"O1"

16 0 0
                                    

[Pagi, 08:30 at Guanlin's apartement]

   Lai Guanlin, seorang pemuda yang baru saja bangun dari tidurnya. Beruntung hari ini adalah hari minggu, Guanlin tak perlu khawatir bangun siang. Guanlin duduk di tepi tempat tidur yang berukuran king size. Tak sengaja Guanlin melihat bingkai foto yang berada di meja samping tempat tidurnya.

   Guanlin mengambil bingkai itu dan melihatnya lebih dekat. “ Hai ji, aku merindukan mu. Kapan kamu kembali hm? ” Guanlin mengelus foto itu menggunakan jempolnya. Ya, itu fotonya bersama Park Jihoon waktu acara pensi di sekolahnya setahun lalu.

   Guanlin bangkit dari tempat tidurnya untuk mandi. Guanlin berencana untuk pergi ke rumah orang tuanya. Sudah rutinitasnya setiap hari weekend berkunjung ke rumah orang tuanya. Karena Guanlin lebih memilih mandiri, tinggal sendiri di apartement dekat dengan kampusnya.
   Setelah siap, Guanlin mengambil kunci mobil diatas meja di kamarnya. Tak lupa Guanlin memakai hoodie berwarna biru navy pemberian Park Jihoon, kekasihnya itu yang entah kapan kembali kepada Guanlin.

   Sedikit flashback. Park Jihoon adalah kekasih Guanlin yang sudah berjalan hampir 2 tahun. Tapi entah kemana Jihoon pergi. Dia meninggalkan sebuah pesan di meja tadi pagi di kamar Guanlin. Isi pesannya Jihoon mengingatkan Guanlin untuk jaga kesehatan, dan tak perlu mencarinya kemana. Karena tanpa di cari, Jihoon pasti akan kembali kepada Guanlin. Tapi Jihoon tidak tahu kapan pastinya dia kembali. Guanlin awalnya ingin mencari, tapi orang tua Jihoon juga berkata tak perlu di cari. Dia hanya pergi sementara.
   Tapi sampai sekarang pun Guanlin tak tahu apa alasannya Jihoon pergi, orang tua Jihoon pun tak mau memberi tahu alasannya ada Guanlin. Guanlin hanya bisa menunggu, tak jelas kabar dari Jihoon. Menelfon atau pun mengirimi pesan pun tidak.

   Sesampai dirumah orang tua Guanlin, Guanlin memeluk dan mencium pipi mama papanya itu.
“ Eh anak bunda, udah sarapan? ” tanya bundanya itu. “ Belum nih bun, pengen makan masakan bunda ”. Guanlin memang anak yang manja pada bundanya. Sekedar memberitahu buktinya, waktu hari pertama kali sekolah Guanlin selalu memeluk kaki bundanya itu. Dia tak mau masuk kelasnya. Sekarang dengan badan yang melebihi bundanya itu masih saja manja, tapi tidak dengan memeluk kaki bundanya lagi.

   “ Sudah dapat kabar mengenai Jihoon? ” ayahnya buka suara. Guanlin yang tadi senyum, tiba-tiba tunduk mendengar pertanyaan ayahnya itu. “ Hm.. Belum yah, Guan gatau darimana dapat kabarnya ” Bunda Guanlin mengelus rambut anaknya itu. “ Sabar ya sayang, ini si ayah masih pagi juga bikin mood anaknya jelek ” kata bunda.
   Guanlin meneguk susu buatan bundanya. Guanlin sarapan dengan kedua orang tuanya. “ Eh, adek mana kok ga ikut sarapan? ” tanya Guanlin.
“ Ck, adek kamu itu lagi ikut perkemahan di sekolahnya. Padahal bunda udah larang, dia kan ga bisa kena angin malam. Pasti nanti pulang masuk angin ” jelas panjang bundanya. “ Bun, Abang cuman nanya berapa kata bunda jawab 1000 kalimat ” ledek ayahnya. “ Apasih ayah iri aja deh, kan bunda khawatir nih sama adek ” Guanlin tertawa sampai memperlihatkan gusinya itu.

   Setelah sarapan, Guanlin bersantai di ruang keluarga sambil menonton televisi. TING!! satu notif muncul membuat Guanlin langsung membuka nya.

[+6282... ; Hai Guanlin! 🌜]

   ini siapa? batin Guanlin. Dengan emot bulan, Guanlin mencoba menebak-nebak siapa yang mengiriminya pesan. Guanlin berpikir keras sekarang.
  INI JIHOON KAN? Guanlin langsung membalas pesan itu. Karena dia baru saja ingat, kalau emot kesukaan Jihoon adalah bulan seperti itu.

[+628... ; Hai Guanlin! 🌜]

[Guanlin ; Kamu Jihoon?]

[+628... ; Ternyata kamu masih ingat emot itu hehe..]

[Guanlin ; Kamu kemana aja?sekarang dimana? Aku rindu.]

[+628... ; Aku ga kemana-mana,
ga boleh tawuu!]

[Guanlin ; Apasih Ji, jangan bercanda. Kasih tau aku]

[+628... ; Eum.. Kapan-kapan. Aku janji aku cepat kembali kok! Sampai jumpa Guan!🌜]

[Guanlin ; Park Jihoon, kumohon.]

   Guanlin langsung memanggil ayah bundanya itu. “ Bunda tadi Jihoon ngabarin Guan! ” Bundanya langsung turun dari atas, ayah nya pun menyusul. “ Jihoon bilang apa nak? ”
“ Jihoon ga kasi tau dia dimana, dan kemana dia pergi selama ini. Dia janji bakal cepet kembali bun ” Guanlin menatap dalam percakapannya itu, hampir setahun Jihoon pergi dan baru sekarang Jihoon mengabari Guanlin.

   Guanlin berbaring di sofa tempat ia duduki sedari tadi. Guanlin menatap foto-fotonya bersama Jihoon. Sambil berbicara dalam hati, memohon untuk cepat kembali. “ fluffy, ayo kembali. Guan rinduu ” Fluffy nama panggilan kesayangan dari Guanlin untuk Jihoon. Karena kata Guanlin, Jihoon mirip Jigglypuff. Saat Jihoon malu, pipi gembulnya akan berwarna merah. Membuat Guanlin gemas pada Jihoon.

Kim Samuel is calling...

   “ Halo, ada what nelfon? ” kata Guanlin.
   “ Nganu bro, tadi kan gua ke apartement lo mau ketemu lo eh pas gua mau jalan ke kamar lo gua liat ada orang pake hoodie putih naro kotak depan pintu. Gua pura2 ga liat kan, ya gua ketok pintu lo eh gada orang baru gua inget lo kalo minggu di rumah bonyok lo ” jelas Samuel.
   “ Lo bawa kotaknya? sini kerumah bonyok gua ” kata Guanlin.
   “ Bawa nih, otw dah ” kata Samuel.

   Guanlin semakin bingung, tadi Jihoon tiba-tiba mengirim pesan. Sekarang ada yang mengirim kotak dan ntah apa isinya. Dan lagi yang mengiriminya kotak, orang misterius. Kalau pun kurir tidak mungkin pakai hoodie bukan pakai seragam kurirnya.
   Guanlin menunggu Samuel datang. Tok!Tok! Guanlin langsung membuka pintu rumahnya. “ Gua belum buka ni kotak, gua pen liat isinya hehe ” cengir Samuel. “ Gua yang dikirimin juga pengen liat kali ” kata Guanlin.

  Saat Guanlin buka, isinya adalah amplop putih yang bertuliskan My Lovely Guanlin! Langsung Guanlin buka isi amplop itu, ada sebuah surat yang lumayan panjang pesannya. Guanlin membaca pengirimnya paling ujung kanan bawah.

    “ Fluffy Jihoon!🌜”

“Guan, apa kabar? Baik-baik saja kan? Kamu tak perlu khawatir denganku. Aku baik-baik saja, masih menjadi fluffy kesayangan Alin! Guan, aku rindu. Aku ingin cepat-cepat kembali. Tapi urusan ku masih sangat banyak. Maaf aku pergi dan baru memberi mu kabar sekarang. Tapi aku tetap janji, kembali secepatnya. Rasa cinta dan sayangmu masih buatku kan? Aku pun begitu Guan! Ily daddy Guanlin!”

“Fluffy Jihoon🌜”

   Guanlin menghela nafas panjang, iya, kamu akan kembali tapi kapan?

——
Dunia ini jahat, mengapa menghadirkan rasa rindu tapi tidak menghadirkan obat nya? Yang sedang merasakan rindu pasti sangat tersiksa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rindu - PanwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang