Thalia Putri Ananda.
Aku menghampiri lala yang sedari tadi melihatku saat bersama rahmat . Entah apa yang di pikirkan lala, sampai sampai dia menatapku dengan muka kesal.
"Sa! Kamu kenapa ninggalin aku?" Rengek dia.
"Ya maaf, aku tadi harus ke bandara dulu, pesan tiket buat besok."
Ucapku yang penuh kebohongan. Ya gimana lagi, kalau dia tahu pasti bakal marah.
"Ooo ... Kok nggak bilang bilang aku?" Tanyanya yang semakin membuatku gugup.
"Mmm.. Ii-tu.."
Belom sempat aku menyelesaikan bicaraku, bel pun berbunyi.
"Syukurlah.." Gumam di hatiku.Kamipun masuk ke dalam kelas, teman teman sangat ricuh, saat melihat aku tadi bersama rahmat. Gosip nya udah sampai kemana mana, huftt ... Entah kelanjutannya apa ini. Pelajaran terakhir pun sudah di mulai, aku mencoba fokus dalam mengerjakan. Ya secara kan cuman 2 jam pelajaran, sesudah itu pulanh. Ya beginilah enaknya saat menjelang perpisahan, sungguh nikmat yang haqiqi. Hehehheee...
2 jam kemudian.
Bel pulang pun berbunyi, saat nya aku cepat cepat pulang. Namun, saat aku mau keluar dari kelas. Tiba tiba lala memanggilku.
"Sa.."
Teriaknya, akupun menghentikan langkahku dan menoleh ke belakang.
"Iya la?" Tanyaku.
"Sa, aku mau tanyak ke kamu." Ucapnya.
"Tanya apa?"
"Kamu nggak pacaran kan sama rahmat?" Ujarnya yang mengagetkan ku, aku nggak nyangka kalau dia bertanya seperti ini, aku pun segera menjawab.
"Haahahaaa... Nggak mungkin lah. Ya kali aku pacaran sama dia, ada ada aja kamu ini.." Ujarku.
" ya syukurlah kalau gitu, jangan sampai kamu suka sama dia!" Tegasnya.
" kenapa?" Tanyaku.
" karna aku punya rasa sama dia. " ujarnya yang begitu tidak masuk akal, secara dia aja kemaren bentak bentak rahmat, bahkan menamparnya. Apa itu cara dia? Aku hanya meledek dia terus terusan dan ketawa terbahak bahak di depan kelas. Sampai akhirnya hp ku berdering, entah telfon dari siapa. Akupun segera menjawab telfon tersebut.Sasa cute
Haloo .. Ini siapa?+6282****
Cepet dateng ke parkiran mobil! Gak usah lama lama!Tut.. Tuttutt....
Belom saja aku menjawab sudah di matiin duluan.
"Siapa sa?" Tanyanya.
"Rahmat" ujarku.
"Rahmat?" Ucapnya dengan bingung. Astagaa... Bodohnya aku, keceplosan. Terpaksa aku harus bilang.
"Ii-iya.. Dia mau ajak pulang bareng. Ayo ikut" ajakku.
"Mmm ..."
"Udah ayo! Nanti kan bisa PDKT.. Hhahahahaa.." Ledekku. Lala hanya menganggukkan kepalanya. Dan kamipun segera menuju ke parkiran.Aku melihat di sana udah ada teman temannya, aku dan lala segera mendekat ke teman temannya itu.
"Dimana dia?" Tanyaku.
"Ya seperti biasa" ucap rendra.
"Mmm..., bentar ya la. Aku mau samperin dia dulu" ujarku kepada lala sambil mengedipkan mata kanan ku. Lalapun mengangguk. Akupun berjalan menuju mobil rahmat dan membuka pintu mobil langsunh masuk ke dalam mobilnya.
"Kenapa kamu ajak dia?" Tanyanya sambil memasang muka masam.
"Ya dia mau pulang bareng aku. " ujarku.
"Tapi aku nggak mau! "
"Pliss.. Biar dia pulang bareng kita" ucapku.
"Ya dia naik mobil fauzy aja" suasana yang masih sama.
"Nggak!" Tegasku.
"Trus mau kamu sama aku?" Ujarnya sambil menatapku tajam.
"Iya!"
"Nggak!!"
"Ayolah.. Sekali ini aja" pintaku.
"Hmm.. Oke! Trus kamu gimana?" Tanya nya.
"Ya aku naik mobil temen mu" dengan santaiku menjawab.
"Kamu sama rendra aja"
"Baiklah" aku pun segera membuka pintu mobil, saat aku mau keluar. Tanganku di tari oleh dia, dan dia mencium keningku. Sontak aku kaget, entah apa maksud dari dia. Akupun segera keluar dan berlagak tidak terjadi apa apa.
"La kamu sama rahmat, udah di tunggu itu"
ujarku sambil mengedipkan mata. Lala hanya tersipu malu saat akh berhasil memualai pdkt babak baru kepadanya. Akupun segera masuk ke dalam mobil rendra, dan rendra kaget.
"Loh.. Kok kamu disini?" Ucapnya
"Iya emang gak boleh?"
"Ya kan seharusnya kamu sama rahmat?"
"Udah ada lala"
"Ya udah" ucapnya sambil menjalankan mobil.Selama perjalanan, kami hanya diam dan aku sibuk memainkan hp. Setelah itu, sampai lah kita ke sebuah Mall. Entah kenapa kesini, padahal aku pengen pulang dan segera priper.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Cinta Seorang Wanita Biasa❤
JugendliteraturKutemukan cahaya dibalik dirimu yang selalu dingin kepadaku.