Au pernah sangat peduli padamu.
Aku selalu menjadi tempat dimana kamu hanya berkeluh kesah.
Aku pernah sangat peduli pada apapun tentang mu.
Sedihmu......
Bahagiamu.....
Kisah dankasihmu adalah yang selalu aku tunggu.
Hingga saatnya aku sadar, bahwa kamu tidak pernah menghargai semua itu.
Kamu hanya menginginkanku sebagai tempat pengilang penat.
Bukan seseorang yang kamu sayangi dengan sangat.
Saat ini... Aku lebih memilih pergi.
Karna aku lebih sayang diri sendiri, ketimbang kamu yang tidak pernha belajar menghargai.