Part 12

3.8K 547 102
                                    

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Wendy merasa sangat bosan. Tidak ada yang bisa dia lakukan di rumah ini. Acara televisi tidak ada satupun yang bagus. Ingin bermain game atau menonton film online, tapi tidak ada ponsel (ponselnya memang tidak dibawa). Ingin memasak, tidak ada bahan makanan yang tersisa di dapur.

"AH BOSAN!"

Wendy berteriak jenuh. Kedua hazelnya memandang kosong televisi yang sudah dalam keadaan mati. Pikiran Wendy sangat jenuh saat ini, memikirkan bagaimana caranya agar bisa pergi dari neraka berselubung kemewahan ini. Meskipun Chanyeol baik padanya, tidak menutup kemungkinan pria itu akan segera membunuhnya. Wendy tidak mau bernasib sama seperti Haneul dan yang lainnya. Wendy masih ingin hidup, menemukan jodoh, menikah, dan mempunyai anak.

"Apa salahku sampai harus mengalami ini semua?" gumam Wendy kemudian mengusap wajahnya gusar. "Aku harus bagaimana sekarang?"

Di tengah kegusaran yang dialami, Wendy teringat sesuatu.

"Oh iya, meskipun tidak ponsel, aku bisa menggunakan telepon rumah."

Wendy beranjak dari sofa dan mencari-cari keberadaan telepon di rumah ini. Namun tidak ada satupun. Wendy berdecak. Tentu saja, Chanyeol adalah tipe orang yang tidak mungkin teledor dan meninggalkan celah.

Semangat Wendy runtuh kembali. Gadis itu mondar-mandir tak tentu arah, sesekali menggigit bibir bawahnya dan menghela napas.

"Hm.. Apa yang harus kulakukan sekarang?"

Langkah Wendy terhenti ketika otaknya terlintas sebuah ide.

"Lebih baik aku mencari tahu apa saja isi rumah ini. Siapa tahu aku bisa menemukan cara agar bisa keluar dari sini. Sejujurnya aku penasaran juga dengan Chanyeol."

Wendy memutuskan untuk melihat-lihat kamar tidur milik Chanyeol yang semalaman dia kuasai. Gadis itu menaiki tangga dan berlari kecil menuju kamar.

"Kita lihat apa saja yang bisa digali dari tempat ini."

Wendy memeriksa isi kamar. Ternyata tidak ada apapun. Di lemari hanya ada beberapa pakaian yang Chanyeol belikan untuknya. Di laci meja samping ranjang tidak ada isinya. Tidak ada foto, album, atau semacamnya. Singkat kata, kamar ini sepertinya bukan kamar milik Chanyeol, melainkan kamar kosong yang digunakan untuk tamu menginap.

"Huh.."

Wendy keluar kamar dengan putus asa. Namun hal itu tidak berlangsung lama ketika tanpa sengaja melihat pintu kamar lain yang tertutup rapat.

Wendy tersenyum. Feelingnya mengatakan kalau kamar itu pasti kamar milik Chanyeol.

Setelah memastikan tidak ada CCTV di lantai 2, Wendy memutar kenop pintu dan ternyata tidak dikunci.

"Yes.."

Wendy masuk ke dalam. Aroma maskulin khas Chanyeol menyapa indera penciumannya. Sejenak Wendy memejamkan mata, menikmati aroma tubuh Chanyeol yang entah kenapa terasa sangat menggoda sekaligus menenangkan.

"Eh?"

Wendy tiba-tiba tersadar dengan tindakan konyolnya. Bisa-bisanya dia berpikiran seperti itu. Wendy menggelengkan kepala. Dia harus fokus pada tujuan utamanya.

▶Nerd Man ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang