"Jadi, kita dikasih tugas lagi?"
Helen mengangguk, sementara perempuan di depannya mendengus kasar. "IHHH! Kenapa sih kita mulu yang selalu dikasih tugas?! Padahal bulan ini gue mau bebas, pengen cuti, terus jalan-jalan sa--"
"--aaaaaaama sugar daddy lo yang itu, iya kan? Yang tinggi, rambutnya dicat kayak anak ayam," celetuk Helen yang langsung dihadiahi pukulan dari temannya tersebut.
"Jangan gitu sama daddy gue!"
"Iya deh, Kezia. Nggak anak ayam. Kayak gapura baru."
"IH!"
"Berisik ah, banyak orang juga," desis Helen saat mengetahui beberapa orang sudah menghabiskan beberapa detik mereka hanya untuk menolehkan kepala pada mereka. "Lo pasti ikut kan? Bisa-bisa Madam marah ke gue kalo nggak ikut."
"Iyaaaa, iyaa... gue pasti ikut lah. Asal bayarannya dinaikin."
"Itu mah lo minta aja sendiri sama dia. Ogah gue minta naik-naik gaji sama Madam. Lo tau kan, Madam kalau denger naik gaji udah ancang-ancang mau pingsan."
"Ah, elo mah emang nggak bisa diandelin. Oh iya, by the way..." Kezia—namanya—tiba-tiba mencondongkan tubuhnya ke depan, membuat Helen terlonjak kecil.
"Apa-apaan sih! Bikin kaget aja."
"Hehe, cuma bercanda," Kezia kembali ke posisi tubuhnya semula, hanya saja kali ini dahinya mengerut. "Kenapa sih, elo nggak nyari cowok? Kan elo cantik. Coba liat, badan udah pas! Nggak rata, nggak semangka--"
"Language, bangsat."
"--eheheh, terus kulit bening, rambut lebih alus dari jalan tol, multilingual..."
Helen masih menyeruput jus jambunya.
"...tapi masih aja ngejomblo."
Helen menjauhkan gelasnya dan memberikan senyum remeh dengan wajah nyengir paling ngeselin yang pernah Kezia lihat. "Haha, sori. Gue lagi nggak berniat nyari cowok."
Pukulan kedua ia dapatkan dari Kezia, kali ini lumayan pelan. "Sok jual mahal banget lo. Giliran gue kenalin ke cowok aja, mukanya malu-malu goblok."
Helen mendengus, sementara Kezia membuka-buka kertas yang Helen bawa tadi di depannya. Yang tadi
"Wih, ganteng-ganteng nih cowoknya. Siapa nih?" tanyanya sambil menunjuk ke salah satu foto.
"Kaga tau, baca aja sendiri."
"Cih, katanya udah baca."
"Gue males ngapalin muka. Mending gue kenalan langsung sama mereka."
"Terus ngapain Madam ngasih ini file ke lo kalo bukan buat digunain?" Kezia membuka lembar terakhir, lalu terkejut melihatnya. "Buset dah. Ni orang..."
"Kenapa?" Helen ikut melihat profil yang dibuka oleh Kezia.
Itu adalah profil Jung Jaehyun. "Lo kenal sama orang ini?"
"Nggak, gue nggak kenal."
"Lah, terus?"
"Ganteng banget."
Kezia tertawa seperti orang gila, sementara Helen hanya bisa menarik napas sabar. "Sabar banget gue, masih bisa hidup bareng eloooo.... HUH!"
"Hehe, iya elah, sabar aja."
Tepat di saat mereka berbincang, ponsel Kezia berbunyi.
"Oh! My sugar daddy! He's coming!"
KAMU SEDANG MEMBACA
See U Later | ft. Jaehyun NCT
Fanfiction"see u later, maybe never." [nct song ver.] 13+, AU, 3rd Person, Romance, Fluff-Smut-Neutral, Harsh Words, Crack Pair [2nd Role], Harsh Words, Love-Hate. Status : On Going (Passive) © hankimjae, 2019