♛┈⛧┈┈•༶●○●○●○●○༶•┈┈⛧┈♛
Pertengahan musim dingin, Korea Selatan.
Park Jimin, dia yang bersinar seperti bulan. Terlihat indah namun terlalu jauh untuk di jangkau. Terlalu sulit untuk dimiliki.
Dan Jeon Jungkook hanyalah laki-laki miskin–cupu dan tidak menarik. Dengan kacamata tebal dan gigi berkawat. Jangan lupakan tatanan rambutnya yang seperti tempurung kura-kura. Dia tentu saja– masuk dalam siswa berkasta rendah pada masa itu.
Ironisnya, dia yang menyedihkan itu telah jatuh cinta pada sang bulan. Terjerat pesona indahnya seorang Park Jimin. Jungkook jatuh pada kelembutannya, suaranya, tutur katanya, senyumnya yang mengembang hingga matanya membentuk garis sabit, fisiknya yang luar biasa, sopan santunnya. Sesempurna itu Park Jimin dimata Jungkook.
Tidak butuh waktu lama untuknya menyadari, bahwa cinta telah tumbuh dalam dirinya, Jungkook mencintainya, begitu cinta sampai ingin memilikinya.
Hanya saja, kala itu. Jimin sudah ada yang memiliki. Seorang yang lebih tinggi dari Jungkook– lebih baik dari segala hal yang dia punya. Kasta, kedudukan dan ketampanan. Seorang yang sering di panggil Pangeran. Lebih tepatnya, Pangeran berhati iblis. Begitu Jungkook menyebut sosok laki-laki beruntung itu.
Status kepemilikan tidak membuat Jungkook gentar, dengan bermodalkan setangkai mawar dia memberanikan diri untuk menyatakan cintanya.
Di ruang musik, di saksikan oleh grand piano tua yang membisu di sudut ruangan, kaca-kaca yang berembun, Jungkook menyatakan perasaanya.
"Jadi apa yang ingin kamu sampaikan Jungkook-ssi?"
Jimin menatapnya dengan sorot lembut, dia memang seperti itu. Jungkook gugup luar biasa, ini untuk pertama kalinya mereka bicara empat mata. Dan yang lebih mengejutkan, Jimin mengetahui namanya. Luar biasa!
"A-aku... Aku..." Jungkook gelisah, satu tangannya tersimpan di belakang tengah memegang erat setangkai mawar merah. Jungkook menghembuskan nafasnya, mengangkat kepala untuk dapat bertemu tatap dengan Jimin. Dan dia tidak bisa untuk tak dapat memuja sosok itu lagi.
Dengan kedua maniknya yang sayu, kedua pipi yang memerah karena hawa yang dingin, surai selembut sakura itu yang sedikit tersibak karena angin, dan bibirnya yang merah–menghembuskan nafas yang beruap akibat udara dingin.
Jungkook menyodorkan mawar itu dengan hati-hati, "Untukmu..." Ujarnya, terdengar berbisik.
Mata itu mengerjap, menatap setangkai mawar yang tersodor untuknya, dengan ragu dia menyambutnya dan segera bergumam,"Terimakasih.." Di iringi senyumnya yang manis, yang membuat Jungkook sanggup menahan nafasnya untuk sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENRINGS - KOOKMIN - REPOST
Fanfiction"Aku bersumpah akan membalas semuanya. Aku akan memiliki segalanya. Tahta, harta, dan kau! Suatu hari nanti aku akan kembali datang untuk membawamu... Dengan kekuatan ku, aku akan menjadi pantas untukmu Jimin." © cheriyoun