Notes: ada beberapa kalimat yang tergolong frontal dan berbau hal-hal dewasa. Jika tidak nyaman, silahkan jangan dibaca.
Happy Reading!
.
.
.
.
.Dering ponsel yang berbunyi terus-terusan membuat Chanyeol terpaksa membuka mata. Setengah mengantuk, pria bermarga Park itu meraih ponsel yang berada di samping bantal. Kedua matanya menyipit untuk menyesuaikan diri dengan cahaya ponsel.
"Ng?"
Dahinya berkerut ketika melihat nama yang tertera di layar ponsel. Mood pria itu mendadak turun drastis melihat tulisan 'bos' di sana.
"Mau apa si tua bangka itu?"
Chanyeol berdecak kemudian membiarkan dering ponsel berhenti dengan sendirinya. Pria bermarga Park itu kembali memejamkan mata. Namun belum sampai 1 menit, ponselnya kembali berdering.
"Ck!"
Menyerah, akhirnya Chanyeol mengangkat panggilan itu.
"Halo.."
"Loey, kemana saja kau? Sedari tadi aku hubungi tak diangkat-angkat."
"Maaf.. Saya ketiduran, bos."
"Sudah kubilang sebaiknya kau berhenti saja dari pekerjaanmu itu. Lagipula aku sudah memberikan fasilitas mewah dan uang dalam jumlah yang sangat besar padamu. Apa masih kurang?"
"Ada apa anda menghubungi saya, bos?" Chanyeol langsung mengalihkan pembicaraan.
"Kau memang orang yang langsung to the point. Haha."
Chanyeol hanya memasang ekspresi datar ketika mendengarnya.
"Aku sedang ingin melakukannya dan kebetulan permintaan pasar sangat banyak saat ini. Seperti biasa, carikan aku seorang wanita untuk kuajak main."
Chanyeol mengangguk. "Baik."
"Aku sedang ingin bermain-main dengan seorang perawan yang nakal. Carikan aku itu."
"Baik, saya mengerti."
"Bagus. Tempatkan dia di ruang penyiksaan. Setelahnya hubungi aku. Aku akan segera datang ke rumahmu untuk eksekusi."
"Baik."
Sambungan terputus. Chanyeol memandangi layar ponselnya sejenak kemudian menghela napas. Kedua matanya mengarah lurus ke depan, memandangi tembok di hadapannya dengan datar.
Chanyeol beranjak dari ranjang menuju lemari pakaian. Chanyeol melepas kaos rumahan yang dia pakai, membiarkan dada bidang dan perut berotot miliknya terekspos. Dia raih sebuah kemeja hitam dan memakainya secara cepat. Dua kancing teratas dibiarkan terbuka, membuatnya terlihat semakin sexy dan keren.
Chanyeol membuka laci setelahnya. Dia ingin mengambil beberapa lembar uang tunai dan sebuah suntikan berisi obat bius. Gerakan tangannya terhenti ketika melihat ada yang berbeda dengan isi lacinya.
"Surat ini kenapa berada di paling atas? Harusnya di urutan kedua." gumam Chanyeol.
Chanyeol mengerutkan dahi. Ada yang melihat-lihat isi lacinya.
Kedua onyx Chanyeol sedikit melebar. Jangan-jangan Wendy yang melakukannya?
Namun kemudian pria itu menggeleng. Wendy tidak mungkin masuk ke dalam kamarnya. Mungkin saja surat itu memang dia letakkan begitu dari dulu. Ya, semoga saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
▶Nerd Man ✔
ФанфикCompleted! Satu kata yang terlintas di otak Wendy ketika melihat Chanyeol adalah culun dan membosankan. Namun Wendy tidak menyangka jika di balik penampilannya yang culun, Chanyeol adalah sosok yang tidak terduga. "Aku menyesal telah mengenal Chanye...