Lydia Vanthony Ramsey

63 10 2
                                    

Awas! Typo bertebaran! Help!

•••BraydenLy•••

"Lydia!"

Lydia yang merasa terpanggil menoleh. Terlihat sahabat yang telah bersamanya dari SD Amelia Andhita Alberic berlari kearahnya dengan kesusahan karena membawa perlengkapan-perlengkapan untuk MOS.

Amel sampai disamping Lydia dengan kedua tangan bertumpu pada kedua lututnya. Amel mengelap peluh di dahinya, lalu menarik napas sebentar karena kelelahan.

"Sepatu lo ada rodanya ya?" tanya Amel polos membuat Lydia mengernyitkan dahinya bingung. "Lo jalan cepet banget sumpah! Gue panggil ga denger-denger. Jalan kaya orang kesetanan! Fix, lo udah kesurupan" lanjut Amel

Lydia hanya menggelengkan kepalanya seraya terkekeh. Lalu mereka berjalan bersama menuju lapangan karena sebentar lagi MOS akan segera dilaksanakan.

Sesampainya di lapangan, mereka disuguhkan oleh anak-anak yang berdiri rapi di lapangan, tampilan mereka tak jauh berbeda dari mereka berdua.

Lydia dan Amel langsung menaruh tas dipinggir lapangan dan memakai atribut mos.

Tak lama MOS dimulai oleh perkenalan-perkenalan para para anggota OSIS, Lydia dn Amel tak menghiraukan mereka malah melihat-lihat ketempat lain.

"Baik! Sekarang kami akan memeriksa tas kalian satu persatu! Siapa tau ada yang membawa barang yang di larang kan? Jadi siapa tas nya saya angkat harup maju kedepan! Paham?" Salah satu anggota OSIS mengintruksi yang dibalas anggukan oleh seluruh peserta MOS.

Lydia merasa tidk enak, dan merasa sesuatu akan terjadi. Ia mengingat-ingat kembali, tapi ia tak membawa apa apa yang di larang, ditasnya hanya kotak pensil, dan dua buah buku. Ia adalah seorang yang mempunyai daya ingat yang kuat.

Sudah ada 5 tas yang sudah di campak asal ketengah lapangan. Sontak Lydia melotot kaget melihat tas Abu-abunya telah berada di tengah lapangan. Amel juga terkejut melihatnya

"Lo bawa apaan Ly?" bisik Amel

Lydia menggeleng "seingat aku, aku gabawa yang di larang Mel, didalam tas aku cuman buku dua, kotak pensil, ponsel sama dompet, itukan ga dilarang" bisik Lydia kembali

"Yang merasa tas nya berada di depan harap maju!" teriak salah satu anggota osim tersebut lantang

Satu persatu siswa yang merasa mempunyai tas tersebut maju dengan langkah ragu ragu, tak terkecuali Lydia. Ia maju dengan langkah ragu-ragu dan menunduk.

5 siswa yang mempunyai tas tersebut berdiri di lapangan dengan wajah berbeda-beda. Yang mempunyaintas tersebut 3 orang cowo dan 2 orang perempuan. Ada yng berwajah takut, panik, malas, bingung, biasa aja, dan malah senang.

"Ini punya siapa?" tanya salah satu dari anggota OSIS tersebut

Lydia perlahan-lahan mengangkat tangannya "sa-saya kak" jawab Lydia takut. Bukan takut dengan kakak OSIS melainkan takut dengan isi tasnya.

Kakak OSIS tersebut tersenyum miring dan mengeluarkan seluruh isi tas Lydia. Dan langsung berjatuhan alat-alat makeup yang lengkap&ada dua bungkus rokok. Diantarnya ada liptint, bedak, kaca, blush on, eyeshadow, dan masih banyak lagi.

BraydenLyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang