Di suatu perdesaan yang terpencil, di musim dingin. Salju berjatuhan menutupi pegunungan dengan warna putihnya. Di dalam salah satu gubuk di dekat bukit, hidup seorang pemuda bernama Orion. Ia hidup seorang diri setelah kedua orang tuanya meninggal dunia dan adiknya pergi jauh dari rumah setelah ia menikahi seorang pemuda dari luar desa.
Saat itu langit menunjukkan malam hari yang dilengkapi dengan butiran-butiran salju yang berjatuhan bersama dengan angin yang bertiup cukup kencang. Orion berniat untuk segera tidur agar ia bisa bangun pagi untuk memberi makan hewan ternaknya besok, sampai suara ketukan terdengar dari arah pintu depan gubuk rumahnya.
Orion segera pergi kearah pintu tersebut, dan membukakan sedikit celah – cukup baginya untuk melihat siapa yang mengetuk pintu. Dan disana berdiri seorang gadis dengan jubah berwarna putih yang menutupi sekujur tubuhnya. Ia sama sekali tidak bisa melihat wajah dari gadis tersebut, karena tertutupi oleh jubah yang dikenakannya.
"...Ya? Ada yang bisa Aku bantu?" tanya Orion, sedikit ragu.
Si gadis yang ditanya pun membuka mulutnya, lalu menutupnya lagi sampai dia membukanya lagi dengan suara pelan yang keluar dari mulutnya.
"A... Aku datang dari tempat yang jauh," ucapnya. "Dan tidak punya tempat untuk pergi, kebetulan Aku melihat gubuk ini dan berharap bisa bermalam disini dari dinginnya salju yang berjatuhan. Kalau tidak keberatan, bolehkah?"
Gadis itu pun menarik jubah yang menutupi kepalanya, dan menampakan wajahnya yang cantik. Untuk sesaat Orion tertegun melihat kecantikan dari gadis tersebut, sampai ia pun tersadar dan mengijinkannya untuk masuk.
"Tentu, masuklah," Ia membukakan pintu lebih lebar untuknya. "Siapa namamu, wahai orang asing? Aku Orion"
"Nama..." untuk sesaat ia terdiam, lalu menjawab. "Ah, tentu saja, namaku Violet"
"Violet,,," ulang Orion, "Nama yang indah."
Orion pun menunjukan padanya sebuah kamar kosong yang dulunya ditempati oleh adiknya, dan menyiapkan air hangat untuk mandi untuk gadis tersebut – mengingat ia baru saja berjalan jauh ditengah hujan salju untuk entah-berapa-lamanya.
"Dilemari sana ada baju bekas adikku, silahkan pakai saja. Aku akan berada di kamar sebelah, kalau ada apa-apa panggil saja" ucap Orion. Violet pun mengangguk tanda mengerti. Orion berjalan kearah pintu, hendak keluar dari ruangan itu sampai sebuah panggilan menghentikannya.
"Orion, terima kasih," ucap Violet, tersenyum tipis.
Orion menggelengkan kepalanya, sambil berkata "Itu bukan apa-apa" dan membalas senyumannya sebelum ia menutup pintunya dengan ucapan "selamat malam".
------------------------------------------------
Esok paginya, Orion bangun pagi seperti biasanya untuk memberi makan hewan ternaknya. Hanya ada beberapa ekor ayam di kandangnya, dan karena sekarang sedang musim dingin ia tidak bisa bercocok tanam di ladang seperti biasanya.
Setelah selesai memberi makan ayam ternaknya, ia pun kembali masuk kedalam gubuk dan mendapati Violet yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka. Terkejut dengan apa yang dilihatnya, ia pun berjalan perlahan mendekati Violet.
Violet yang merasakan seseorang sedang menatapnya ia pun menolehkan wajahnya dan melihat Orion yang berdiri di depannya.
"Ah, maaf, Aku tidak meminta izin terlebih dahulu sebelum memakai bahan makanan milikmu," ucapnya, menundukkan wajahnya sedikit. "Kau sudah berbaik hati mengijinkanku untuk menginap disini, jadi setidaknya Aku ingin melakukan sesuatu sebagai balasannya."
Orion menggelengkan kepalanya, "Kau tidak perlu meminta maaf, justru sebaliknya. Sebagai seorang tuan rumah Aku seharusnya menjamu seorang tamu, bukan sebaliknya. Sini biarkan Aku membantu". Mereka pun menyiapkan sarapan mereka, dan melahapnya bersama-sama.
Waktu terus berjalan hingga saat siang pun tiba dan udara pun sedikit lebih hangat, Orion pun bertanya pada Violet tentang dari mana ia berasal, kemana ia akan pergi dan mengapa ia bisa berjalan di tengah-tengah hujan salju dimalam hari. Violet mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang dari mana ia berasal dan mengapa ia berada di tengah-tengah hujan salju kemarin malam hingga akhirnya ia dengan ragu menjawab bahwa ia sama sekali tidak punya tujuan, dan tidak tahu harus pergi kemana ia setelah ini.
Merasa iba, Orion pun menawarkan Violet untuk tinggal bersamanya digubuk ini. Mendengar tawaran dari Orion, Violet merasa senang tetapi dia merasa tidak enak hati karena telah merepotkannya, tetapi Orion sama sekali tidak masalah dengan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seasonal Feathers
Romance"Jika suatu hari, suaraku tidak bagus lagi, Apakah kau akan tetap mencintaiku?" tanya Violet.