•EMPAT•

2.5K 115 0
                                    

"Sandra," panggilan tersebut membuat Sandra memutar kepalanya menghadap belakang.

Tepat di bangku yang berada di belakangnya ada seorang laki-laki yang tadi memanggil namanya.

"Adit?" ucap Sandra kemudian.

"Ternyata bener elo, takutnya salah orang tadi." Laki-laki yang dipanggil Adit itu berkata sambil nyengir.

"Lo lagi, bosen gue ketemu sama lo mulu. Sekarang malah sekelas lagi," gerutu Sandra yang bisa didengar Adit.

"Lo mah jahat sama temen sendiri," ucap Adit pura-pura sedih.

"Eh iya, lo di sini cuma sendiri? Sohib-sohib lo pada ke mana?" tanya Adit.

"Kepisah gue sama mereka. Gue di sini cuma sendiri. Mereka pada nyebar,"

"Kasihan banget lo. Padahal lo semua udah kaya kembar kalo menurut gue," ucap Adit yang hanya dibalas anggukkan kepala Sandra karena setelahnya ada dua orang anggota Osis yang masuk.

°°°

Kringgg

Bel berbunyi tepat pukul 2 siang yang berarti pembelajaran telah selesai. Namun, karena kelas X masih dalam masa PLS, jadi pertemuan untuk hari kedua ini telah selesai.

"Karena bel udah bunyi, Kakak akhiri pertemuan kita hari ini. Semoga selamat sampai tujuan, dan semoga besok kita bertemu lagi. Selamat siang." Anggota Osis tersebut kemudian melangkah keluar yang langsung disusul oleh para siswa yang berjalan atau bahkan berlari dengan semangat untuk segera keluar dari sekolah.

Sandra berjalan santai menuju gerbang sekolah. Ia berhenti di dekat gerbang untuk mencari angkutan umum yang biasanya lewat.

Ia memilih naik angkutan umum karena cuaca hari ini cukup panas, dan jika ia pulang dengan berjalan kaki, sudah dipastikan jika sampai rumah nanti seragam yang dipakainya sekarang akan basah oleh keringat dan kulitnya pun akan menjadi belang.

Jadi ia memutuskan untuk menunggu di dekat gerbang yang teduh agar terhindar dari cahaya terang sang mentari.

Sudah sepuluh menit, namun tak ada angkutan umum yang lewat. Sandra menghela napas kasar saat ia melihat ponselnya yang mati akibat kehabisan daya.

Tin tin

Suara klakson beserta suara motor berhenti membuat Sandra mengangkat kepalanya menghadap ke arah depan. Di depannya kini ada seorang laki-laki yang memakai helm fullface sedang duduk di atas motornya.

"Nggak pulang San?" tanya laki-laki tersebut sambil menaikkan kaca helmnya.

"Gue sih tadi mau jalan kaki, tapi lo kan tahu ini panas banget. Ya kali nanti sampe rumah kulit gue jadi item gitu. Dari tadi juga gue udah nunggu angkutan umum, tapi gak ada yang lewat. Terus tiba-tiba lo berhenti di sini," jawab Sandra dengan nada menggebu.

"Kode nih?" laki-laki itu tersenyum mengejek dari balik helmnya.

"Serah lo Lif. Lo mau langsung pulang juga gak peduli gue." Sandra berkata dengan perasaan yang sangat kesal pada laki-laki yang berada di depannya saat ini.

"Haha, gue tahu lo lagi PMS. Ayo naik." Alif, laki-laki yang berhenti dengan motornya tadi menyuruh Sandra untuk naik ke jok belakang motornya.

Sandra dengan wajah yang masih kesal tetap naik ke jok belakang motor Alif yang kemudian melaju meninggalkan area sekolah.

"Rumah ada orang gak San?" tanya Alif saat mereka masih melaju di atas motor.

"Ada, Mama di rumah kok," jawab Sandra.

ABIMANYU✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang