mohon maaf sebelumnya,cerita sedikit mengalami perubahan mohon baca ulang jika ingin mengerti alur cerita
have fun~*****
"tasya"ketuk vino berdiri didepan pintu
"bisakah kau pulang saja"ucap tasya didalam kamar
"bisakah kita berbicara sebentar?"tanya vino dibalik pintu
"tidak,aku lelah"jawab tasya acuh
"mengapa kau masih tinggal disini bersama dirinya setelah kejadian dikamar mandi tadi ia begitu tidak sopan dengan..." "vino"ucap tasya didepan muka vino,membuka pintu dengan kasar didepannya.
"bisakah kau tidak ikut campur dalam masalah keluargaku,aku begitu pusing kau tau,aku rasa aku gila jadi ku mohon aku hanya ingin tenang setidaknya dalam beberapa menit"gusar tasya frustasi
"tasya,kau bisa berbagi denganku baiklah aku akan pulang tapi ingatlah aku bisa membantumu kapan saja"ungap vino melangkah pergi tasya hanya menatapnya termenung hingga pintu kamar kembali tertutup.*****
1 minggu telah berlalu dan semuanya berjalan dengan normal tampa ada masalah sedikitpun,aku dan kak reza hanya berbicara kadang kala saja entahlah ia begitu sibuk dengan kantornya hingga perkataan ceren dikantin itu sedikit membuatku terganggu apakah kantornya memang mengalami masalah melihat dirinya yang tak kunjung tidur didepan laptop setiap malam,entahlah aku tidak ingin tau terlalu jauh hidupku sudah cukup rumit.
dan beruntungnya vino tidak mendekatiku selama jam perkampusan kurasa ia mengerti bahwa hidupku sudah cukup rumit didunia perkampusan ini.
semuanya tidak terlalu berubah,gina yang masih menatapku secara horor diam diam,ceren yang baru mengakui ia tidak bisa melawan saat vino meminta nomor dan alamatku,dan mama yang tidak ada kabar sejauh ini namun dari semua hal itu tanggal ini begitu penting tgl 28 juli,rasa takut ini tidak dapat dipungkiri lagi dan disinilah aku berada, ditoilet perempuan dengan sebuah alat pengecek kehamilan.
aku telat datang bulan dan adegan dirumah sakit selalu menghantuiku.
diriku berdiri tidak karuan,rasa cemas ini tidak dapat dipungkiri lagi."tasya apa kau didalam,kau sudah cukup lama disana?"ucap ceren mengetuk pintu membuat jantungku ingin lepas dari tempatnya
"baiklah,sebentar lagi aku akan keluar"jawabku yang tampa pikir panjang menaruh benda tersebut didalam tasku tampa bisa melihat hasilnya terlebih dahulu
"apa yang kau lakukan didalam?"tanya ceren kepadaku
"ahh itu,kurasa perutku sedikit bermasalah"jawabku tenang"sebaiknya kita kekelas"ajakku ceren yang mendengarnya hanya menggangguk setuju
#####
note:taburkan bintang dan komentar seusai membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
The Silent Brother
RomanceKonten dewasa21+ (Tasya) "siapa aku?" "dari mana aku berasal" "tak ada hal yang dapat ku ingat,semuanya sulit untuk kuterima sekarang dimana kondisiku telah berbadan dua beriring dengan kehancuran yang perlahan datang" (Reza) "Aku tak akan membiarka...