Pacitan 2019
Pagi itu Nala yang masih terlelap dibangunkan oleh air yang mendarat tepat di mukanya.
"Apaan sih bang,"
"La,lo habis shalat subuh tidur lagi,nih liat udah jam berapa?,"matanya buram menatap benda yang disebut jam.
"Buseet!,kenapa gue ngga dibangunin sih,"matanya terbelalak lebar dengan gerakan secepat kikat dia menyambar handuk dan segera masuk ke kamar mandi
Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah.Dia adalah anak murid pindahan dari Malang,alasan kenapa dia pindah adalah karena Bang Satrya dipindahin tugas di sini.Tempat yang baru dia datangi sekarang agak berbeda jika kita bandingkan ,dengan Malang x Pacitan.Tidak banyak gedung tinggi dan mungkin belum tersedianya fasilitas umum dengan layak.Dia tinggal di Jl.Yos Sudarso no 7A.Dia menempati rumah mendiang opa dan omanya.Sementara,Ia didaftarkan untuk bersekolah di SMPIT Ar-Rahmah.Sebenarnya ada rasa tidak suka,karena dia berasal dari jalur negri.
Sampai di sekolah...
Gue langsung tancap gas mencari ruang kelasku yang entah dimana.Mungkin karena semangatnya,gue kepeleset dan membuat baju gue ngga seputih tadi.Sekelebat gue melihat seseorang yang juga setengah berlari menuju sebuah lorong dengan memakai hoodie dan masker AW yang membuat mukanya nyaris ngga kelihatan.Entah kenapa kaki ini mengikuti langkah pria berhoodie itu.Dia menuntunku ke sebuah lorong.Di situ langkahnya terhenti, dan seketika membalikkan badan
"Berhenti!,"suaranya yang serak membuatku seketika memberhentikan tubuhku.
Pria itu menatapku lekat-lekat,kemudian dia mencengkeram pundak gue.Sontak dengan posisi tersebut gue berada di posisi yang terpojok.
"Lo siapa?,"pria itu kemudian membuka mulutnya lagi.Dia memandangku seolah-olah ingin menerkamku dari segala sisi.Dia melihatku seakan aku ini hantu sepesies baru.Dengan seluruh tenaga,gue berhasil melepaskan cengkramannya.
"Heh,lo ini apa-apaan sih,tiba-tiba nyuruh gue berhenti dan menatap gue seolah-olah gue ini hantu.Orang mana yang sikapnya kaya gini ke anak murid baru!,permisi,"
Gue meninggalkan pemuda berhoodie itu dan untungnya bertemu dengan seorang guru yang kebetulan wali murid baru gue ke ruang kelas.
Setibanya di ruang kelas....
Suasana kelas saat itu ramai,seketika gue masuk perhatian mereka tersedot ke gue.Bu Dwi,selaku wali murid mempersilahkan gue untuk memperkenalkan diri
"Hi..eh maksudnya,Assalamualaikum...,nama saya Nala Alea,sering dipanggil Nala tapi kalau dirumah dipanggil Lala.Lahir tanggal 14 Agustus,suka gambar,nulis cerpen,mata pelajaran yang aku suka adalah matematika,salam kenal....senang bertwmu dengan kalian,"jelasku panjang kali lebar kali tinggi.
Aku mengedarkan pandangan kepada semua anak-anak di kelas ini.Mereka sedikit terlihat berbeda,dulu di Malang kelasnya di campur dengan anak laki-laki,tapi di sini antara kelas laki-laki dan perempuan dipisah.Penampilan anak perempuan di sini lebih terlihat sopan,dengan kerudung putih yang menjuntai sampai siku, seragam kemeja putih yang tidak membentuk tubuh dipadupadankan dengan bawahan berwarna biru, yang terlihat sangan pas digunakan untuk siswi berlabel syar'i.
"Nala,kamu bisa duduk di samping Puput,"perintah Bu Dwi yang aku sahut dengan anggukan.
"Hi La,aku Puput,salam kenal,"dia menjulurkan tangan sebagai tanda perkenalan,dan aku raih juluran tangan itu sambil tersnyum seadaanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hippopotamus
RomansaTEEN FICTION Bercerita tentang pemuda yang bertemu dengan anak kecil bernama Nala,tapi dia merasa bersalah karena menyia-nyiakan anak kecil itu.Sampai suatu saat dia bertemu dengan Nala yang seumuran dengannya.Tapi,satu hal yang perlu diingat pemuda...