Chapter 15: Date at Festival

52 5 0
                                    

Kyoya Hibari sang komite kedisplinan akhirnya membiarkan Herbivora seperti Juri menjadi pacarnya. Entah apa yang ia pikirkan sampai seperti itu. Sejauh ini, tidak ada yang tahu hubungan mereka.

Juri sedang siap-siap pergi ke festival kembang api nanti malam, Kyoya mengirimkan dia sms bahwa dia akan menjemputnya. Juri seperti orang pertama kali jatuh cinta.

Hibari yang sampai didepan rumah Sawada mengetuk pintu rumah dengan pelan-pelan.

"Permisi. Saya Hibari, Juri ada?" balas Kyoya sesingkatnya.

"Oh, Juri-chan? Dia sepertinya masih diatas. Masuk saja jangan malu-malu." balas Mama tersenyum.

Mei Li langsung shock Hibari ada dirumahnya. Mencurigakan. Mei ada pemikiran menanyakan ini kepada kakak kembarnya nanti.

"Oh, Kyoya. Maaf menunggu." Juri membuka pintu dan melihat ia sudah berdiri disitu.

"Ayo." balasnya Singkat.

Juri mengangguk dan memberi salam kepada Mama dan Mei. Mereka bertatapan. Juri langsung kabur dan menarik Kyoya keluar dari rumah.

"Naik." balas Kyoya.

"Oke." balas Juri yang kaget Kyoya bawa motor. Daripada menanyakan bagaimana dia dapat, mending diem. Silence is gold.

Beberapa saat kemudian mereka sampai, Kyoya menyuruh wanita berambut pirang itu turun dari motornya. Juri yang mengipas kipasnya menunggu Kyoya selesai memarkirkan motornya.

~POV Juri~

"Kyoya tunggu aku!" balas ku berlari mengejarnya.

Disaat aku capek menaiki tangga, aku melihat Tsuna, Gokudera dan Yamamoto. Ngapain Kyoya kesitu? Oh, duit perlindungan?

"50rb Yen." balas Kyoya.

"Hibari-san!" balas Tsuna ketakutan.

"Untuk apa kau ada disini?" balas Gokudera kesal.

"Jangan-jangan..." balas Yamamoto.

"Kita bayar ke komite kedisplinan." balas Tsuna.

"Itu semua menutupi semua biaya aktivitas kami. Jika kau tak membayar, kami akan menghancurkan stand kalian." balas Kyoya.

Anggota komite kedisplinan sudah siap-siap akan menghancurkan stand sebelah Tsuna dan co. Akhirnya sang pemilik mau membayarnya.

"Kyoya. Kenapa kau tidak tunggu aku?" balas ku cemburut.

"Nee-san, sejak kapan kau bergaul dengan hibari-san?" tanya Tsuna kaget.

"Rahasia." balas Juri yang berjalan bersama Kyoya.

"Kau sama sekali tidak berubah. Walaupun caramu selalu salah dimata orang." balasku.

"Hn." balas Kyoya.

Aku dan Kyoya pergi ketempat yang sepi, ya tahu sendiri dia tidak menyukai keramaian. Disana, aku duduk berduaan dan diam saja. Aku tidak tahu Kalau Kyoya mau bermesraan atau seperti itu.

Menjelang malam, ada keributan di atas Kuil. Kyoya yang merasa terganggu meninggalkanku untuk melihat siapa biangnya yang menganggu kencan kami.

"Tunggu disini." ucap Kyoya.

"Iya." balasku.

~Kyoya POV~
Aku pergi ke tempat yang lebih sepi dan tidak ada orang. Aku hanya benci perkumpulan para herbivora. Harus kuakui hari ini, wanita itu terlihat cantik. Dia hanya tersenyum melihatku.

Seketika moodku langsung turun karena ada suara berisik melalui kuil. Tidak ada yang bisa membuat kekacauan dan keributan selama aku disini. Aku berdiri.

"Tunggu disini." ucapku.

"Iya." wanita itu hanya tersenyum dan mengangguk padaku.

Aku menghajar seorang pria dengan tonfaku, banyak sekali pencuri yang bergerombolan. Aku harus menyelesaikan ini secepatnya.

"Aku pikir akan menemukan gerombolan yang menarik. Akhirnya aku berhasil mendapatkan semua pencuri yang aku kejar." balasku secepatnya.

"Hibari-san!" balas Tsuna.

"Siapa dia?"

"Dia ketua komite kedisplinan Namomori!"

"Kau telah menyelamatkan aku untuk mengumpulkannya. Komite kedisplinan akan mengambil semua uang yang kau curi."

Aku tidak membutuhkan semua herbivora ini untuk membantuku. Yamamoto dan Gokudera akhirnya membantunya. Malam pun tiba.

Saat aku mencoba ingin mengambil paksa, aku melihat Ipin dan teringat Juri yang menungguku. Aku pun tersenyum dan langsung pergi meninggalkan si herbivora dan gerombolannya.

"Aku akan mengambil ini. Kau berhutang padaku." balasku.

Aku yang melihat kembang apinya mulai menyala, akhirnya pergi dan mengambil sebuah jepitan biru yang membuatnya teringat. Sang pemilik ketakutan dan membiarkan aku mengambilnya.

Juri menengok dan berdiri. "Selamat datang kembali. Kau terlambat."

"Hn. Ini untuk mu." balasku.

"Jepitan? Kau tidak perlu..." balas Juri tersipu malu.

Melihat dia malu seperti itu, mungkin membuatku sadar bahwa jatuh cinta itu sangat menyenangkan. Aku memasangkan jepitan biru itu ke kepalanya dan menatap kembang api bersama.

Vongola's Lost Princess [OC x Hibari Kyoya] A KHR Fanfic [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang