17 - One Fine Day

18.8K 1.2K 21
                                    

#SENJA#

Hari minggu ini aku akan kedatangan 2 orang eh lebih tepatnya 2 bocah yang hobi memporak-porandakan kamarku. Coba tebak, siapa kedua bocah itu ?

Yap, salah satunya adalah Bimo. Satunya lagi ? Bella.

Bimo dan Bella, karena selisih umur mereka cuma sebulan membuat mereka akrab banget. Sama-sama imut dan lucu tapi kalau mereka bertengkar, semua pada angkat tangan termasuk mama-mama mereka.

Oiya, Bimo dan Bella hari ini akan di titipkan ke rumahku karena mama mereka mau quality time bareng teman-temannya yang sama-sama mamah muda gitu. Ada-ada aja kegiatan mama muda sekarang.

Ting Tong!

Bunyi bel rumah sudah pasti menandakan kehadiran kedua bocah itu.

Baru saja aku membuka pintu, Bimo dan Bella sudah berlarian memasuki rumahku.

Tante Maura -Mama Bimo- dan tante Marinka -Mama Bella- juga ikut masuk. Masing-masing dari mereka membawa tas milik anak mereka. Isi tasnya ? Sudah pasti mainan mereka berdua.

Btw, kedekatan Bimo dan Bella itu menurun dari kedua mamanya ini. Jadi gini, ayahku ini 7 bersaudara. Tante Maura anak ke-6. Dia  sahabatan sama tante Marinka dari SMP. Karena udah sahabatan lama, tante Marinka juga kenal sama saudara-saudara yang lain. Nah, om ku (si anak ke-5) naksir sama tante Marinka. Akhirnya hubungan tante Maura dan Marinka dari sahabatan jadi besanan juga deh.

"Kamu beneran gapapa nih tante tinggalan sama dua bocah ini ?" Tanya Tante Maura kepadaku.

"Gapapa kok, kebetulan Senja gak kemana-mana hari ini"

"Hampir aja tadi mereka bertengkar di mobil. Untung nggak jadi," ujar Tante Marinka.

"Kayaknya mood mereka berdua lagi bagus sih. Jadi tante-tante gak perlu khawatir, hehe"

Tante Maura dan Marinka tiba-tiba saja kompak mencubit pipiku.

"Jangan panggil tante dong, berasa tua banget," keluh Tante Maura.

"Lah trus apa kalo bukan Tante ?"

"Kakak dong. Entar aja kalo Bella sama Bimo udah SMP, baru kamu panggil kita tante hehe," kata Tante Marinka.

"Gamau ah, tetep aku panggil tante, wlek," kekeuh ku kepada mereka berdua, haha.

Tante Maura dan Tante Marinka kemudian memanggil Bimo dan Bella yang entah tadi mereka berdua sudah lari-larian sampai mana.

"Inget ya, jangan ngerepotin Kak Senja. Jadi anak yang baik, oke ?" Ujar Tante Maura kepada Bimo dan Bella.

"Siap!" Kata Bimo dan Bella berbarengan. Mereka berdua bahkan membuat gerakan hormat. Duh, lucunya.

"Semua mainan Bimo ada di tasnya Bimo. Jadi, Bimo nggak boleh minta dibelikan mainan sama Kak Senja ya ? Nanti aja beli kalau Papa pulang kerja. Mengerti ?" Tante Maura mewanti-wanti Bimo.

"Iyaaa ma"

Sementara itu, Tante Marinka juga mewanti-wanti Bella untuk tidak rewel. Bella ini anaknya memang rada sensitif. Jatuh sedikit, nangisnya bisa lamaaa banget. Beda sama Bimo, mungkin karena Bimo cowok kali ya.

Setelah saling mewanti-wanti anaknya, akhirnya Tante Maura dan Tante Marika pamit pergi. Mereka berdua tak lupa memberiku uang. Eits, uang ini diberikan kalau misalnya dua bocah itu tiba-tiba minta dibeliin sesuatu seperti makanan, ice cream dan lainnya.

Setelah kepergian mama mereka, mereka melihatku dengan tatapan yang tak bisa ku artikan.

"Kak Senja," panggil Bimo.

Jingga Untuk SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang