Latar belakang pertumbuhan madrasah di indonesia dapat dikembalikan pada dua situasi, yaitu:
a. Gerakan Pembaharuan di Indonesia
Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia muncul pada awal abad ke-20 yang dilatar belakangi oleh kesadaran dan semangat yang kompleks sebagaimana diuraikan oleh Karel A Steenbrink dengan mengidentifikasikan empat faktor yang mendorong gerakan pembaruan Islam di Indonesia, antara lain:
§ Keinginan untuk kembali kepada Al Qur’an dan Hadis.
§ Semangat nasionalisme dalam melawan penjajah.
§ Mempekuat basis gerakan sosial, budaya, dan politik.
§ Pembaruan pendidikan Islam di Indonesia.
Bagi tokoh-tokoh pembaruan, pendidikan kiranya senantiasa dianggap sebagai aspek yang strategis untuk membentuk sikap dan pandangan keislaman masyarakat. Oleh karena itu, pemunculan madrasah tidak bisa dilepas dari gerakan pembaharuan Islam yang dimulai oleh usaha beberapa orang tokoh-tokoh intelektual agama Islam yang selanjutnya dikembangkan oleh organisasi-organisasi Islam.
b. Respons pendidikan Islam terhadap kebijakan pendidikan hindia Belanda.
Pertama kali bangsa Belanda datang ke Nusantara hanya untuk berdagang, tetapi karena kekayaan alam Nusantara yang sangat banyak maka tujuan utama untuk berdagang tadi berubah untuk menguasai wilayah Nusantara sekaligus denagn mengembangkan fahamnya yang terkenal denagn semboyan 3G yaitu, Glory ( kemenangan dan kekuasaan), Gold ( emas atau kekayaan bangsa Indonesia ), dan Gospel ( upaya salibisasi terhadap umat Islam di Indonesia ).
Dalam menyebarkan misi-misinya itu, belanda (VOC) mendirikan sekolah-sekoalh kristen. Misalnya di Ambon yang jumlah sekolahnya mencapai 16 sekolah dan 18 sekolah di sekitar pulau-pulau Ambon, di Batavia sekitar 20 sekolah, padahal sebelumnya sudah ada sekitar 30 sekolah. Dengan demikian, untuk daerah Batavia saja, sekolah kristen sudah berjumlah 50 buah. Melalui sekolah-sekolah inilai Belanda menanamkan pengaruhnya di daerah jajahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
pola dan kebijakan pendidikan "islam"
SpiritualTongkrongan Islami - Pola dan kebijakan pendidikan Islam di Indonesia tidak dapat lepas dari apa yang diilustrasikan pada kebijakan pemerintah Belanda yang saat itu menguasai Indonesia, hal ini berawal dari dunia perdagangan.