Sepasang manik mata seseorang menatap bangunan yang berdiri kokoh tepat di depannya, Arthit hanya diam termangu melihat tempat kerjanya itu. Baru beberapa bulan belakangan dirinya melamar pekerjaan pada tempat ini, hanya untuk satu alasan bertemu dengan seseorang yang selama bertahun-tahun di tunggunya.
Sosok yang hampir 16 tahun berselang sangat ingin di temuinnya, namun ternyata hanya rasa terhianati yang pria manis itu dapatkan. Harapan yang dirinya pupuk tinggi nyatanya berujung dengan kekecewaan.
Bukankah ini hebat, pria itu hidup seakan-akan tidak terjadi apapun disini, tidak merasa kehilangan sesuatupun, padahal Arthit tidak pernah di temuinya lagi.
Apa benar, Kongpob memang senang jika ia tidak ada?
Pria itu memiliki segalanya bahkan hidup dengan tenang dan sangat nyaman, sedangkan Arthit merasa tersiksa selama ini, menahan segalanya hanya karena dengan bodohnya ingin menunggu Kongpob datang menyelamatkannya.
Rasanya ada yang menusuk Arthit tepat di jantungnya sekarang, melihat fakta yang ada, bahkan saat pria manis tadi mencoba untuk menemui pria itu, Kongpob tidak mengenalinya sama sekali, bukankah itu berarti semua kecurigaan Arthit benar.
Kongpob memang hanya ingin menyingkirkan Arthit saja, mungkin terlalu lelah karena Arthit selalu menyusahkannya, terlalu pusing mendengarkan rengekannya setiap saat, hingga berujung pria manis tadi di buang oleh kakaknya sendiri.
Di langkahkan kakinya memasuki gedung itu, meskipun Arthit tahu Kongpob tidak akan datang di jam seperti ini, Arthit tahu segalanya tentangnya, tetapi semuanya justru berbanding terbalik dengan Kongpob.
Dari sekali pandang saja Arthit tahu jika itu dia, banyak hal yang bahkan harus dirinya lakukan untuk bisa sampai ke sini, banyak hal buruk yang bahkan Arthit harus alami selama bertahun-tahun untuk bertahan hidup, tetapi masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana kakaknya, masih ingat apa yang pria itu katakan dulu, meskipun kenyataanlah yang berbicara sekarang.
Bisa di lihatnya, beberapa waktu kemudian Kongpob berjalan sembari memasang dinginnya menuju ke ruangan pria itu, tanpa mau menatap orang lain sama sekali.
Begitulah sekarang pria itu, sangat berbeda dengan dulu. Bahkan kadang Arthit selalu bertanya-tanya, apakah dia memang orangnya?
Kongpob adalah orang paling hangat yang Arthit pernah temui, sangat menyayanginya, bahkan lebih ceria daripada Arthit, selalu mengeluarkan kata-kata yang bisa membuat ia tersenyum, seseorang yang selalu sabar meskipun Arthit melakukan kesalahan, dan berusaha untuk melindunginya. Namun itu berbanding terbalik dengan pria yang Arthit temui sekarang, dia begitu dingin sampai membuat orang-orang di sekitarnya tidak berani mendekatinya, bahkan tidak mau menjawab pertanyaan orang lain jika itu tidak penting, bahkan terlalu sering marah-marah, yang ada di dalam pikirannya hanya pekerjaan saja. Pria itu terlalu egois, tidak seperti kakaknya, dan Arthit berharap mereka adalah orang yang berbeda sekarang.
________
Di dalam ruangannya, Kongpob terlihat murung, begitu melihat tanggal yang tertera pada kalendernya. Ini adalah hari ulang tahun Krist. Dulu biasanya mereka akan pergi keluar dan berjalan-jalan bersama, si kecil itu akan merengek pada kedua orang tuanya untuk membelikannya hadiah.
Yang Krist suka dari acara ulang tahun itu hanya dua, mendapatkan hadiah dan juga memakan kue ulang tahunnya sendiri, tanpa ingin membaginya para orang lain. Sehabis acara tiup lilin Krist selalu berlari menuju ke arah hadiah-hadiahnya di letakan tetapi sebelum melakukan itu, sang adik akan bertingkah seolah memeluk kuenya seraya mengatakan jika 'kue ini punya kit jangan di makan nanti kit menangis' pernah sekali waktu Kongpob mencoba untuk memakannya, yang di dapatkan oleh pria itu hanyalah gigitan pada pergelangan tangannya, bersamaan dengan tangisan histeris adiknya yang mengatakan jika 'Phi Kong jahat, kit tidak mau main lagi dengan phi' bukankah itu lucu?
KAMU SEDANG MEMBACA
[27]. ETHEREAL : Unforgettable
Fanfiction[ completed ] Ketika kedua kakak beradik yang sudah terpisah sangat lama bertemu kembali ketika mereka dewasa. apakah sang kakak masih bisa mengenali sang adik yang masih mengharapkannya? Warning ! Cerita ini mengandung unsur Yaoi / Boyslove / Boyx...