#1

16 3 0
                                    

Cerita ini berdasarkan imajinasi sang penulis,dilarang menyalin atau menjiplak karya yang penulis.

WARNING TYPO(S)

.
.
.

Pagi itu seorang gadis cantik keluar dari gerbang depan rumahnya,Ia memakai seragam sekolah khas sekolah menengah atas. Rambut hitamnya di kuncir satu dengan panjang sepinggang, postur tubuh yang ideal tampak pas di tubuhnya, mata yang cukup tajam dengan hiasan bulu mata lentik dan tebal, kulit-Tan yang eksotis menambah kesan manis pada dirinya.

Setelah mengambil nafas cukup panjang, gadis itu menarik tali tasnya dan berlari sebentar keluar komplek rumahnya. Setelah keluar dia berjalan menuju halte bus tak jauh dari komplek tersebut.

Setelah sampai ia duduk di kursi yang telah disediakan. Ia mengambil ponsel pintarnya dari tas, memasangkan earphone, membuka playlist lagunya, lalu memejamkan mata menikmati musik sambil menghirup udara pagi yang segar.

Tak lama sebuah mobil sport hitam berhenti di depan halte tersebut, lalu meng-klakson bermaksud memanggil si gadis. Gadis itu membuka matanya, berfikir siapa yang mengganggu kegiatan menikmati musiknya.

Setelah itu kaca mobil tersebut terbuka menampakkan seorang pemuda dengan mata yang sama persis dengan si gadis bedanya hanya si pemuda mempunyai wajah yang lebih maskulin. Si gadis berdecak kesal lalu berjalan masuk menuju mobil pemuda tersebut.

Mobil mulai berjalan membelah jalan yang masih sepi itu.Didalam mobil keduanya sama-sama diam, si pemuda mulai membuka percakapan.

"Riana lo kenapa sih kabur mulu setiap pagi? Abang repot tau nyarinya, ayah marah tau" ucap si pemuda dengan tenang, ya nama gadis tersebut Riana Rose yang biasa di panggil Riana.

"Bang Revan kalo ngak mau nganter gua gak usah nyariin, kalo ngak niat tar jatohnya dosa " Riana membalas sambil menengok kearah kakaknya yang sedang menyetir, nama kakaknya Revan--Revan Watson.

"Bukan gitu setan, barbar banget sih elunya tinggal tunggu gua selesai kan bisa abis itu kita berangkat " Revan menjitak dahi Riana main-main, tapi yang dijitak meringis berlebihan.

"Sakit asw, lu lama kek cewek dandanya lagian gua males di rumah lama-lama udah kaya neraka tau ngak" ucapnya sambil besedekap dada.

"Ngak lama lah gila, kan biar ganteng biar banyak yang naksir" ucap Revan sambil menaik turunkan alisnya.

"Jijik bangsat!" ujar Riana sambil menunjukan ekspresi jijik yang dibuat-buat . keduanya sama sama tertawa, receh memang mereka itu .

Tak lama mereka sudah sampai di sekolah mereka,mereka memasuki gerbang sekolah terfavorit se Jakarta.

Sekolah itu berbentuk huruf 'u'. Di tengah nya terdapat dua lapangan, gedungnya bertingkat empat, gedung paling atas di bagi dua yaitu ada kolam renang dan lapangan indoor.

Kakak beradik itu keluar dari mobil sport mereka, karena masih pagi sekolah tersebut masih sepi , belum banyak orang yang datang kecuali para karyawan yang berkerja disana.

RIANA POV

Suasana yang bagus, sepi dan tenang.

CAPRICORNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang