Membelah jalan

1.1K 211 7
                                    

Typo, sebagain dari konflik.

''Yoongi menyerahlah!'' Taehyung berlari kemudian melompat tepat didepan wajah Yoongi, di Dojo  karate, baik Taehyung maupun Yoongi sama-sama memakai baju karate dan berlatih tentang karate, Yoongi juga mengajarkan dasar-dasar bermain karate dengan benar kepada Taehyung agar tidak ada yang cidera saat melakukan kegiatan karate.

Dengan gerakan santai Yoongi berhasil menghindar dengan cara merundukkan badan seperti orang yang berjongkok, membuat tubuh Taehyung yang mempersiapkan tinjunya tersungkur lebih maju dan berakhirlah dia yang terjerembab dibelakang Yoongi.

Yoongi yang melihat keadaan Taehyung tanpa sengaja tertawa lepas, pemuda tinggi itu terlihat lucu dimata Yoongi ketika jatuh, bahkan wajah tampannya terlihat mencium lantai dojo dengan mulus. ''ya ampun lucu sekali''tawa Yoongi sampai memukuli pahanya sendiri melampiaskan perasaannya.

Taehyung segera memutar badannya, mengubah posisinya juga menjadi duduk kemudian menendang kaki Yoongi yang kebetulan tak jauh dari lokasinya, tentu saja kaki yang ditendang bukan kaki yang terkilir karena jatuh dari atas pohon. Tendangan Taehyung cukup kencang, yang berhasil membuat Yoongi jatuh terlentang disampingnya. ''yak! curang!'' Yoongi pukul lengan Taehyung sekeras yang dia  bisa, namun yang dipukul hanya merespon dengan kekehan kecil.

''istirahat dulu ya! lagipula kakimu yang terkilir belum sembuh dengan benar''kata Taehyung pada Yoongi, dia ikut menidurkan badannya disamping Yoongi, tak lupa kedua tangannya dilipat dibawah kepala sebagai bantalan kepalanya sendiri. Yoongi tak menjawab, dia hanya menoleh kearah Taehyung, menatap wajah tampan itu dalam diam.

''aku tau aku tampan, berhentilah menatapku begitu!'' Taehyung tolehkan wajahnya menghadap kearah Yoongi, yang berhasil membuat kedua pipi Yoongi bersemu sangat  merah.

Saat Yoongi masih malu karena tatapan Taehyung, tanpa sengaja dikepala Yoongi terlintas bayangan wajah Jungkook dan Jimin yang sedang tersenyum. Seperti sebuah flash back. Kenangan-kenangan Yoongi dan kedua orang yang ia sayangi itu tergambar kembali dikepalanya. Hati Yoongi terasa bergetar, setelah itu kebekuan yang membara dalam dadanya memuncak naik sampai pangkal tenggorokkan. Detik berikutnya Yoongi menangis dalam diam.

Yoongi pikir, saat ini apa yang sedang Jungkook dan Jimin lakukan? Bagaimana keadaan mereka? Hanya dengan mengingat nama mereka saja membuat perasaan Yoongi menjadi mendung, lalu bagaimana jika mereka bertemu muka suatu saat nanti?

Kepala Yoongi menggeleng sebanyak tiga  kali, bodoh! Kenapa Yoongi masih menangisi orang-orang yang jelas-jelas sudah mengkhianatinya? Kenapa Yoongi masih memikirkan orang-orang yang jelas-jelas sudah menyakiti hatinya, apakah Yoongi benar-benar bodoh? Atau Yoongi itu tak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak untuknya. Atau justru Yoongi terlalu polos dan pasrah menerima kenyataan begitu saja.

''Yoongi? yuk, kita makan es krim'' Taehyung yang tau keadaan Yoongi, berkata dengan suara riang.

''ayo, siapa takut?'' dengan segera Yoongi mengusap airmatanya lalu berbalik kearah Taehyung dengan senyum manis yang dia buat.

''oke, kita berangkat sekarang!'' Taehyung bangun dari posisi nyamannya, menarik Yoongi untuk ikut bangun.

...,❤,...

Taehyung dan Yoongi membelah jalanan dimalam hari dengan sepeda. Yoongi membonceng dibelakang dengan kedua tangan yang m emeluk erat perut Taehyung seakan menjadikan sosok Taehyung adalah miliknya. Bintang dilangit malam berkerlab-kerlib. Angin malam yang menyejukkan berhembus pelan. Tercium bau rumput di musim panas.

Pegangan tangan Yoongi pada pinggang Taehyung semakin erat, perasaan campur aduk itu mulai Yoongi rasakan kembali, Yoongi rasa dirinya ingin menangis lagi. Apa Taehyung tau? Apa Taehyung  tau jika Yoongi menangis lagi? Pada malam pertama Taehyung menginap dirumah Yoongi, Taehyung tau, bahkan dia melihatnya. Taehyung itu baik, begitu pula saat ini. Dia sangat mengerti.

Wishes Come True (complete)Where stories live. Discover now