Ecedentiast dia tersenyum tapi dia menangis.
Seperti itu para ahli kejiwaan menamai seseorang yang tersenyum dihapan banyak orang tapi menangis di belakang.Ecedentiast sosok orang yang selalu tersenyum dan terlihat ceria di hadapan banyak orang.
Namun ketika ia semdirian di sebuah ruang ternyaman menurutnya, dia akan meluapkan semua emosinya dengan tangisan.Bukan.
Bukan karena ia sosok yang munafik ,atau berusaha terlihat kuat di hadapan banyak orang.
Hanya saja seorang Ecedentiast merasa jika ia menecerikan masalahnya pada orang lain tidak akan ada yang bisa mengerti apa yang ia rasakan.
Dan pada kenyataan nya memang tidak ada yang mengerti dirinya.Ecedentiast mungkin itu yang mengambarkan diriku, seorang yang di pandang selalu tersenyum dan ceria bahkan bertingkah seperti orang gila di hadapan banyak orang.
Sosok yang selalu terlihat dewasa dan di anggap sebagai tempat curhat terbaik bagi teman-teman ku.Namun tidak ada yang tahu berapa berat beban yang ku tanggung, berapa banyak tetes air mata yang ku keluarkan.
Bahkan aku pernah berfikir ingin seperti mereka .
Mereka yang dapat secara luasa menceritakan masalahnya pada orang yang mereka percaya.
Tapi aku tidak bisa karena aku selalu merasa tidak akan ada yang pernah mengerti.Dan yang bisa kulakukan hanya akan tertidur setelah lelah menangis
Niatnya mau update cerita DID tapi jadi malah curhat . Lagi stress gw jadi yah update gini.
Kenapa kalo lagi kaya gini jadi kangen sosok abang.
Karena dia satu-satunya laki-laki yang gk biarin gw menangis.
bahkan dia benci liat gw nangis.By nanti isnyaallah gw up cerita selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikologis Story
General FictionSetiap dalam diri manusia pasti memiliki jiwa yang lain dalam tubuh mereka , ada yang sengaja menciptakan nya untuk kepercayaan diri dan karier. Dan ada yg tercipta dari rasa trauma dan tekanan yang mereka alami. Disini tidak hanya akan ada sebuah...