(Season 2) 1. New Friend

579 72 0
                                    

.
.
.
Tahu cara ngehargai karya orang kan?! :)

_________________

Hari ini adalah hari pertama Esta dan Adreen menapakkan kaki di sekolah barunya. Dalthon Internasional High School atau biasa disingkat DIHS salah satu sekolah elit yang ada dikawasan Jakarta.

"Adreen," ucap Esta.

"Ya?!" Ucap Adreen.

"Ehm, semoga kita satu kelas ya," ucap Esta.

Adreen mengangguk dan tersenyum pada Esta. Lalu mereka berdua langsung berjalan menuju ke mading.

Adreen menarik nafas panjang. Dia tak satu kelas dengan Esta. Dia masuk di kelas IPS sedangkan Esta di kelas IPA.

"Kenapa Reen?!" Ucap Esta.

"Kita tidak satu kelas." Ucap Adreen sambil menghela nafas.

"Hm, sayang sekali." Ucap Esta.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Adreen dari belakang. Otomatis Adreen langsung menoleh dan dia langsung tersenyum.

"Arlix?!" Ucap Adreen.

Anak itu langsung tersenyum dan Adreen langsung memeluk anak itu.

"Apa kabar?! Gue kangen banget sama lu. Om, Tante sehat?!" Ucap Adreen sambil melepas pelukannya.

"Sehat Kak. Gak nyangka kita bakal ketemu disini. Kakak kelas apa?!" Ucap Arlix.

"Gue kelas IPS. Lu?!" Ucap Adreen.

Ya dia adalah Arlix, sepupu Adreen. Arlix terpaut 1 tahun dengan Adreen tapi dia disekolahkan terlalu cepat oleh orang tuanya jadi ya sama dengan Adreen.

"Kelas IPA Kak," ucap Arlix.

"Pas kebetulan banget. Kenalin temen gue Semesta Orion Saputra panggil aja Esta. Dia juga kelas IPA. Gue nitip ya," ucap Adreen.

Esta hanya menyicingkan alisnya. Gak nyangka bahasa Adreen lebih kasar dari pada sebelumnya.

"Oh, Esta. Salken ya." Ucap Arlix sambil berjabat tangan dengan Esta.

Esta hanya mengangguk.

"Kak dia--" ucap Arlix saat melihat Esta membawa tongkat.

"Iya, gue nitip ya. Jangan lu apa-apain." Ucap Adreen.

"Okey deh." Ucap Arlix.

Adreen tersenyum. Lalu Arlix langsung mengajak Esta menuju ke kelasnya.

"Ta, sejak kapan lu kenal Kak Adreen?!" Tanya Arlix.

"Sejak SMP." Ucap Esta.

"Deket banget ya lu sama dia?! Sampai dia nitipin lu ke gue," ucap Arlix.

"Iya," ucap Esta.

Mereka masuk kedalam kelasnya. Karena hari ini masih hari pertama, jadi tidak ada jam pelajaran. Guru masuk hanya untuk memperkenalkan diri dan mengatur struktur kelas.

Tiga jam berlalu. Dan sekarang adalah jam istirahat. Jadi semua murid langsung keluar dari kelasnya.

"Ta, mau ikut kekantin?!" Ucap Arlix.

"Duluan aja, aku mau ke toilet dulu." Ucap Esta.

"Okey deh." Ucap Arlix langsung meninggalkan Esta.

Esta berjalan menuju ke toilet saat ia sedang berjalan tiba-tiba ada yang mendorong tubuhnya.

Byurr

Esta langsung menoleh, ternyata orang yang mendorongnya tadi menyelamatkan Esta dari guyuran air dari lantai atas.

Esta langsung menghampiri orang itu.

"Kamu gak papa?!" Ucap Esta sambil meraba keberadaan orang itu.

"Gue gak papa, tenang aja. Cuma baju gue yang basah." Ucap Orang itu sambil memegang tangan Esta.

"Maaf ya," ucap Esta.

"Udah gak papa. Lu gak salah gak usah minta maaf. Gue Fakhri. Tapi gue lebih suka dipanggil Nana." Ucap Anak itu.

"Nana?" Ucap Esta.

"Iya, nama lu siapa?!" Ucap Fakhri.

"Semesta Orion Saputra." Ucap Esta.

"Gue panggil Rion ya," ucap Fakhri.

Esta mengangguk dan tersenyum. Lalu mengantar Fakhri untuk ganti baju. Bahkan Esta melupakan urusannya ke toilet.

"Makasih ya Fakhri." Ucap Esta.

"Okey, ikut kekantin yuk. Gue mau kenalin sama teman-teman gue." Ucap Fakhri.

Esta awalnya ragu. Tapi dia diyakinkan oleh Fakhri kalau temannya itu baik. Akhirnya Esta hanya pasrah.

Saat sampai di kantin. Susana disana sangat ramai. Fakhri langsung menghampiri ke meja teman-temannya.

"Ta, kemana aja sih?! Lama banget." Ucap Arlix.

"Lu udah kenal dia?!" Ucap Fakhri.

"Iya, temen Kakak gue tuh." Ucap Arlix.

"Oh yaudah. Padahal gue mau kenalin ke kalian." Ucap Fakhri.

"Yee, gue belum kenal kali." Ucap Seno ngegas.

"Ngegas mulu. Heran gue." Ucap Eric.

"Jadi namanya siapa Na?!" Ucap Zico.

"Panggil aja Rion." Ucap Fakhri.

"Yee, seenak jidat lu ngenganti nama orang. Namanya tu Esta, Na." Ucap Arlix.

"Ehm, gak papa. Terserah kalian mau panggil saya Rion atau Esta." Ucap Esta akhirnya membuka suara.

"Lix, dia gak bisa lihat?!" Bisik Ariel.

Arlix hanya mengangguk.

"Maaf, kalau saya mengganggu waktu kalian. Seharusnya saya tak pantas berada disini." Ucap Esta sambil menunduk.

"Yah, bukan gitu yaampun. Maafin gue. Gue gak bermaksud. Gue gak masalah kok mau punya temen kaya apa juga. Esta, please ya lu gak usah minder gitu. Kita siap kok jadi mata lu." Ucap Ariel.

Mereka semua mengangguk dan tersenyum pada Esta.

"Tenang aja, gue bakal melindungi lu. Jadi lu aman aja sama kita." Ucap Eric.

"Makasih, teman-teman." Ucap Esta.

___________________

Chapter perdana di season dua ya gaes
Semoga suka. Jangan lupa vote and comment ya..

Senja ● Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang