Kania menatap pantulan dirinya dicermin. Matanya yang sembab membuat tampilannya semakin aneh bahkan sikapnya semakin aneh pula. Ia jadi malu sendiri mengingat dirinya yang berhenti menangis begitu saja ketika big Cup es krim tepat di tangannya. Hatinya kembali menghangat ketika Reyhan menenangkannya dan memberika wejangan agar Kania tetap kuat.
"Pecah itu kaca lama-lama lo disana!" sindir Jessy dari belakang. Kania menatap tajam Jessy yang mengganggu imajinasinya.
"Buruan kali Kania! Di luar lagi rame" ucap Jessy lagi. Kania sekali lagi membenarkan seragam Waitressnya.
"Iya udah, ayo keluar"
Kania dan Jessy bergegas keluar karena situasi Restaurant minggu pagi ini cukup ramai padahal tanda 'open' belum dibalik oleh ayah Jessy.
Ting... Ting...
Kania dan Jessy terdiam mendengar suara itu, seperti nada ponsel yang sering mereka dengar, tapi tak tau dari arah mana.
"Kania hp kamu bunyi" tegur mama Jessy. Sontak Kania sadar bahwa ia msih menggenggam ponsel di tangan kanannya. Kemudian pamit untuk menerima panggian itu. Jelas tercetak nama lelaki yang membantunya kemarin entah mengapa membuat senyumnya kembali terbit.
"Hallo, selamat pagi" sapa Kania
"Hallo sunrise, Good morning. Kerja ya?"
"ia, Rey. Kania lagi kerja, ada apa?"
"Ohh... Gak apa-apa sih. Gue cuma mau bilang, lo mau gak jadi pacar gue?"
Kania sontak menegang, bahkan ini masih sangat pagi untuk menerima hal seperti ini. Kania bahkan belum menyentuh sarapannya, bagaimana ia bisa kuat melewati ini?
"Rey, ka... Lo ngigo?" tampik Kania
"ya enggaklah Kania. Gue sudah bangun dari 30 menit yang lalu"
"lo lagi bercanda 'kan?" desak Kania lagi.
"Hahahaha.... Maaf Kania, gue becanda untuk sekarang. Tapi nanti sore gue serius"
"Maksudnya?"
"Kebiasaankan lolanya kambuh kalo di ajak ngomong gini. Entaran jam 6 sore gue jemput di restaurantnya Jessy. Gak pake telat. Okey? Betewek gue gak nerima penolakan jadi good bye sunshine, see you on afternoon. Muuaachh hahahhahah....... Semangat kerjanya" ucap Reyhan kemudian mematikan panggilan sepihak. Reyhan pasti tau jika berlama-lama maka Kania akan berusaha mencari 1001 jalan untuk menolaknya. Kania tersenyum bahagia, air matanya menetes perlahan bukan sedih melainkan hatinya menghangat belum pernah ada orang asing yang bisa membuatnya linglung seperti ini.
'terimakasi tuhan,
Kumbang yang kau hadirkan untuk menghampiri sariku yang tak begitu manis sangatlah baik hati.
Jaga dia untukku' Ucap Kania dalam hati.*****
Hello guys❤️
Lama ya gk ketemu, xixixi
Cerita ini bakal aku pindah ke lapak yang kedua ya karna ini udah gk memungkinkan untuk ngetik disini.Bisa di cari di akun ini:
TikaRestiani1See you soon guys❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
KACAMATA [slow.update]
Teen FictionInilah takdir yang harus aku lalui. Akan aku bawa kalian untuk merasakan detakan dan tetesan hebat yang aku lalui. Terimakasi sudah mau merasakan bersamaku, selamat menikmati. Salam sapa dariku Kania💛