Waktu itu ujian kenaikan kelas, aku tak ingat kejadiannya seperti apa tapi saat itu aku sedang mencari-cari meja yang atasnya tertempelkan kartu namaku. Saat aku berdiri disamping meja ke tiga dari jajaran pertama akhirnya aku menemukan ada kartu namaku disana.
Kim Taehyung
XI IPS 01Ah, aku tersenyum lega saat berhasil menemukan tempat dudukku untuk seminggu ke depan. Aku menatap ke meja disampingku saat hatiku tergelitik oleh rasa penasaran, bertanya dengan siapakah teman sebangkuku ini?
Jeon Jungkook
X MIPA 04Oh? Adik kelas. Kelas MIPA. Pasti ia pintar. Itu yang ada dipikiranku waktu itu.
Aku segera duduk, mengaitkan tali tas pada kepala bangku lalu mengambil papan ujian dan tempat pensil untuk selanjutnya ku simpan di atas meja. Aku meraup kantong seragamku untuk mengambil kartu peserta ujian lalu menaruhnya disisi meja. Setelah iti aku mengambil buku pelajaran yang diujikan hari ini dalam tasku, lalu mulai membaca-bacanya kembali.
Semakin siang maka akan semakin banyak siswa yang berdatangan. Kelas yang biasanya dimulai pukul 06:50 maka saat ujian seperti ini akan dimulai pukul 08:00.
Aku sempat bertegur sapa pada teman-teman sekelasku yang kebetulan kami berada dalam ruangan yang sama. Hingga kemudian aku melihat seseorang duduk dibangku disampingku.
'Ah, apa dia teman sebangkuku untuk seminggu ke depan?'
Aku hanya mengabaikannya, tak berniat menyapanya ataupun berbasa-basi, mengajak senyumpun aku enggan. Oh ayolah, bahkan aku baru bisa akrab dengan teman-teman sekelasku saat sudah kelas 11. Butuh waktu dua tahun untukku bisa membuka diriku pada mereka. Apalagi pada dia kan? Orang asing. Terserah saja jika aku dianggap sombong atau apapun. Aku sudah biasa dibilang deperti itu oleh banyak orang yang baru mengenalku.
Sudah tiga hari berlalu, dan saat itu aku baru suka berkeliling kelas. Tidak berkeliling si, tapi aku melangkah menuju jajaran terakhir untuk menemui teman dekatku disana.
"Setelah istirahat, ujian MTK kan?"
"Iya"
Aku memasang senyum mengejek. "Sudah belajar?"
"Cuma baca-baca doang"
"MTK kan bukan dibaca, tapi praktek langsung"
"Eh iya"
Dia dan aku terkekeh geli lalu mataku tak sengaja menatap ke arah bangkuku dan aku menemukan Jungkook yang langsung memalingkan wajahnya.
Aku menaikan sebelah alisku. 'Apa ini? Apa dia tadi menatapku?'
Aku menggedik acuh lalu memilih mengobrol kembali dengan Hoseok, dia temanku dari SMP omong-omong. Makanya aku bisa sedekat ini dengannya.
Aku ingat waktu itu, dihari berikutnya aku sedang sibuk mengerjakan soal essai. Aku terus sibuk menulis jawabanku disana namun aku merasa diriku sedang ditatap oleh seseorang. Dan benar saja aku melihat Jungkook yang langsung memalingkan wajahnya saat aku memergokinya sedang menatapku.
Aku menaikan alis lalu menatap lembar jawaban darinya. Oh, sudah selesai ternyata. Makanya ia menatapku kan? Tunggu, untuk apa ia menatapku? Apa... dia ingin menanyakan sesuatu padaku? Tapi ia sudah menyelesaikan semua soalnya kan? Lalu... ah, masa bodoh. Lebih baik aku menyelesaikan soalku saja sebelum bel keburu berbunyi.
Setiap waktu istirahat, anak itu akan selalu dikerumuni oleh teman-temannya hingga membuat mejaku dikelilingi bocah-bocah kelas 10. Ah, mungkin karena ia pintar jadi ia didekati teman-temannya. Biasanya selalu seperti itu, orang paling pintar dikelas pasti akan selalu ditempeli oleh anak haus nilai tapi minim otak kan? Oops, sorry. Tapi memang seperti itu kenyataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me The Truth [TAEKOOK] oneshoot story ✔
Fanfiction[ONESHOOT] ; Berdasarkan Kisah Nyata. Sampai sekarang... aku masih tak tahu, aku masih meragukan arti tatapan dan sikapnya padaku. Aku masih bingung, apa memang benar... jika Jungkook menyukaiku? Juga, apa aku hanya salah paham selama ini? Semua itu...