Maafkan aku,
Sewaktu kau sakiti aku 'tak membenci. Kau duakan, aku maafkan. Kau bosan, aku lepaskan. Hanya saja,
Kupinta pada Tuhan, jadikan kau Pungguk aku bulan.Kini, waktu membawa kita menghadap. Kenapa tak berani menatap? sesakkah menetap kala rindu diam-diam merayap? nyerikah empedu kala sesal menggerogoti kalbu? bukankah begitu?
Punggukku?Ah. Dulu, dulu sekali. Saat luka masih basah. Ketika hati telah patah. Kala asa mencecap sumarah. Melihatmu begini, pastiku terbahak-bahak. Sekarang tentu tidak.
Karenamu, luka bertemu tabibnya. Patahan hati memiliki sambungan yang menyempurnakan. Ya, utuh bukanlah satu, melainkan setengah yang menyatu. Dan baru kutahu karena pergimu. Terima kasih Punggukku.
R_samayoeri
Langsa, 20190414A/N: Kalau punya mantan, doakan saja begitu. Jangan ditangisi siang malam, stop kebodohan.^^
Hihihi
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerimis Prosais
PoetryPuisi prosais adalah puisi yang tidak terdiri dari bait dan baris. Melainkan terdiri dari beberapa paragraf. Penasaran? Kuy, ke halaman selanjutnya. ^^