Limits - Kim Namjoon

1 - LEA

Namaku Lea, aku hanya seorang gadis beruntung yang dapat bekerja di Korea, tepatnya di agensi musik, walaupun bukan agensi yang cukup besar, namun aku sangat senang bisa mendapat pekerjaan sebagai staff bagian schedule. Ya, aku membantu menyusun dan mengecek jadwal bagi Idol di perusahaan ini, khususnya BTS. 

Aku mulai bekerja di sini pada tahun 2015, 1 minggu sebelum mereka 'comeback', aku cukup dibuat terkejut dengan padatnya jadwal yang harus kubuat, tapi aku lebih salut lagi kepada pihak yang melakukan kegiatannya secara langsung, ke 7 member BTS begitu sibuk, disela-sela jadwal padat, mereka juga harus banyak berlatih dan berolahraga. Jika aku ada di posisi mereka, mungkin aku sudah gila dengan jadwal yang tiada habisnya ini.

Secara pribadi, karena aku dikategorikan sebagai staff junior, aku belum pernah bertemu dengan mereka, sekalipun. Kalian tidak perlu terkejut, karena pekerjaanku hanya seputar komputer dan kantor BigHit saja, bahkan aku baru sekali melewati ruang latihan dimana mereka sedang berlatih. Kak Hansung, seniorku, dia selalu bercerita panjang lebar setelah rapat dengan para member dan staff lainnya mengenai jadwal. Kak Hansung selalu bilang bahwa mereka sangat lucu, terutama Seokjin. Mereka juga sangat rendah hati meskipun sudah cukup terkenal, mereka masih bangtan yang dulu sebelum debut. Cerita kak Hansung selalu seru dan menarik untuk di dengar, hal itu membuatku semakin penasaran dengan personality mereka, aku ingin berinteraksi dengan mereka, walaupun sekali saja. 

Aku pernah memohon-mohon pada Kak Hansung agar diajak ke rapat penjadwalan, tapi kak Hansung langsung menolak karena dia takut aku akan jatuh cinta pada membernya. Sungguh konyol! Aku sering melihat mereka dari siaran broadcast dan ya memang sih, aku mempunyai bias, tapi itu bukan berarti aku akan langsung jatuh cinta semudah itu! Dasar Kak Hansung. 

"Lea, tolong cek jadwal untuk dua hari kedepan. Apakah ada schedule diluar korea?" Pinta kak Hansung ketika ia memasuki ruang kerja.

"Baiklah. Kakak habis darimana?" Tanyaku pada kak Hansung yang langsung mengaktifkan komputernya.

"Aku habis makan siang dengan staff dan bangtan" Mendengar respon kak Hansung membuatku jengkel. Aku menghela nafas berat sambil mengecek tumpukan kertas jadwal bangtan di meja kananku.

"Hei Lea. Kau tahu tidak? Lelucon Seokjin tadi sangat lucu! Aku dan Jimin tertawa hingga nyaris tersedak. Dan Namjoon, Ya Tuhan sungguh anak itu sangat ceroboh, dia hampir membakar restoran! Hahah" Aku memilih untuk diam tidak menggubris cerita Kak Hansung yang membuat ku semakin dongkol. 

"Ya! Kau tidak mendengarkanku ya?" Tanya kak Hansung dengan nada mengejek.

"Aku tahu kau itu sangat akrab dengan mereka, tapi bisakah kau pahami aku ini sangat ingin juga berteman dengan mereka" jawabku sedikit kesal.

"Ahh~ Aku bisa saja membuatmu bertemu dengan mereka detik ini juga" Aku langsung memutar kursi menghadap Kak Hansung.

"Benarkah? Ah, Ya Tuhan, kau ini kan penipu, kenapa aku selalu tergiur begini sih" Sudah beratus-ratur kali kak Hansung berbicara omong kosong begini. Dia tahu aku ini diam-diam penggemar bangtan. Dia pernah memberiku banyak merch bangtan dengan dalih dia membelinya, padahal itu adalah pemberian Bang-PD-Nim untukku. Kak Hansung juga sering berjanji untuk mentraktir ku sehabis kerja, tapi dia malah pergi duluan. Menyebalkan!

"Tidak. Aku serius kali ini." Aku memilih untuk terus fokus memeriksa jadwal daripada mendengarkan omong kosong nya.

"Bang Si Hyuk mengundang seluruh staff dan idol BigHit untuk pesta anniversarry perusaha-"

"Sungguh?!" Aku sontak menjerit mendengar kabar itu. Benarkah? Seorang Bang Si Hyuk?! Ya Tuhan ini pasti mimpi. 

"Aish, jangan berteriak begitu, nanti menggangu kerja yang lain" tegur Kak Hansung padaku yang sedang gembira setengah mati ini.