Doe eyes bulat, bibir merah cheery dan rambut hitam legamnya yang terurai entah mengapa membuat seorang pria yang tengah terbaring diranjangnya menatap penuh kagum pada dokter yang baru saja memasuki kamarnya.
Jung Yunho, pria dewasa yang tengah dirawat dirumah sakit karna terlalu over dalam bekerja ini baru saja kemarin dilarikan ke rumah sakit. Ia sebenarnya membenci bau obat-obatan yang menyengat masuk melalui indera penciumannya dirumah sakit, tapi setelah melihat dokter yang menangani dirinya, jsutru ia merasakan sebaliknya. Senang.
Bersyukur. Mungkin itu ungkapan yang tepat tengah ia rasakan melihat seorang dokter berwajah cantik bak malaikat. Ia ingin mengenalnya, tapi dokter ini tampak sedang sibuk hendak memeriksa dirinya.
"Ah, kau sudah bangun rupanya tuan Jung?"
Yunho tersenyum lebar dan hendak beranjak duduk diranjangnya, "Ah, ne .. Hmm, apa kau dokter yang akan menanganiku?"
"Ne, tapi hanya sementara karna sebenarnya dokter yang menanganimu bukan aku, melainkan dokter Park."
Yunho mendesis kesal karna bukan dokter cantik ini yang menangani dirinya. Ia akan menghubungi pihak rumah sakit nanti dan mengatakan bahwa ia meminta pria cantik inilah yang menjadi dokternya nanti. Namun sebelum itu, ia harus mengetahui namanya bukan?
Mengulum senyum sembari dokter cantik didepannya ini memeriksa kondisi dirinya, ia pun memulai bertanya.
"Kalau boleh ku tahu siapa namamu dok?"
"Kim Jaejoong. Aku dokter magang disini tuan," jawab Jaejoong tersenyum membuat Yunho tak kuasa tersipu malu melihatnya.
"Walaupun kau masih magang, tapi kau sangat cantik."
Jaejoong terkekeh sembari mengeluarkan stetoskop dari saku jasnya.
"Jangan membuatku semakin malu tuan Jung, aku tidak seperti yang kau bayangkan. Aku akan mulai memeriksa kondisimu dulu ne."
Yunho mengulum senyum, sebenarnya ia ingin melakukan pendekatan tapi ia takut Jaejoong akan risih padanya. Jujur saja ia adalah orang yang terbilang susah untuk menyukai seseorang dan ia rasa baru Jaejoong lah yang bisa membuat dirinya luluh pada pandangan pertama.
Jaejoong menempelkan stetoskopnya pada dada Yunho, membuat jantung Yunho berdegup lebih cepat dari sebelumnya.
"Emm kenapa kau seperti gugup tuan? Jantungmu juga berdetak lebih cepat."
Yunho hanya bisa menelan salivanya mendengar pertanyaan Jaejoong padanya. Bagaimana ia tidak merasa berdebar melihat orang yang ia sukai berdiri disampingnya.
"Anu—itu—aku—hanya—"
Jaejoong kembali terkekeh mendengar jawaban gagap Yunho padanya.
"Aku hanya bercanda tuan. Sekarang aku akan memeriksa matamu ya."
