2. Saudara Cia | FMS 1

27 5 0
                                    

Vote dulu gess sebelum membaca..

Yang udah cuss deh langsung dibaca aja

Happy reading!!

***

Hari ke-7

"Rena bangun!! Sekolah nggak kamu?!" teriak nyonya Namboru membangunkan Rena dari lantai satu rumah mereka.

Di lantai dua, Rena dalam keadaan yang sama sekali nggak membantu. Ternyata, semalaman ia terjaga. Entah karena hawanya yang nggak bisa diajak berbaur atau ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

"Iya ma!!" teriak Rena dari lantai atas.

Ia pun dengan susah payah bangun dari tidurnya dan menggeret badannya menuju kamar mandi. Selama lima belas menit ia berendam dan setelahnya ia merasa lebih baik. Lima belas menitnya lagi ia melakukan rutinitas pagi yang biasanya ia lakukan. Pup.

Setelah menunggu tiga puluh menit, akhirnya mama Merlyn melihat anak semata wayangnya turun dari singgahsananya. "Lama banget, Ren. Kalo telat gimana?" tanya mamanya sambil memberikan roti yang sudah ia beri selai coklat kesukaan Rena.

"Kalo telat yaudah ma, namanya manusia pasti pernah ngelakuin kesalahan." jawab Rena acuh tak acuh sambil menerima roti pemberian mamanya.

Mamanya yang geram pun menatap tajam Rena. Rena yang merasa salah bicara hanya nyengir sambil menatap mamanya dengan puppy eyes-nya.

"Rena nggak pernah telat kok ma. Sumpah deh." bela Rena untuk dirinya sendiri sambil mengacungkan dua jarinya dan berkata 'piss' ataupun 'suwer' pada mamanya.

Mamanya hanya memutar bola matanya malas sambil berkata, "Yaudah selesaiin sarapanmu terus cepet berangkat."

"Siap ndan." jawab Rena sambil memberikan hormat takutnya pada malaikatnya itu. Tapi ada satu hal yang mengganggu pikiran Rena.

"Papa mana ma?" tanya Rena takut-takut.

Mamanya terdiam sebentar sebelum menjawab kalo papanya ada di kamar. "Semalem papa lembur makanya mama nggak tega bangunin. Terus sebelum papa tidur, papa bilang malem ini mau ajak kita dinner di restoran yang kamu mau seminggu yang lalu." jelas mamanya.

"Serius ma? Papa yang bilang kayak gitu?" tanya Rena tak percaya.

"Iya sayang. Tapi mama nggak tau restoran yang dimaksud papa itu yang mana. Emang kamu pernah pergi berdua aja sama papa?" tanya mamanya balik.

Rena pun hanya tersenyum penuh rahasia pada mamanya. "Mama bakal tau nanti malem. Rena berangkat dulu ya ma!" kata Rena sambil mencium pipi mamanya gemas dan langsung berlari menuju bagasi mobil untuk mengambil mobilnya.

***

"Jadi.. apa yang buat lo senyum terus hari ini?" tanya Cia yang sejak tadi penasaran kenapa seorang Rena datang ke sekolah dengan wajah bungah merekah seperti seseorang yang baru saja memenangkan tiket lotre.

Rena menoleh menghadap Cia yang bicara padanya sambil terus tersenyum.

Satu detik...

Dua detik...

Lima detik...

Sepuluh detik...

"Argghh gila lo, Rena. Pergi sana!" kata Cia tiba-tiba sambil mendorong bahu Rena agar menjauh darinya. Rena pun terjatuh dari duduknya.

Seketika perhatian seisi kantin dari segala penjuru tertuju pada dirinya. Seorang nona muda Namboru jatuh dengan tidak elitnya ke lantai kantin.

"Opss." kata Nanda lirih sambil menaruh telapak tangannya di bibirnya.

Sayap Yang Patah | Fm SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang