"Hati hati yo"
Deg
Seketika motor yang alvia kendarai berhenti di sebelah tempat warung makan luar sekolah.
"Tadi kayanya gak ada orang selain aku deh. . Duhhh. . .sadar al sadar" keluh alvia dalam hati.Alvia melanjukan kembali motor beat Berwarna orange putih yang ia kendarai,di tengah perjalanannya alvia memikirkan tentang sekolah yang akan ditempatinya itu,apakah ia akan nyaman dengan suasana baru dan hati yang baru? Ataukah sebaliknya.
Alvia teringat dengan apa yang di ucapkan rayhan padanya*Fb on
"Aku yakin,setelah kamu melangkah ke luar pintu gerbang sekolah kita,kamu akan jadi orang yang berbeda" ucap rayhan dengan jari yang menunjuk ke arah pintu gerbang,alvia mengikuti arah pandang rayhan dan memukul lengan rayhan dengan bunga yang tadi di berikan oleh rayhan."Kata siapa? Ngga ko! aku masih jadi alvia yang cantik dan baik" bela alvia dengan nada sedikit bergurau dan meyakinkan.
"Ehh iya deng,aku yakin alvia bakalan jadi alvia yang ray kenal" tegas rayhan namun dengan raut wajah yang masih bimbang.
Tiba tiba rayhan mengambil bunga yang ada di tangan alvia dan berlari tepat di tengah- tengah pintu gerbang, alvia sedikit kebingungan dan bertanya pada rayhan dengan mulut tanpa suara. Dengan senyum yang lebar dan nafas terengah-engah rayhan mengangkat bunganya dengan tangan keatas dan kelopak bunga yang jatuh satu-persatu, rayhan tersenyum lembut dan membuang nafas berat.
"AKU MENCINTAIMU ALVIA ATALIA"
mata alvia membelalak dengan tangan yang menutup mulutnya perasaan alvia bercampur aduk dari mulai haru,malu,bahagia di rasakan oleh alvia dalam satu waktu.
Bukan hanya ada alvia dan rayhan di tempat itu banyak siswa cendikia yang juga menghadiri adegan rayhan yang membuat mereka tercengang,tersentuh sekaligus jiji. Karena rayhan yang mereka kenal adalah rayhan yang hidupnya tidak pernah serius
"Terimakasih karena masih bertahan sejauh ini" teriak rayhan dan diteriaki oleh teman-teman mereka
"Ciee uuu alay woy alay" banyak teriakan anak-anak cendikia yang ikut menyoraki dan menjadi soundtrack adegan mereka berdua.
Rayhan terimakasih*Fb off
Kenangan yang seperti baru saja terjadi membuat alvia mengulum senyum.
Rindu tetaplah rindu,sekalipun orang berusaha menutupinya rindu tidak akan berubah
"Aku rindu ray"30 menit alvia menempuh perjalanannya menuju rumah. Dengan motor beat orange terparkir di halaman rumah berwarna cat biru langit.
"Asalamua'laikum al pulang"ucapan salam alvia
"Mah pah" ulang alvia
"Iya"suara wanita paruh baya yang tengah berdiri memotong sayuran.
"Ikum" dengan tangan yang di ulurkan alvia pada rina yang langsung di cium oleh alvia.
"Papah mana?"tanya alvia
"Dikamar mandi" dengan tangan yang melanjutkan memotong sayuran
"Oh ya udah al ke kamar ya"
Alvia berjalan ke ke dalam kamar berwarna biru muda dengan desain lebih sederhana.
Alvia duduk di ujung kasur dengan tangan yang memegang handphone*Cling* (suara pesan masuk)
Rayrey: "holla"
tertarik lengkungan manis di bibir alvia,belum sempat alvia memainkan jarinya pesan baru datang lagi dengan orang yang sama.Rayrey:"Ada sesuatu yang mau aku bicarain ke kamu vi 😒"
Me:"yaudah ngomong aja rayrey😑"
Centang dua biru membuat alvia terkekeh.
"sampe gak keluar aplikasi ni orang"gumamnya
Belum satu menit panggilan whatsapp berdering di handphone alvia dengan cepat alvia menjawab panggilan dari rayhan."Asalamualaikum"suara khas di sebrang sana yang baru saja alvia rindukan
"Waalaikumsalam"jawab alvia
"Lagi apa?"tanya rayhan
"Katanya ada yang mau dibicarakan"jawab alvia dengan nada mengejek,
Rayhan terkekeh dengan ucapan alvia,meski seperti itu rayhan tidak pernah tersinggung dengan ucapan alvia karena rayhan tau alvia juga pasti merindukannya
"Jadi pengen langsung ke inti nih??" tanya rayhan dengan nada yang dibuat penasaran
"Iya" jawab cepat alvia
"Yakinnn??" Rayhan membuat alvia semakin penasaran
"Ihh gak boleh kaya gitu ray" jawab alvia gemas
"Hahha, yaudah dengarkan baik-baik yah wanitaku"
Perkataan rayhan membuat alvia tercengang, rayhan yang memanggilnya wanitaku membuat hati alvia sedikit bergetar. seperti dunia mengetahui getaran yang dirasakan alvia dengan jendela yang belum tertutup rapatnya membuat angin masuk tanpa izin ke celah-celah jendela berwana coklat menusuk dengan lembut ke tubuh alvia karena pria di sebrang sana menunjukan suara emasnya dengan alunan musik gitar yang sengaja di petik agar sesuai dengan nada yang di bawakannya.Easy (Mac Ayres)
Oh you heard
What they say
Oh, the more things change
The more they stay the same
Ain't that a shame? (I know it's a shame)
I've been good
For some time
I'd be lying if I said that
You ain't on my mind
Been tryin' to give it some timeFeeling like I'm runnin' away
Never had the chance, chance to sayI can say that loving you is easy
I don't need to prove a single thing
Somewhere along the way I guess you got under my skin
I put all my cards out on the table
You ain't ever gonna show your hand
I would rather hold you close than try to understandMornin' sun, mornin' high
Oh, I think this haze is for now my best disguise
No need to think about why
What'cha say, starry-eyed
How you love to smile
And watch the clouds reside
Just tryin' to give it some timeFeeling like I'm runnin' away
Never had the chance, chance to sayI can say that loving you is easy
I don't need to prove a single thing
Somewhere along the way I guess you got under my skin
I put all my cards out on the table
You ain't ever gonna show your hand
I would rather hold you close than try to understandI put all my cards out on the table
You ain't ever gonna show your hand
I would rather hold you close than try to understandI can say that loving you is easy
I don't need to prove a single thing
Somewhere along the way I guess you got under my skin
I put all my cards out on the table
You ain't ever gonna show your hand
I would rather hold you close than try to understandAlvia masih terdiam,membisu,membeku layaknya bongkahan es yang diam,kaku tanpa bicara.
Terdengar di sebrang sana suara yang memanggil-manggil nama alvia dengan menanyakan masihkah alvia mendengarkannya?
"Iya aku di sini ray"jawab alvia cepat
"Kamu dengerin aku kan?"tanya rayhan
"Aku dengerin ko,dari awal kamu nelponpun aku dengerin ray" jawab alvia meyakinkan
"Ahh bagus deh,etts tapi belum selesai vi"
"Nyanyi lagi?" Tanya alvia
"Bukan,kali ini agak sedikit lebai boleh?hehe"
Alvia terkekeh dengan pertanyaan rayhan,ternyata seseorang yang konyol bisa seromantis ini fikirnya."Boleh yah? Aku udah persiapin ini dari lama banget" ucap rayhan meyakinkan
"Boleh-boleh aja si tapi jangan sampai ngebuat aku muntah yah" jawab alvia sambil sedikit tertawa,dengan cepat Rayhan menjawab iya dan meyakinkan alvia bahwa apa yang akan dia sampaikan itu tidak akan memalukan ujarnya. Alvia yang masih setia menunggu suara dari rayhan yang belum juga berbicara dari tadi,alviapun mulai bicara namun terpotong dengan suara rayhan, alvia terdiam dan mulai mendengarkan."Teruntuk kamu wanitaku
Bagaimana dengan harimu tanpaku?
Merasa lebih baik atau kurang baik?
Kuharap pernyataan kedua adalah jawabanmu" alvia dan rayhan terkekeh,rayhanpun melanjutkan kata-katanya
"Hari ini sang hati sedang gelisah karena melihat awan yang cerah,mengapa demikian? karna sekarang sang awan sudah tidak bersama lagi dengan pelangi saat ini pelangi tidak nampak namun jahatnya awan masih tetap tersenyum seperti tidak ada masalah" hembusan nafas berat terdengar di sebrang sana,seperti beban berat yang baru saja diletakan.
"Aku sedang merindukanmu,namun aku takut akan mengganggu aktivitasmu. Ingin rasanya aku mengikuti kata hatiku untuk ikut hadir di tengah-tengah hari bersamamu, namun aku masih belum bisa memanjat dinding besar yang masih menghalangi kita,ingin rasanya ku hancurkan dinding ini agar aku bisa melihatmu dengan dekat,namun seketika ada bayangan yang membuatku enggan untuk menghancurkan dinding itu,kau tau apa? Yaitu ketika nanti aku coba untuk mengahancurkan dinding itu dengan susah payah aku malah melihatmu menggandeng tangan seseorang yang bukan aku. Aku lebih takut dihianati daripada di berikan kejujuran dengan rasa yang alami, maka jika hatimu sudah tak ingin aku bicaralah agar aku tidak larut membencimu karena sungguh aku mencintai kamu.
Bahkan jika sudah ada yang membuat getaran di hatimu namun bukan aku bicaralah padaku karena sesungguhnya itu adalah awal dari sebuah cinta"Deg (suara jantung alvia)"getaran?"
Part kedua.