"Aduh Ji, jangan dikucek matanya! Berantakan ntar make upnya!"
"Bunganya? WHAT THE---BUNGA NYA KOK LO INJEK SIH?!! RUSAK ANJIR!"
"Bentar Ji, liptint lo kurang tebel deh kayaknya."
"Park Woojin! Mana bunganya woi!"
Bisa tebak itu siapa? Ya siapa lagi kalo bukan Hyungseob?
"Gue deg degan Cup." Jihoon melintirin ujung tuxedonya.
"Heh! Kusut ntar!" Hyungseob narik tangan Jihoon.
"Ya wajar lah deg degan. Secara ini kan peristiwa yang lo alamin sekali dalam seumur hidup." Hyungseob nyengir.
Tok tok
"Jihoon, ayo." itu Woojin.
Dia yang jadi walinya Jihoon. Gantiin almarhum ayahnya. Jihoon udah ga punya keluarga lagi kan sekarang.
Jihoon narik nafas panjang, lalu dihembusin pelan pelan. Berusaha tenang. Padahal jantungnya lagi konser disana.
Jihoon berdiri, terus jalan keluar dari ruangan itu, menuju ke altar. Musik khas pernikahan mulai terdengar. Jihoon bener bener gugup, perutnya mules wkwkwk.
Diseberang sana, di altar. Ada Guanlin yang senyum, ngeliatin Jihoon yang cantik banget. Jihoon yang ngeliat Guanlin juga tiba-tiba blushing.
Waktu sampe, Jihoon langsung berdiri di sebelah Guanlin, tangannya gandengan sama tangan Guanlin.
(ya kalian tau lah ya gandengannya gimana?)
Setelah itu, upacara pemberkatan dipimpin oleh pendeta. Dilanjut pengucapan janji nikah oleh kedua mempelai.
Guanlin sama Jihoon ga berhenti senyum selama acara acara itu berlangsung. Sekarang ini Guanlin lagi masangin cincin di jari manis Jihoon. Jihoon blushing paraaahhh.
Terus gantian, Jihoon yang masangin cincin di jari manis Guanlin.
Guanlin ngedeket, narik pinggangnya Jihoon dan cium bibir istrinya itu. Dilumat lembut, tanpa nafsu sama sekali.
Sorak sorai keluarga, kerabat, dan jemaat gereja yang lain juga terdengar waktu Guanlin nyium Jihoon wkwkwk. Heboh udah.
"I love you, Lai Jihoon."
"I love you more... Lai Guanlin."
____________________________
The end
Bonchap? Mau gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
c i n d e r e l l a [panwink] ✅
FanfictionPark Jihoon yang memiliki kisah hidup seperti Cinderella. Berharap bahwa seorang pangeran akan datang padanya dan membawa happy ending di kisah hidupnya. Tapi... Apa ada, pangeran yang mau menolong laki laki berkacamata tebal dan maniak buku sepert...