selamat membaca cerita bbvul!
🍒
percayakah kalian? tragedi di masalalu akan berdampak pada masa ini atau bahkan hingga masa depan
🍒
Gadis itu bediri menatap para sahabatnya. Tak ia pungkiri, hatinya merasa sedih, matanya mulai memanas
Satu air mata lolos begitu saja dari mata indahnya. Hingga akhirnya ia menghambur kepelukannya para sahabatnya
"Udah dong.. masa dari kemarin nangis mulu" ucap seorang sahabatnya berhijab biru muda
"Ak-aku sedih fi. Kita bakal pisah. hiks" sesenggukan gadis tadi
"Pisah bukan berarti putus hubungan" jawab sahabat satunya yang memakai jilbab merah maroon
"Laila?" panggil seorang ibu paruh baya pada salah satu gadis itu
Ketiganya menguraikan pelukan dan menatap ke sumber suara
"30 menit lagi pesawatnya take off sayang" ucap ibu tadi pada gadis yang menangis
Dia Laila. Laila Kenani, seorang gadis yang baru saja menuntaskan pendidikan smp-nya di sebuah pondok pesantren.
"Iya ma" jawab Laila pada Mamanya. Anna
"Laila pamit dulu ya. Fifi sama Kiki jaga diri baik-baik di sini" pamit Laila lalu memeluk mereka sekali lagi
"Iya La. Kamu juga harus hati-hati sama pergaulan di sana" balas gadis berjilbab biru yang bernama Fifi.
"Iya" balasnya lalu melepas pelukannya dan melangkah memasuki mobil
"Dadah Laila kami menyanyangimu!!" seru Fifi dan Kiki ketika mobil itu mulai menjauh
🍒
"Sayang?" panggil Anna pada anaknya
"Iya ma" jawab Laila
"Pusing?" tanya mama
"Engga ma, Laila cuma capek aja" balasnya sambil tersenyum
Kini mereka telah sampai di Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta
Pesawat mereka baru saja landing dengan mulus. Dan kini, anak dan ibu itu berjalan keluar Bandara
"Yang jemput siapa ma?" tanya Laila
"Ayah sayang" balas sang Mama
tin tin
Sebuah mobil pajero sport putih berhenti di depan Laila dan Anna hingga seorang pria paruh baya keluar dari mobil dan menghampiri dua orang tersayangnya
"Ayahh!!" seru Laila lalu menghambur ke pelukan Fadil, ayahnya.
"Wahh putri ayah makin cantik sekarang" balas Fadil pada anak semata wayangnya
"Ayah ih!" balas Laila karena malu
"Hahahaha emang bener kok" kekeh Fadil
"Udah yuk. Kangen-kangenannya di rumah aja" Ajak Anna pada mereka
"Loh, kopernya?" Tanya Fadil bingung
"Udah aku masukin bagasi, Mas" jawab Anna pada suaminya
"Makasih sayang" balasnya lalu mencium kening sang istri
"Ini tempat umum ya para bapak dan ibu" sindir Laila lalu terkekeh
"Hahaha iya iya. Dah yuk masuk" ajak Fadil lalu mereka masuk ke dalam mobil
🍒
"Assalammualaikum" salam Laila lalu masuk ke rumah mewah itu"Waalaikummussalam, ehh non Ila udah pulang" seru bi Inun, pembantu di rumah Fadil dan Anna.
"Bi Inun!!" seru Laila lalu memeluk bi Inun
Laila menganggap bi Inun seperti orangtuanya sendiri karena memang seumuran dengan Fadil dan Anna. Sejak kecil Laila memang sangat akrab padanya karena kesibukan kedua orang tuanya
"Aduh tambah geulis pisan atuh neng" puji bi Inun kala melihat Laila kini yang tumbuh dewasa
"Bibi mah bisa aja" elak Laila malu
"Bersih-bersih terus makan ya sayang. Ayah mau balik ke kantor dulu" pamit Fadil pada anaknya
"Iya yah. Hati-hati" jawab Laila lalu salim pada tangan sang ayah
Selepas perginya Fadil. Anna masuk dengan membawa koper Laila
"Eh ma.. Biar Laila aja tadi harusnya. Sini ma" ucap Laila lalu mengambil alih koper tersebut
"Laila ke kamar dulu ya ma, bi" pamit Laila lalu melenggang pergi ke kamarnya di lantai dua.
"Anak kamu tumbuh sangat cantik. Seperti kamu dulu" ujar Bi Inun pada Anna
"Benarkah? Kau bahkan lebih cantik dariku Inun, hingga...." Anna tak meneruskan ucapannya kala teringat betapa pedihnya masa lalu mereka
"Sudahlah, saya mau mandi" tandas Anna lalu berlalu pergi ke kamarnya
kapan ini berakhir? batin Inun tersenyum getir
tbc
voment ya!
(revisi)
salam manis
author🍒
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY VS UKHTI LAILA (revisi)
Fiksi Remaja"Dan bodohnya gue yang ngak pernah anggep lo ada padahal lo selalu ada buat gue" PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!