Cahaya mentari menebus gorden menyinari secara alami dan sangat terang. Kini tepat pukul 07.35, seorang gadis terduduk di tepi ranjang dengan padangan lurus dan kosong. Matanya bengkak akibat menangis selama kurang lebih setengah jam dari saat ia terbangun.
Hanya ada ia sendiri di kamar itu dan sebuah kartu nama yang ia pegang tanpa niat. Dunianya telah berubah, semuanya gelap. Bagai tsunami yang merenggut semua yang ia punya.
Kembali terbayang kilas-kilas kerjadian yang ia alami kemarin, dimana ia berkelahi dengan kekasihnya sampai akhirnya ia kehilangan mahkota yang paling di jaganya.
Gagal.
Ia telah gagal menjaga diri seperti yang ayah dan ibunya minta. Mereka pasti kecewa melebihi rasa kecewanya pada diri sendiri.
Mengapa ia harus memberi racun yang pahit sementara orang tuanya telah memberi permen yang manis?
Miris.
Gadis itu terus mengutuk kebodohannya sambil memukul kepalanya sendiri yang di selingi isak tangis.
"Bodoh! Kenapa ini terjadi padaku? Aku tidak kuat. Apa yang harus ku lakukan?"
Gadis itu kembali terisak, tubuhnya bergetar dan suaranya mengema di dalam ruangan. Hanya ia yang bisa mendengar betapa menyedihkannya hidup yang ia alami.
¦¦
Seorang gadis sedang berjalan sambil bernandung ria, senyumnya tak bisa lepas dari hari kemarin dimana ia mendapat kabar bahwa kekasihnya telah kembali setelah pergi ke luar kota karena ada acara keluarga.
Seminggu ia lalui hari tanpa kekasihnya memuat rindunya memuncak, ia bukanlah gadis yang bisa berhubungan jarak jauh seperti gadis lainnya.
Oleh karena itu hari ini ia berniat memberikan kejutan kepada kekasihnya dengan cara mendatangi apartemen kekasihnya.
Karena sedari tadi ia berjalan dengan hati yang cerah tanpa ia sadari ia telah sampai di depan pintu apartemen kekasihnya tanpa menunggu lebih lama ia langsung memasukkan password dan menyelinap masuk.
Tidak masalah bukan jika gadis itu mengetahui password kekasihnya. Toh kekasihnya juga yang memberitahu sejak awal mereka menjalin hubungan.
"Suprise." gadis itu sedikit berteriak sambil membuka kedua tangannya kedepan.
Hening.
Tidak ada siapapun. Gadis itu melangkahkan kakinya masuk. Di lihatnya kasur kekasihnya sangat berantakan maka dengan senang hati ia merapikannya, hitung-hitung melatih diri menjadi seorang istri yang baik.
"Rio, selalu begitu. Laki-laki ini bukannya merapikan tempat tidurnya terlebih dahulu."
Gadis itu mengomel pelan sesekali terkekeh, ia memaklumi kelakuan kekasihnya Rio. Kamar laki-laki itu tidak pernah tertata dengan rapi jika tidak ada orang lain yang mengurusnya.
"Kemana dia? Apa dia sedang mencari makan di luar?"
Gadis tadi hanya berbicara dengan dirinya sendiri sambil mengelilingi ruangan. Dapat ia dengar suara percikan air dari kamar mandi.
"Ohhh.. Dia sedang mandi."
Gadis tadi hendak duduk untuk menunggu tetapi seketika ia terdiam di tempatnya.
"Sepertinya aku mendengar sesuatu yang lain?"
Gadis tadi mendekatkan daun telinganya ke pintu kamar mandi.
"Ahhhhhhh... Lebih dal...amm... Sshhhhh.."
"Sabarrrr... Ahhh..."
Deg
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss is Overhormone #MILER1 (TELAH TERBIT)
Romance[LINK PEMBELIAN TERSEDIA DI BIO] (Sebagian part di hapus demi kepentingan penerbitan) TW // cheating, mature content, fire, murder, blood [21+++] Di harapkan kebijakan dalam memilih bacaan [Sepenuhnya cerita dewasa dan sedikit bumbu komedi] ...