." ucap kayla dengan bahasa isyaratnya.

"aku yang terimakasih" ucap calum dengan bahasa isyaratnya juga.

"terimakasih.. buat apa?"

"terimakasih, udah mau aku peluk" ucap calum dengan bahasa isyaratnya, lagi.

kayla tersenyum dan memeluk calum sekali lagi.

"kay.."

kayla menghentikan pelukannya dan menatap calum.

"kenapa?"

"kok kamu bau tai si" ucap calum.

"eh emang ya?" tanya kayla sambil mengendus endus badannya. namun kayla tidak mencium adanya bau 'tai' dibadannya.

"kay..."

"kenapa lagi?"

"ternyata dari tadi disamping kita ada tai kucing astaga!" teriak calum.

"masih basah lagi cal" tambah kayla.

"udah yu ah balik, aku belom mandi tau" ajak calum.

"PANTESAN TADI PAS MELUK TUH KAYA ADA WANGI WANGI OM OM CAMPUR KETEK BASAH" teriak kayla.

calum hanya terkekeh dan menggandeng tangan kayla.

mereka akhirnya pulang dengan damai.

_______

JYAHAHAH SOK PUITIS BAT GUE BGST WKWKW

mohon maaf karena cerita ini sangat amat begitu tidak jelas.

voment jangan lupa 🤗❣️

eh iya btw itu mulmetnya anggep aja kayla lagi megang balon angka 17 ya hehe

teman tuli & teman dengar [cth] | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang