Miskin

1 1 0
                                    

GROOOWWLLL GROWL!

"Arghhh... laparrrrrr sekali".
Sambil meringkuk dikasur aku membuka dompet usangku pemberian dari almarhum ibuku setahun yang lalu setelah aku lulus dari sekolah.
Saat itu adalah masa terburukku,orang satu satunya yang berharga dalam hidupku pergi selama lamanya dan tak mungkin bisa kembali kedunia ini.
Tanpa pijakan aku terperosok dalam kesedihan dan tanpa tujuan hidup.
Warisan ibu yang tidak seberapa hingga akhirnya saat ini hanya tersisa 1 juta dalam rekeningku.
Jangan kalian mengejekku atau bilang aku tidak berusaha!
Aku sudah melamar kerja dengan ijazah SMA berisi nilai yang pas pasan dan tanpa keterampilan.
Aku sempat kerja serabutan menjadi tukang cuci piring di kedai kecil. Namun belum lama ini sudah gulung tikar .
Sampai saat ini aku sudah mencoba mencari pekerjaan, namun jangan kalian anggap mencari pekerjaan itu mudah ya!! Apalagi aku yang bodoh dan terlalu kaku juga pemalu.
Beberapa teman sekolahku sudah kumintai tolong bahkan seringkali aku meminjam uang hingga banyak dari mereka menjauh dariku bahkan mencemoohku dibelakang.
Untung lah aku punya tetangga yang baik hati seringkali memberiku makanan.
Beliau sungguh pengasih kadang kala mengajakku diacara keluarganya ,mungkin kasihan terhadapku yang hidup sebatang kara dan banyak lagi yang telah beliau berikan padaku.
Suatu saat aku pasti membalas kebaikannya.
Saat ini yang terpenting adalah mencari makan.

Kugerakkan tubuhku yang lemas akibat terlalu banyak tidur dan lapar.
Sedikit terhuyung huyung aku melangkah keluar dari rumah kecil peninggalan dari orangtuaku menuju jalan besar mencari makanan murah kalau bisa membuatku kenyang sampai keesokan harinya.

*(Neng makan batu aja awet dah tu perut wkwkkwkw ┐( ˘ 、 ˘ )┌)

Setelah berkeliling beberapa blok aku melihat penjual bakmi nyemek yang baru memulai usahanya dan didepan warungnya bertulis Promo!!!
Beli satu mangkok bakmi gratis es teh dengan harga lima ribu rupiah ,namun hanya untuk hari ini.

"Wahhh mantapppp!"sorakku bahagia lahir dan batin .

Aku duduk di dekat jendela dan pelayan menghampiriku .
"Mau pesan apa mbak?"tanyanya.
"Emang ada makanan lain selain bakmi ya?"aku balik bertanya.
Pelayan itu terdiam sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Ekspresiku seperti yang ada di anime sewaktu melihat hal konyol.

*(Banyangin aja sendiri tapi mungkin mirip seperti ini (; ̄Д ̄)
Ehheeh...)

Aku menikmati semangkuk bakmi dan segelas es teh sambil menonton berita seleb diTV.
Lalu sebuah iklan yang menarik perhatianku muncul.

Sebuah game Virtual Reality baru diluncurkan hari ini bertema petualangan penuh kebebasan, hanya bisa dimainkan dengan alat yang menyerupai helm.
Dan uang dalam game bisa ditukarkan dengan uang asli.
Yang paling penting hanya hari ini untuk 100 pembeli pertama diberi harga 1 juta dengan harga asli 10 juta per helm !

Aku merenung sejenak sebelum berlari menuju taksi yang kebetulan baru berhenti didekatku berada.
"Pak ke mall Sun cepat!!"teriakku panik.
"B-baik.."
Taksi pun melaju dengan kencang dan dibelakangku pelayan bakmi berteriak kesal kearahku.
"Woyyyyyy belom bayarrrr!!!! Kamprett"

Setibanya di mall Sun aku langsung berlari menuju tempat penjualan helm game diikuti tukang taksi yang belom kubayar.

*( muehehehee (≧▽≦)/ mohon jangan ditiru ini hanya sisi gelap penulis).

Setelah menerobos kerumunan pembeli aku sampai disalah satu petugas penjual helm game.
"T-tolong 1 helm hosh hosh.."dengan nafas terengah engah aku meminta kepada petugas yang menjual helm.
Petugas itu menjawab "harap membayar dimuka sebesar 1 juta untuk pembeli ke 99"katanya.
1 juta itu uang yang tersisa direkeningku dengan itu aku mempertaruhkan hidupku untuk membeli helm game ini.
Sambil menghela nafas aku mengeluarkan Atmku dengan rasa berat hati.
Petugas itu menekan kartu itu ke sebuah alat dan tersenyum.
"Selamat pembeli ke-99 ini helm anda jaga baik baik dan juga kartu anda yang sudah kosong ini jangan lupa "katanya ramah.
Aduh malunyaaa harusnya jangan disebutkan donk kartu Atmku yang telah kosong ini, lagipula terdengar suara tertawa ataupun cekikikan disekitarku.
Aku menerima helm itu dan berbalik kebetulan bertemu pandang dengan tukang taksi yang memasang muka sangar siap mengamuk.
Aku nyengir kecut sambil membungkuk meminta maaf.
Dengan satu tangan memegang helm satunya lagi merogoh tasku dan mengeluarkan uang untuk diberikan sebagai biaya taksi.
Setelah menerima uang itu si tukang taksi pergi sambil terus mengomel.

Dengan uang di rekening yang telah dikosongkan aku hanya memegang 50 ribu rupiah yang tersisa ,demi menghemat uang aku berjalan kaki kerumah.

Sesampai dirumah aku terjatuh lemas nyaris pingsan saking lelahnya.
Sambil mengatur nafas yang sulit aku menenggak air demi sedikit melegakan tenggorakkanku yang berasa tercekik.
Tanpa tenaga yang tersisa untuk menyeretku kekamar aku terlentang dilantai ruang tamu yang telah gelap,perlahan aku terlelap tanpa sadar.

*(dilanjut besok ja lah ya ngantuk wkwk (∪。∪)。。。zzZ )

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dream worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang