"Jin hyung""Eoh, Jungkook-ah"
Jungkook menghampiri Seokjin yang tengah duduk seorang diri di sudut cafe kampusnya. Ia terlihat sedang serius dengan laptop di hadapannya dan ada juga setumpuk kertas di sana. Mengabaikan para gadis yang mengambil kesempatan memotret dirinya.
Jungkook melihat daftar menu dan memanggil pelayan untuk memesan makan siang mereka.
"Hyung, Aku melihat Taetae hyung dijemput Bogum hyung tadi" kata Jungkook dengan nada mengadu pada Seokjin.
"Ya memang kenapa? Mereka kan sudah menjadi kekasih" kata Seokjin santai, mata masih berfokus pada laptopnya.
"Apa kau tidak cemburu hyung? Kalau aku jadi kau, aku pasti sangat cemburu melihat orang yang ku cintai pergi bersama orang lain"
Seokjin menghentikan jemarinya yang sedang mengetik "apa maksudnya, Jungkook-ah?"
"Aku sudah tahu, hyung. Kau juga menyukai Taetae kan? Jiminnie hyung yang memberitahu ku. Hehe" kata Jungkook dengan polosnya tanpa takut Seokjin akan marah padanya.
"Hhh~" Seokjin menghembuskan nafasnya panjang, sedikit menyesal karena sudah memberitahu Jimin, karena mereka pasti bergosip ria tentang hal itu.
"Silahkan menikmati makan siang kalian" kata pelayan cafe setelah ia menyusun pesanan mereka di atas meja.
"Terimakasih" ucap mereka serentak.
"Jadi bagaimana, hyung?" Tanya Jungkook sebelum ia menyeruput soda yang dipesannya.
"Bagaimana apanya?"
"Kau bodoh atau apa sih, hyung?" Jungkook berdecak sebal.
"Yakk!"
Takkkk
Satu pukulan sendok melayang mengenai kepala Jungkook.
"Awww. Sakit, hyung" eluh Jungkook manja sambil mengusap kepalanya yang terkena pukulan.
"Rasakan itu" kata Seokjin sambil terkekeh.
"Jadi bagaimana? Kapan kau akan mengatakannya pada Taetae hyung? Mengapa kau melepaskannya kalau kau juga mencintainya? Eoh?"
Seokjin tertunduk, Menyeruput ice coffee nya. Lalu memijat keningnya.
"Aku sedang menghukum diriku, Kookie-yah. Merasakan cemburu dan sakit seperti ini akan ku anggap sebagai hukuman untukku, sebagai pengganti rasa sakit yang Tae pernah rasakan sebelumnya"
"Lagi pula Tae terlihat bahagia. Aky tidak mungkin merusak kebahagiaanya" lanjut Seokjin.
"Hyung, ku rasa kau harus tahu ini" Jungkook menarik nafasnya sebelum ia melanjutkan kalimatnya. "Taetae hyung sengaja mendekati Bogum hyung karena dia pada awalnya ingin menghilangkan rasa cintanya padamu. Taetae hyung sangat cemburu melihatmu berkencan dengan Ken. Dia sering mengadu dan menangis padaku dan Jiminie hyung"
"Mwo?" Seokjin pun semakin merasa bersalah setelah mendengar Jungkook.
"Ne, hyung"
"Apa aku sejahat itu Kookie-yah? Aku -"
"Tidak hyung, tapi kau harus berhenti menghukum dirimu dan kau memperbaiki semuanya"
"Kau benar. Aku akan memperbaiki semuanya. Gumawo, kooki-yah. Kau memang dongsaeng terbaikku"
▫️▫️▫️▫️▫️
Sementara di cafe yang lainnya, Taehyung dan Bogum baru saja menyusahi makan siangnya. Taehyung meminta Bogum untuk mengantarkannya menemui Jimin dan Jungkook karena mereka ingin mendiskusikan sesuatu tentang acara kampus. Namun sebelumnya, Bogum berhenti di tengah jalan dan mengajak Taehyung untuk berbicara sebentar. Mereka berhenti di sebuah taman pinggir kota yang terdapat danau buatan di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
F.R.I.E.N.D.S ??? | JinV |
Fanfiction(Completed) "Kau melanggar aturan persahabatan" - KTH "Mwo?" - KSJ "Tidak ada sahabat yang berciuman. Kau sudah menciumku. Bahkan ini yang kedua kalinya!" - KTH