Sudah beberapa bulan Takuya tinggal di rumah barunya dan ia merasa sangat beruntung. Sang ayah begitu memanjakannya dan memenuhi seluruh keinginannya.
"Papa, apa hari ini papa pulang telat?" tanya anak itu.
"Memangnya ada apa sayang?" tanya pria tampan itu.
"Aku ingin makan malam bersama papa." ujar sang anak dengan nada manjanya. Sang ayah hanya bisa tersenyum melihat putranya itu. Hatinya sangat tergelitik. Ia ingin sekali membawa putranya itu ke kamar dan mengklaimnya seutuhnya. Ia menarik nafas dalam-dalam untuk menjernihkan otaknya dari pikiran mesum yang dimilikinya.
"Kalau gitu, papa akan pulang lebih awal."
"Yeay.. "ujar sang anak kegirangan. Sang ayah tersenyum melihat tingkah lucu putranya itu. Ia mengelus-elus kepala Takuya dengan lembut.
"Anak papa manja sekali ya.. " ujar pria tampan itu.
"Biarin.. " ujar Takuya menggembungkan pipi dan memanyunkan bibirnya.
Setiap hari ia makan makanan yang enak dan diantar-jemput supir ke dan pulang sekolah. Ia juga disekolahkan sang papa di sekolah yang elit. Awal mula bersekolah disana memang cukup berat. Ia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, teman-teman baru dan gaya hidup mereka.
"Anak orang kaya memang berbeda." gumamnya. Awal memperkenalkan dirinya, banyak teman-teman sekelas yang mengacuhkannya. Mereka semua menganggap remeh Takuya. Tapi ketika ia memperkenalkan nama keluarganya, semua mata tertuju padanya.
"Apa benar kau anggota keluarga Takahara?" ujar seorang teman kelasnya.
"Apa benar kau anak dari Takahara Ryuu, pengusaha muda yang tampan dan kaya itu? " ujar seorang lagi.
"Mamaku bilang keluarga Takahara begitu kaya." celoteh anak yang lain.
"Benarkah itu?! " tanya seorang lagi sedikit ragu. Takuya tidak menjawab mereka melainkan hanya menganggukkan kepalanya.
"Benar! Aku sendiri melihatnya diantar dengan mobil Range Rover Vellar, salah satu mobil termahal didunia." ujar seorang dintara mereka.
"Ah.. Iya aku juga melihatnya! " sambung yang lainnya.
Semenjak itu semua teman sekelasnya berbondong-bondong ingin berteman dengannya. Bagaimana tidak, dengan latar belakang keluarga yang dimilikinya saat ini membuat anak-anak itu ingin memanjat sosial dengannya.
Kehidupan sekolah dasar Takuya benar-benar menyenangkan. Setiap tahun ayahnya juga membawanya ke hotel mewah dan merayakan ulang tahunnya di sana. Tidak lupa ia juga mngundang rekan bisnisnya dan mperkenalkan putranya kepada mereka.
Masa SMP juga tidak jauh beda dengan SD nya. Ia bersekolah di tempat elit, memiliki banyak teman dan pacar. Pacarnya kali ini adalah Emily Park, seorang putri pengusaha sukses Park Co. di Korea. Meski begitu, kekayaan ayah Takuya jauh lebih banyak dari pengusaha asal korea tersebut. Emily memiliki kulit putih pucat dengan rambut lurus berwarna coklat sepinggang. Wajahnya tirus, matanya bulat dengan iris cokelat hazel dengan hidung mungil dan bibir merah. Memiliki tubuh mungil dan ramping dengan kaki jenjang yang indah. Tidak heran ia menjadi pacar Takuya karena kecantikan yang dimilikinya. Ayah Takuya tidak pernah melarang putranya iti untuk berpacaran. Ia memperbolehkan putranya berbuat sesuka hatinya dengan syarat tidak menghamili mereka. Namun sang ayah selalu memperingatkan putranya untuk tidak sembarang berteman dan dengan pria sehingga ia tidak memiliki banyak teman kecuali Michiru dan Takashi yang merupakan putra dari bawahan ayahnya. Meski begiti ia tidak ambil pusing selama sang ayah memperbolehkannya menjalin hubungan dengan wanita.
***
Hari ini merupakan hari pertama Takuya akan masuk SMA. Ia begitu menantikan hari ini sejak lama karena sang ayah memperbolehkannya untuk menyetir sendiri. Ia sudah lama tidak ingin diantar oleh supir pribadinya lagi. Ia merasa dirinya sudah dewasa sekarang. Ia menuruni tangga menuju ruang makan dan di meja makan telah tersedia berbagai hidangan yang menggiurkan. Sang ayah juga sudah duduk menunggunya."Pagi Papa!" sapanya kepada pria matang di depannya. Ia mencium pipi ayahnya dan bergegas mengambil posisi untuk duduk. Ia sudah tidak sadar ingin menyantap makanan yang telah tersedia.
"Bagaimana dengan persiapan sekolahmu?" ujar sang ayah sambil menyesap kopi miliknya.
"Sudah beres Pa!" ujarnya mengambil semangkuk nasi dan kare.
"Bagaimana hubunganmu dengan pacarmu?" tanya sang ayah menyelidiki. Selama ini ia selalu mengawasi gerak-gerik putranya dan selalu bersikap hati-hati.
"Sudah putus pa! Seperti biasa!" jawabnya seolah tidak perduli dengan masalah percintaannya itu. Samar-samar tampak senyuman menghiasi bibir pria matang itu. Sang ayah merasa puas dengan jawaban putranya itu. Selama ini putranya selalu benjalin hubungan dengan banyak wanita dan seperi biasa selalu kandas di tengah jalan. Entah sudah berapa kali wanita yang dikencani dan diacarinya tapi selama sang putra tidak melewati batas, ia tidak ambil pusing. Toh, ia juga bersenang-senang dengan wanita di luar. Meski memiliki banyak wanita yang tidur dengannya, dengan hati-hati ia memastikan agar wanita yang ditidurinya tidak hamil. Selain menggunakan kondom sebagai pengaman ia juga mencampurkan sesuatu di minuman wanita yang ditidurinya setelah mereka melakukan hubungan seksual. Ia sudi jika para wanita itu memiliki bibitnya.
Selang beberapa saat sang ayah mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan meletakkannya di atas meja.
"Ambillah! " katanya. Takuya mengamati benda tersebut dan melihat kunci mobil dari Aston Matin Valkyrie.
"Ini untukku papa?" tanya Takuya tidak percaya. Bagaimana tidak, mobil yang diberikan ayahnya merupakan mobil sport mewah dan termahal di dunia. Hanya beberapa orang yang memilikinya.
"Tentu saja! Ini hadiah untukmu. Pakailah!" jawab sang ayah.
"Terima kasih Pa!" jawab Takuya. Selesai makan ia berjalan menuju ayahnya dan mencium pipinya untuk kedua kali dan pergi meninggalkan ruang makan.
"Takuya berangkat pa!" ujar Takuya meninggalkan sang ayah. Hatinya begitu berbunga-bunga. Ia bisa membawa mobil mewah itu ke sekolahnya plus tanpa supir.
Pria tampan melihat punggung putranya yang semakin lama semakin jauh dan menghilang dibalik pintu. Melihat sang putra tersenyum membuat bagian terbawahnya mengeras dengan seketika. Ia meraih ponsel miliknya dan menekan nomor seseorang.
"Halo honey. Kau merindukanku? " ujar suara seorang pria dengan manja dari seberang telepon.
"Temui aku di hotel biasa." ujarnya singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa, please NO! [HIATUS]
RomanceTakuya pria yang akan berusia 18 tahun bulan depan menikmati masa mudanya dengan indah. Memiliki mantan yang cantik-cantik dan papa yang begitu baik, tampan dan kaya merupakan anugrah baginya. Meski ia merupakan anak angkat namun sang ayah men...