Chapter 01

76 5 7
                                    

sayang jadi jemput aku kan?

jadi dong sayang

oke. aku tunggu dirumah, jangan sampe telat. 10 menit ya

siap bu bos!

[chatting]

Kira-kira seperti itulah isi chat Ivana untuk kekasihnya. mereka sudah berpacaran hampir 2 tahun. Tak heran jika Ivana sering minta diantar dan dijemput Aksa. itu pun saat Aksa sedang memiliki waktu yang luang.

Ivana dan Aksa akan makan malam. Ivana hari itu sangat sibuk, dia harus kesalon. dan membeli baju baru.
maklum
Mereka berdua sudah jarang bertemu semenjak Aksa ada kunjungan ke Luar Negeri.

Ivana memakai dress bewarna merah dengan hiasan bunga di bahu. sangat kontras dengan kulit putih Ivana. dia berdandan dan memakai parfum barunya yang baru ia beli saat Aksa akan pulang lagi ke Negaranya.

"mamah.. " panggil ivana pada mamanya yang sedang menonton tv.

"Tuhann... cantiknyaa anak mama pasti mau ketemu Aksa ya. mama denger aksa udah pulang?"

"hehe iya mah, Ivana ga sabar mau ketemu Aksa, ahh tapi Ivana pantes ga pake baju ini? apa terlalu berlebihan? "

"tidak sayang, kamu cantik. kaya mamahnyaa hahaha"

ting.. tong..

"mah itu pasti Aksa"
Suara bel rumah Ivana berbunyi, hati Ivana berdegup kencang, dia tidak sabar untuk melihat kekasihnya lagi

saat mebuka pintu ada seorang yang berdiri dengan boneka didepannya dan membawa bunga mawar kesukaan Ivana

"Aksa? "

"Aku bukan Aksa, aku Teddy. wahh cantik yaa pacar Aksa"

Aksa datang dengan boneka berukuran besar yang menutupi hpir selurug badannya dan memberikan kejutan untuk kekasihnya, Ivana.

Aksa memang selalu membuat Ivana tersenyum dan tertawa padahal Aksa adalah orang yang sangat cuek terhadap perempuan tapi dia bisa membuat Ivana yakin bahwa Aksa lah yang akan menjadi pasangan hidupnya

===

"saya pesen apa saja yabg bisa membuat pacar saya yang cantik ini bahagia. jangan dikasih racun hlo ya" kata Aksa pada pelayan yang memberi menu pada mereka berdua.

mereka menikmati makan malam itu dengan damai dan romantis. tak henti hentinya aksa membuat ivana tersenyum.

Aksa sangat menyukai senyuman Ivana yang sangat manis.

setelah bermakan malam, mereka berdua memutuskan untuk pulang.

"yang, nanti kita mampir ketoko roti dulu ya, tadi mama minta dibeliin roti di Jalan Venus"

"Iya Ivana sayanggg" balas Aksa yang pasti sudag bikin Ivana senyum senyum sendiri.

hufffttt begitu bahagianya aku malam ini, bersama dengan Aksa kembali dan memupuk rindu yang baru

mereka mulai meninggalkan restoran dan dijalan mereka terus mengobrol untuk sekedar mengobati rasa rindu antara mereka.

tak berasa mereka sudah sampai di Toko Roti sesuai pesanan mama Ivana

"aku beli dulu ya kamu tunggu disini aja" minta ivana agar kekasihnya menunggu di luar Toko Roti.

ttiinnnn... ttiinnnnn...

suara klakson mobil yang terusterusan di pencet seperti mau kampanye.

suara mobil siapa sih ini..

"heyyyy AWAS!! " teriak Aksa memanggil seorang gadis yang hampir saja tertabrak mobil
Dengan cepat di berlari dan menarik gadis itu.

gadis berjaket hitam celana hitam dan sepatu hitam.

matanya sangat indah, bibirnya, cantik.

Aksa terus memandangi gadis yang dia Tolong yang sekarang berada di pelukannya

plakk!!

Gadis itu menampar Aksa dan lari menjauhi Aksa dengan menatap sinis.

"heyyy kamu jangan lari, dasar orang aneh! gatau cara berterimakasih apa!!!!! " Teriakan Aksa pada gadis misterius itu. yang hanya dibalas dengan tatapan sinis

"ishh siapa sih tu orang! ga makasih main tampar aja!! kalo bukan cewek udah aku tampar dari tadi!!" ucap Aksa pada diri sendiri.

"sayang, kenapa? dia siapa?" suara Ivana mengagetkan Aksa yang sedari tadi bicara dengan emosi pada diri sendiri

"ahh tau ah udah ayo pulang"

Ivana masih bingung ada apa dengan kekasihnya itu dan ada apa dengan perempuan yang tadi berlari menjauhi dia dengan tatapan yang menyeramkan.

ahh buat apa sih aku pikirin, yang jelas hari ini aku bahagia bisa sama Aksa lagi..

===

"buk, maaf aku pulang telat"
"aku gapapa buk, ini cuman luka kecil" ucap dia sambil mengusap darah yang ada di hidungnya dan mengingat kejadian tadi

kejadian saat dia mengejar pencuri uangnya dan tidak berhasil mengambilnya. karna setelah pencuri itu memukulnya dia lari.

Samantha jangan lemah, liat ibumu, dia sangat kuat dan jangan bikin dia sedih.

aku janji buk, aku akan balaskan dendamku pada dia yang udah buat ibu seperti ini..

to be continued..

terimakasih sudah membaca chapter 01 ~

SAMANTHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang