09. Monolid

2.9K 309 23
                                    


Hai aku kembali, jangan lupa vote dan komen yah

Taman sekolah yang terletak di belakang adalah salah satu list tempat pelarian bagi Hyemi-pelarian untuk melepaskan diri dari penatnya hari. Tempatnya yang sunyi, dengan hamparan rerumputan berwarna hijau yang dapat menyejukkan mata bagi siapa saja yang melihatnya, ditambah lagi dengan wewangian segar yang berasal dari bunga yang memanjakan hidung. Selain itu tempatnya yang berada di belakang, membuat jarang orang yang mendatangi.
.
Hyemi memejamkan matanya, kemudian merentangkan kedua matanya-menikmati hembusan angin yang menyapanya dengan lembut, selain tempatnya yang sunyi Hyemi juga suka tempat ini karena sejuk. Bersyukur tidak banyak orang yang suka datang kesini, jadi Hyemi memanfaatkan tempat ini untuk menyendiri, yang biasa ia gunakan untuk sekedar bersantai sambil mendengarkan musik atau bahkan tak jarang ia juga sampai tertidur.

karena biasanya orang orang lebih memilih menghabiskan waktu di kafetaria sekolah sambil bercanda ria dengan ditemani makanan dan minuman.

Hyemi melangkahkan kakinya ke sebuah pohon besar yang memiliki daun dan dahan yang lebat-biasanya pohon itu ia pakai untuk bersandar santai atau tidur. Tapi ia menghentikan langkahnya begitu menyadari ada orang lain yang menempati singgasananya.

Seorang laki laki berparas elok tengah memenjamkan matanya dengan poni panjang yang menutupi sebagian matanya, sesekali bergeser pelan karena ulah nakal dari angin yang membelai. Laki laki itu terlihat nyaman sekali dengan tidurnya seolah sudah berjutaan tahun tak tertidur. Terlihat disamping laki laki itu ada sebuah kanvas dan pensil yang digenggamnya dalam keadaan tidur. Seketika itu Hyemi langsung ingat dengan Seulbi yang mengatakan Taehyung itu teman dari Jung Hoesok dan Kim Namjoon yang berasal dari Club seni.

Seperti ada gaya tarik bumi, atau mungkin magnet yang memaksanya mendekat, dengan begitu saja Hyemi berjalan mendekati laki laki itu, seolah badannya terhipnotis untuk mendekat. Atau mungkin ada syetan yang menariknya-yang pasti Hyemi sudah berdiri dekat dengan laki laki itu. Kemudian ia duduk dengan posisi lutut yang dijadikan alas.

Ia memperhatikan setiap lekuk dari wajah laki laki itu, benar saja Hyemi tak salah lagi sejak awal bertemu ia sudah mengatakan dalam hati bahwa laki laki ini memang tampan yang kelewat sempurna. Wajahnya tak waras jika disebutkan manusia, mungkin boneka lebih pantas atau bahkan dewa?

Entahlah yang pasti Hyemi yakini bahwa Kim Taehyung itu sempurna.
Terlalu larut dalam kegiatannya-memerhatikan dan berdebat tentang kesempurnaan Kim Taehyung, dengan begitu saja fokusnya teralihkan pada daun yang jatuh begitu saja, mendesak untuk ikut begabung dengan helaian rambut yang terlihat lembut.

Hyemi mengangkat tangannya untuk menghilangkan daun itu, namun saat tangannya sudah berhasil mengambil daun tersebut dan hendak menyingkirkan tiba tiba saja tangannya dicekal cukup kuat, dan betapa kagetnya Hyemi menyadari bahwa Kim Taehyung sang pelaku sudah memandangnya dengan mata hazelnya yang tajam, rasanya Hyemi seperti dikuliti hanya dengan matanya itu. Apalagi ia menyadari bahwa posisinya yang sangat sangat tidak benar.

Karena posisi yang tadinya ia niatkan untuk mengambil daun dari rambut Taehyung-malah Hyemi jadi seperti mencodongkan tubuhnya, seolah pasrah menyerahkan diri begitu saja kepada Taehyung.

"Apa yang kau lakukan?"

Menyadari akan kesalahannya, buru buru Hyemi menjauh dengan gelagat payah, ia menjadi linglung. Pun Hyemi membenarkan duduknya menjadi sesopan mungkin. Melipat kedua kakinya, seperti duduk orang Jepang yang sedang menikmati jamuan teh. Bagaimana pun juga, jika dipandang dari sudut mana pun Hyemi berada di posisi yang salah, poin pertama karena ia sudah mengganggu tidur seorang Kim Taehyung, dan kedua ia baru saja menyentuh laki laki itu tanpa ijin.

GRAY PAPER - JJK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang