Chapter 3. Raise Youre Hand

2.8K 408 205
                                    

Menyentuhmu adalah hal yang mustahil.

_________________________________________

Ketika anak-anak itu mulai pergi, Yeonjun langsung berlari ke arah Soobin.

Perasaan Yeonjun benar-benar kompleks. Antara bahagia, marah, khawatir dan takut.

Degup jantung Yeonjun bahkan memompa lebih cepat. Dirinya benar-benar tak menyangka bila akan bertemu dengan Soobin secepat ini.

Berbeda dengan Yeonjun, Yang saat ini Soobin rasakan adalah perasaan takut bercampur cemas. Ia terlihat seperti ingin kabur. Tapi kakinya terasa terpaku pada bumi.

"Soobin?"

"H-hyung"
"La-lama tak bertemu." Jawab Soobin dengan degup jantung yang begitu kencang. Begitu gugup sampai ia tak berani balas menatap mata Yeonjun.

Soobin beringsut mundur ke belakang sedikit. Antisipasi bila Yeonjun tiba-tiba akan menyentuhnya.

Namun yang dilakukan Yeonjun malah sebaliknya. Yeonjun menarik Soobin ke dalam pelukannya. Ia melupakan peringatan dari Hueningkai jika Soobin takut akan segala macam sentuhan.

Mata Soobin membelakak. Tubuhnya mulai bergetar.

"Soobin. Aku merindukanmu," bisiknya rendah tepat di telinga Soobin.

Tangan besarnya mengusap kepala Soobin, dan semakin menekannya untuk bersandar di bahunya. Ia total abai pada tubuh soobin yang sudah melemas dalam pelukannya.

Mata Soobin membola lebar. Dengan sisa tenaganya yang lemah ia mendorong tubuh Yeonjun hingga terpisah beberapa jarak.

Yeonjun yang merasa aneh pun melepaskan pelukannya. Sebelum pada akhirnya ia juga tersadar Bahwa Soobin, anak yang saat ini berada di hadapannya. Adalah anak yang akan ia jaga dan akan menjadi tanggung jawabnya pada saat ini.

"Astaga, apa yang telah kulakukan shit." - Geramnya lirih sembari meremas sebagian rambutnya.

Soobin sendiri memundurkan tubuhnya perlahan dan bertumpu pada tiang lampu dibelakangnya. Matanya sedikit berair dan kepalanya terasa pening. "K-kau mengejutkanku hyung" ucapnya lirih.

Yeonjun buru-buru memberikan sebotol air dan memberikannya pada Soobin.

"Ma-maaf. Aku.. aku tidak bermaksud menyentuhmu."

"A-aku tidak tau kalau kau adalah orangnya."

Soobin mengibaskan tangannya, mengisyaratkan bahwa ia baik-baik saja.

"Kita bisa bicara selagi kau siap. Kita bisa bicara dengan jarak yang sejauh kau mau." Pinta Yeonjun dengan tegas tapi tidak memaksa. "Aku akan menunggumu."


Lama menstabilkan nafasnya, Soobin pada akhirnya mengangguk.

"Ti-tidak masalah hyung."

Tangan soobin tergerak untuk meraih obat dari balik coatnya dan menelan pil itu dengan air yang diberikan oleh Yeonjun.

Yeonjun pun memutuskan untuk duduk disebuah kursi panjang yang terletak di ujung taman. Sangat jauh dari tempat berdirinya Soobin.

Love Yourself : YEONBINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang