"Mas? Ternyata dia ini..." ucap Chika menggantung kalimatnya
"Kakak lo Hulya?" Tanya Chika pada HulyaHulya menggigit sebelah pipi dalamnya untuk menahan tawa. Lalu Hulya hanya menggaguk kecil saja dari pada berkepanjangan.
"Beda banget ya kelakuan lo sama adik lo ini. Liat adik lo kalem gitu sedangkan lo berbanding terbalik. Kudu belajar dari adiknya ini" celetuk Chika
Ali membulatkan matanya, gadis ini selalu mengucapkan tanpa pikir panjang. Ali melihat Hulya yang sedari tadi menahan tawa nya karna dia dipermalukan oleh gadis ini dihadapan Hulya.
"Siapa bilang dia adikku?" Tanya Ali
Chika semakin tidak mengerti, lalu jika bukan adiknya siapa? Hulya tinggal di rumah umi Fatimah. Dan dia memanggil Ustadz Ali dengan mas...
"Ali suamiku, Chik" ucap Hulya
Chika membulatkan matanya, dia tak tahu harus bagaimana lagi. Chika sangat malu, karna dia sudah curhat hal aneh tentang Ali bahkan menjelakan Ali kepada istrinya sendiri.
"Apa? Su--ami?" Gagap Chika
Dan diangguki oleh Hulya, gadis ini begitu malu mengapa dia harus curhat dengan istri yang di keluhkan dengan menjelek jelekan Ali.
"Gue pergi dulu tadz"
Chika langsung lari pergi meninggalkan mereka dengan berlari tunggang langgang. Chika pergi untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah seperti tomat menahan malu.
***
Chika berlari menjauh dari sana, sesekali dia merutuk dalam hatinya karna mulutnya tak pernah bisa dikontrol. Malu sekali dia menjelekan suami orang dihadapan istrinya. Gadis itu langsung kembali keasrama puteri dan masuk kedalam kamarnya.
Ketika dia masuk, ada beberapa sebagian yang sudah tertidur dan ada sebagian lagi mengaji atau sekedar curhat. Dasar cewek! Sifat alami seorang perempuan itu gak jauh ngegosip atau ngomongin cowok, tak jarang juga santriwati disini suka ngegosip.
Chika duduk diatas ranjang nya, dia mengipas ngipaskan dirinya karna kepanasan setelah berlari terbirit birit dengan wajah yang merona karna malu.
"Ukhti habis darimana sampai keringetan gitu?" Tanya Lina santriwati yang sedang ngegosip dengan yang lain
"Bukan urusan lo" sinis Chika
Detik berikutnya Chika merebahkan dirinya di ranjang dengan menerawang keatas. Dia tidur diranjang yang ada atas dan bawah. Kebetulan Chika mendapat kasur yang bawah.
Humairah berjalan kearah ranjang Chika sembari menenteng kardus.
"Ukhti, ini ada barang. Tadi Umi Fatimah nitip ini ke saya untuk diberikan kepada ukhti" ucap Humairah santriwati yang kalem nya kebangetan
Chika menggaguk saja tapi matanya terpejam dengan tanyan kanan yang menutupi sebagian wajahnya.
"Saya taruh diatas lemari Ukhti ya"
Lagi lagi dia menggaguk, terserah gadis dihadapan nya ini bicara. Chika tak lagi peduli saat ini dia sangat kelelahan..
Desak desuk Chika mendengar gerombolan yang suka menggosip itu sedang membicarakan Ustadz Ali. Kupingnya sangat tajam ketika mendengar nama Ali..
"Ustadz Ali udah nikah" ucap Lina
"Yang bener? Aku kira itu hanya bualan para santriwati saja" ucap Denah
"Beneran, aku denger tadi dari Zahra waktu aku bantu masak disana. Dia denger langsung dari umi Fatimah" jelasnya
Windi yang sedang berdiri mengambil kitab dilemari segera diurungkan. Dengan buru buru dia mendekati gerombolan penggosip Lina
"Katakan jika itu bohong" desak Windi dengan wajah garang
Lina yang melihat perubahan wajah Windi yang sudah terlihat seram nampak sangat gugup
"Beneran. Suer deh!" Ucap Lina dengan jari berbentuk V dengan cengiran kuda nya
Windi menundukan wajahnya sedih, detika berikutnya dia langsung bergulingan tak jelas sesekali meurutuki dirinya sendiri
"Kenapa sih Windi?" Tanya Denah yang melihat tingkah aneh Windi
"Mati aku! Aku bahkan tadi mengirimkan surat cinta untuk Ustadz Ali. Dan bahkan aku menyerahkanya langsung padanya. Malu aku!" sesal Windi
"Hahahah😂" semua nya langsung tertawa mendengar tingkah konyol Windi
"Kamu masih belum nyerah juga dengan Ustadz Ali? Setelah mendengar Ustadz Ali memutuskan khitbah nya dengan Syifa. Kamu begitu gencar mendekatinya" celetuk Denah
"Kamu tahu istrinya siapa?" Tanya Windi dengan nasa lemah
Lina menghentikan tawanya, lalu dia mengangkat bahu nya tanda dia tak tahu apa apa.
Chika yang sedari tadi nyimak bangkit dari ranjangnya. Lalu dia duduk dipinggiran kasur nya itu dengan mata yang menghadap kearah gerombolan penggosip.
"Gue tahu siapa istri Ali" celetuk Chika
Semua pasang mata langsung melihat kearah Chika yang tengah terduduk. Mereka langsung saja menggerubuti Chika untuk meminta penjelasan nya.
"Kamu bener tahu dia siapa?" Tanya Windi
Chika menggaguk
"Siapa? Apa santri disini??"
Chika melipat tangan nya didada dan setelah itu dia menimang untuk menjawab pertanyaan mereka.
"Gue bakal jawab 3 pertanyaan dari kalian, tapi lo harus jawab dulu pertanyaan gue" ucap Chika
"Kamu mau nanya apa?" Tanya Windi antusias
"Nanti aja gue nanya, yang penting janji lo udah kesimpen. Janji ya bakal jawab pertanyaan gue semisalkan gue nagih janji itu kapan aja" ucap Chika
Windi menggagukan kepalanya, lagi pula itu bukan hal yang berat untuk menjawab pertanyaan Chika nanti.
"Jadi,, istrinya Ali itu bukan santriwati disini" ucap Chika
Semua orang langsung terkejut, padahal mereka mengira Ustadz Ali yang tipikal pria yang menyukai istri solehah dan dengar desas desus Ali lebih memilih calon istri yang berada dibawah pengawasnya. Misalkan santriwati disini!
"Yang bener? Kamu bohongkan!" Tebak Lina
"Ngapain gue bohong, tadi aja gue habis ketemu sama istrinya. Ga liat gue tadi keringetan gagara habis pulang nemuin dia" jawab Chika emosi
"Yaudah kalau ga percaya" acuhnya"Kalau dia bukan santri disini, lalu dari mana?" Tanya Denah masih penasaran
"Dari luar kota, ceweknya cantik.. dan menurut gue lumayan kalem lah orang nya" jawabnya
"Lebih cantik dari Humairah?" Tanya Lina
Humairah merupakan primadona pesantren juga sama seperti Syifa. Dia sangat cantik dan baik sosok yang sempurna. Dan merasa namanya disebut Humairah menoleh keasal sumber suara, dan dia hanya mendapat cengiran dari Lina.
"Menurut gue Humairah sama dia ga bisa dibandingkan sama sama cantik. Gue bukan laki yang menilai lebih cantik dari mereka berdua" kesalnya
"Secantik apa sih dia penasaran aku, Syifa dia kalahkan, Humairah juga dikalahkan olehnya. Kamu tahu namanya siapa?" Tanyanya lagi
"Kalian sudah nanya 3 pertanyaan. Udah selebih gue ga mau jawab pertanyaan kalian lagi" finalnya
Semua orang sangat gemas, karna sedikit lagi mereka akan tahu siapa istri dari sang Ustadz yang terkenal akan kesolehan dan ketampanan nya itu. Mereka sangat kecewa dengan Chika yang tak bisa mengatakan semuanya, dia mengatakan setengah setengah membuah mereka penasaran setengah mati.
TBC
Kebelet banget mau nyelesai ini cerita. Tapi kaya nya bakal panjang deh. Kurang lebih sampai 30 bab..
Vote dan coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhhibukka Fillah, Istriku [TAMAT] ✔
SpiritualWARNING!!!⚠⚠🔞 PRIVAT ACAK!!! Baca cerita ini selagi masih ongoing, tetap kasih Vote dan Komen nya. Jika sudah End akan dihapus!!! Banyak mengandung bahasa kasar dan banyak umpatan,, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh... This is my story...