NANTI MALAM AKU BAKAL UPDATE SACRIFICE OF LOVE... AKU INGITKAN SEKALI LAGI YA HARUS BACA SACRIFICE OF LOVE DULU KALAU MAU BACA INI ❤️❤️❤️
"sepupu lu jadi jemput gak sih?"
Lelaki berparas tampan itu mendengus sebal mendengar pertanyaan yang sama berulang kali,ia menatap sebal lelaki disampingnya "sabar...lu tanya terus bikin gue pusing Dev".
"ini udah setengah jam Den "
'ck"decak Friden,ia mengedarkan pandanganya lalu matanya tertuju pada seseorang yang baru keluar dari mobil sport berwarna merah,walaupun dari jarak lumayan jauh ia jelas sangat mengenali orang itu siapa.ia melambaikan tanganya "itu sepupu gue" ucap Deven.
Deven menatap seseorang yang sedang melangkah ke arahnya dengan langkah lebar,kaos oblong hitam dipadukan dengan jaket kulit yang berwarna senada,jeans denim semua pas melekat indah pada tempatnya.ditambah kaca mata hitam yang bertender dihidungnya menambah nilai plus untuk penampilanya "keren" ucap Deven tanpa ia sadari.
Friden mengernyitkan keningnya "lu gak beneran homo kan Dev? Tanya Friden dengan nada penuh kecurigaan.
Deven menepuk bahu Friden keras "enak aja gue normal!" ucapnya sebal " tapi harus gue akuin sepupu lu lebih keren dari pada lu Den" tambahnya dengan nada mengejek.
"sorry gue telat"
"its okay Brother" balas Friden,ia memeluk sepupunya itu "sahabat gue,Deven" tambahnya memperkanalkan Deven.
"Deven" ucap Deven sembari tersenyum tipis,ia mengulurkan tanganya.
"Alex" balasnya,lelaki itu mengabaikan uluran tangan Deven tapi langsung memeluknya "nice to meet you Deven".
Deven menganggukan kepalanya, sepupu Friden adalah orang yang ramah beda dengan sahabat sialanya.mereka bertiga meninggalakn bandara menuju apartemen yang sudah di siapkan Alex.di sepanjang perjalanan kedua sepupu itu saling bertukar cerita tentang masa kecil mereka ,sesekali Deven ikut menimpali pembicaraan Alex dan Friden, lebih tepatnya menertawakanya.
Friden menatap gusar pintu lift yang tak kunjung terbuka "lu cariin gue apartemen lantai berapa sih?lama banget" ucapnya sebal.
Alex terkekeh kecil "paling tinggi bro,ini 19 lantai"
Friden berdecak,memang dari luar saja apartemen ini terlihat sangat tinggi.ternyata 19 lantai!! Ia kurung mengerti daerah Melbourne,dan menyuruh Alex sepupunya yang pernah menetap di Melbourne untuk mencarikan Apertemen di tengah kota.tentunya bukan Friden namanya kalau minta yang sederhana,lelaki itu ingin apartemen yang nyaman,aman dan yang pasti mewah.Friden memang punya gaya hidup yang royal,tapi lelaki itu selalu rendah diri.tidak pernah merendahkan seseorangpun meski hidupnya berkecukupan.
Ting
Pintu lift terbuka,Friden dan Deven berjalan dibelakang Alex.Friden tersenyum puas melihat hanya tiga apartemen yang berada di lantai 19,ia melirik Deven sekilas yang hanya menatap lurus ke depan.
"123456" ucap Alex menekan pasword,dan pintu apartemen itu terbuka.
Friden memukul bahu Alex keras"lu gila bikin pasword apartemen gue semudah itu".
Alex meringis,mengusap bahunya "lu bisa ganti se suka lu"
Deven mendengus sebal.ia mengabaikan pertengakaran kecil sepupu itu.ia masuk kedalam,mengedarkan pandanganya.
"sesuai permintaan kalian bukan?"
Deven menolehkan kepalanya lalu tersenyum tipis ke Alex "thanks".
Belum sempat Deven menjelaskan betapa mewahnya apartemenya,Friden menabrak bahunya begitu saja "gue pilih kamar itu... gue ngantuk mau tidur" ucapnya sembari berjalan menuju kamar yang didepanya ada sebuah meja makan untuk enam orang itu yang terlihat keren.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR HOPE
Teen FictionBooks 2 from SACRIFICE OF LOVE!! Jadi harus baca SACRIFICE OF LOVE DULU BARU PAHAM HEHEHE❤️. "Apa aku masih punya harapan untuk kita " ~ A "Kenapa aku harus mencintai dua orang dengan inisial yang Sama"~Deven "Dia sudah kembali,apa kamu berharap...