Part9 - Guru Killer

564 27 0
                                    


Sesampainya mereka di Kantin, mereka pun mencari meja sebelum memesan makanan. Setelah mendapatkan meja, mereka pun langsung pergi ke tempat makan mereka masing-masing.

Setelah selesai memesan, mereka pun kembali dan memulai memakannya.

"Ehh sepi kali ya" ucap Vea sambil melihat sekeliling.

"Tenang masih ada geng Baron, Edgar" ucap Aletta dengan santai.

"Lagian kan gak ada Pak Jonas juga gak datang" ucap Valerie santai, biasanya ialah yang slalu tepat waktu.

"Tumben amat lo ngomong gitu, biasa 'Aletta cepatan makannya ya'. " ucap Aletta mengingat kata-kata yang pernah Valerie katakan.

"Tau-tau guru penggantinya Pak Jordan mati jingkrak-jingkrak gak tuh" ucap Elora yang telah selesai makan.

Setelah mereka selesai makan, mereka pun kembali ke kelasnya pada pukul 11.05 WIB. Dimana mereka terlambat 15 menit dari jam makan pagi berakhir.

Saat mereka tiba di depan kelas, Bianca mengintip ke arah jendela pintu sebelum membukanya.

Baru saja ia mengintip sebentar, ia terkejut. Ternyata di dalam kelas sudah ada Pak Killer yang setia menunggu.

"Weh anjir, Pak Killer!" ucap Bianca sambil menjauh dari pintu kelas.

"Tuh kan bener, hari ini kan jadwal piketnya" ucap Elora dengan wajah mulai panik.

"ANJIR? Minuman kita gimana woi" teriak Aletta pelan sambil masih meminumnya.

"Kelas Michelle! Iya titip dia aja dulu" ucap Vea lalu mereka pun masuk ke kelas Michelle.

Karena pada saat itu kelas Michelle sedang waktunya istirahat, karena jam makan pagi tadi mereka digantikan dengan pelajaran.

"Mati gue gak ada dasi" Ingat Aletta ketika sekarang guru piketnya Pak Killer.

"Michell, gue minjem dasi lo dong, nanti gue balikin" ucap Aletta lalu Michelle memberikannya.

"Kalian kenapa?" tanya Michelle binggung.

"Panjang Mich, pokoknya sekarang itu di dalam kelas kita ada Pak Jordan" ucap Elora menyebut nama Pak Killer.

"Anjir? Jadi kalian telat? Goodluck bro" ucap Michelle memberi semangat.

Aletta pun keluar dari kelas Michelle dan berdiri lagi disamping teman-temannya.

"Tau gak? Di dalam kelas itu cuma 2 orang aja" ucap Bianca yang tadi sempat mengintip.

"Anjir sumpah lo? Ngamuk nih Pak Jordan" ucap Valerie lalu tanpa mereka sadari Alfa, Ervan dan juga Axel pun berjalan ke arah mereka.

"Kalian kenapa di luar?" tanya Ervan tiba-tiba.

Yang awalnya panik karena Pak Jordan kini Aletta, Valerie dan Bianca pun makin panik karena doi mereka menghampirinya.

"Lah kok diem sih?" ucap Alfa sambil tertawa melihat wajah kita.

Lalu Axel pun mengintip ke arah jendela pintu, dan ia melihat Pak Jordan sedang duduk diam di dalam.

"Ohh kalian telat kan" ucap Axel lalu mereka pun mengangguk.

"Kalian kenapa sih? Biasanya suara ketawa kalian tuh kenceng banget" ucap Ervan yang masih binggung.

Karena kita gugup woi, Batin Aletta, Valerie dan juga Bianca secara bersamaan.

"Yaudah kalau gak mau ngomong, kita duluan ya" pamit Alfa kepada mereka.

Setelah mereka sudah jalan cukup jauh, barulah Aletta dan yang lainnya berbicara.

"Anjirr, mimpi apaan gue tadi malam, bisa disamperin Axel" ucap Valerie lalu wajahnya memerah.

"Ini real kan? Apa mimpi doang sih?" tanya Aletta masih tak percaya.

"Aduhh malu kali" ucap Bianca dengan wajah memalunya.

Lalu setelah itu, semua teman-temannya datang dari arah yang berbeda dan saat itu jugalah Pak Jordan keluar dari pintu kelas.

"Kalian telat 13 menit" ucap Pak Jordan dengan suaranya yang kedengarannya biasa saja tapi mengerikan.

Semuanya pun menunduk tanpa ada yang berani menatapnya.

"Masuk" suruh Guru Killer tersebut kepada semua murid yang telat.

Dan benar, di dalam kelas hanya terdapat 2 murid, yaitu Edgar dan Mario.

Semuanya pun kaget ketika melihat Edgar sudah berada di dalam kelas sedang duduk agak jauh dari Mario.

Pada saat Pak Jordan akan menutup pintu, Diandra masih bisa masuk karena ia mendorong paksa pintu sedangkan Xilla tidak bisa karena Pak Jordan telah menutup pintu dengan rapat.

Dan diluar kelas hanya ada Xilla, Baron dan juga Syaipul.

Di dalam Kelas, murid yang terlambat hanya berani berdiri di depan pintu tanpa ada yang berani duduk.

"Berdiri di depan, angkat satu kaki" ucap Pak Jordan menyuruh mereka ke depan kelas.

"13 menit" ucap Pak Jordan memberitahu berapa lama kita harus berdiri.

"Kalian tahu kan Pak Jonas gak datang, makannya kalian santai-santai aja"

"Emang berapa lama jalan dari Kantin ke kelas?" tanya Pak Jordan namun tak ada yang berani menjawabnya.

"5 menit" ucap Vero pelan.

"Emang jam di Kantin kurang besar? Kalian pasti naiknya jam 11.05 kan" ucap Pak Jordan.

Seperti biasa, tak ada yang berani menjawabnya. Karena Pak Jordan adalah Guru Killer yang banyak ditakuti murid-murid.

"Yang diluar suruh masuk" Pak Jordan menyuruh Sissy membukakan pintunya.

Sissy pun langsung menyuruh temannya masuk dan ia melihat hanya Xilla lah perempuan sendiri.

Xilla, Baron dan juga Syaipul masuk, dan hanya Syaipul lah yang masih membawa minumannya.

"Ngapain bawa minuman?" tanya Pak Jordan melihat ke arah minuman Syaipul.

Syaipul yang salah tingkah pun langsung membuang minuman.

"Kenapa di buang?" tanya Pak Jordan lagi.

"Karena bawa minuman" ucap Syaipul menjawabnya.

"Bawa minuman salah?" tanya Pak Jordan berusaha meng-skakmat Syaipul.

"Enggak.." ucap Syaipul lalu Pak Jordan pun menanyakan pertanyaan yang sama, "Terus kenapa dibuang?".

Semuanya pun melihat ke arah ekspresi wajah Syaipul yang salah tingkah, mereka pun tertawa saat melihat Syaipul jadi gagap gak karuan.

"Bagus, ketawa aja terus" ucap Pak Jordan lalu semuanya pun diam.

"Tambah hukumannya, cowo push up 100 kali satu setengah menit , cewe skot jump 60 kali dalam satu menit" ucap Pak Jordan menambahkan hukumannya.

***

MOROSIS [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang