2

41 5 0
                                    

***
Hari ini dira berangkat sangat pagi, tepat pukul 06.30 Dira sudah berada di dalam kelas, membaca novel yang baru saja ia beli di Gramedia.

"Assalamualaikum KAWAN KAWAN AYA DATANG" lagi dan lagi aya menggung waktu sendiri dira di dalam kelas.

"waalaikumsalam" ujar dira singkat

"Eh ada neng dira, tumben"kekehnya

"Ay bisa gak kalau masuk gak usah kaya orang kesetanan, penging kuping gue lama lama" kesal dira,

Aya hanya terkekeh melihat dira yang selalu ngoceh karena suaranya.

"iya iya maap, beteweh dir, nanti nonton afnan main basket gak?" Tanya aya yang sedang sibuk melepas switer yang ia pake.

"Hm" gumam dira.

"Tai lu di tanya jawabnya hm doang, kesel neng aya sama neng dira" histeris aya, yang malah membuat dira jijik sendiri.

Temen gue kok begini amat sih, ya allah- batin dira yang sudah sangat jengah melihat kealayan dan lebaynya si aya.

Saat sudah mulai lelah dira menutup novel yang sudah ia baca setengah,

"Ay, gue laper" ujar dira sambil merapikan tatanan rambut yang ia kuncir kuda.

"Terus? Gue harus bilang W.O.W gitu?" Balas aya sinis.

"Etdah Aya rombeng, gue mau ngajak elu ke kantin" kesal dira, lalu aya pun mulai menatap Dira sambil nyengir, dan langsung menarik tangan dira.

"Eh aduh ay yang bener dong jalannya si kampret" dira yang merasa dirinya akan jatuh pun mulai merasa takut, karena aya sangat tiba tiba menariknya keluar kelas.

Bukk!

"Aduh, pantat gue!" Jerit dira, aya yang melihat dira terjatuh karena tertubruk bahu afnan hanya meringis.

'afnan!? Aya menepuk jidatnya sendiri,

"Dir lu gakpapa?" Ujar aya panik "maapin gue elah dir" lalu aya mendongak menatap afnan sambil memohon maaf.

"Ay lu tuh ck, pantat gue kalau jadi tepos gimana? Gak semok lagi dong gu-" dira kaget setengah mampus melihat afnan berdiri di depannya dengan ekspresi seperti menahan tawa. Aya yang melihat ekspresi dira pun meringis lagi, hatinya mulai tak tenang, pasalnya dira itu bisa di bilang seperti macan betina kelaparan, bisa bisa hari ini juga aya bakal di makan.

"Gue bantu?" Suara afnan memcah keheningan di pagi hari yang sejuk namun sesak, eak eak eak..

Dira menjabat uluran tangan afnan lalu menunduk "so-ry gue gak sengaja, makasih juga" ujar dira gugup, afnan hanya terkekeh dan mengangguk, lalu pergi begitu saja.

Setelah afnan sudah pergi, dira mendongak lalu mengambil nafas dalam dalam dan menghembuskannya perlahan. Dira rasa pasokan udaranya habis seketika, jatungnya mulai berpacu begitu cepat. Tangannya dingin, wajah pucat pasi, lalu dengan segera dira melirik ke arah aya .

"Di-" sebelum aya melanjutkan ucapannya dira memotong sambil tersenyum "gila ay, tadi itu bener Afnan anjir, sumpah? Gue pegang tangan dia anjir ay, gak gue cuci nih tangan sumpah deh" seru dira begitu bahagia. Aya yang sejak tadi memperhatikan dira sangat terkejut, lalu tersenyum 'huh seneng banget nih tuyul atu wkwk, semoga afnan peka ya sama keberadaan lu' ucap aya yang begitu bahagia melihat dira heboh, biasanya cuma lihat dira baca novel, nyanyi,diem,tidur.

***
Lapangan indor SMA TUNAS BANGSA 1 mulai rame, terik matahari yang begitu panas membuat sedikit air keringat para suporter yang menonton menetes.

Pertandingan memasuki babak ke 2, babak pertama di menangkan oleh Team afnan dan kawan kawan, suara riyuh sorak soray para suporter pun mulai menggema, bak tak terhalang panas dan haus mereka tetap menjadi penyemangat untuk sekolah mereka.

ALDIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang