Berteman Senja Eps. 1

8 1 0
                                    

Agustus, 2017.

Hari yang telah lama kutunggu. Transisi dari anak sekolah menengah biasa yang akan menjelma menjadi seorang mahasiswa! Ya!! Ma-ha-sis-wa! Bagiku, itu adalah salah satu pencapaian yang 'Waw'.

Sudah lama aku menanti saat saat ini. Yang ada dalam bayanganku hanyalah masa masa indah perkuliahan seperti yang sering kulihat di FTV.. Belajar - ketemu cowok cakep - saling tatap - jatuh cinta - lulus - lalu menikah. Sungguh! Diotakku saat ini hanyalah masa cherry blossom saja! Hahaa

Oh iya, aku Anastasya. Teman-temanku biasa memanggilku Tasya. Aku tidak terlalu pandai mendeskripsikan diriku, tapi... Kata orang-orang aku termasuk cewek yang lumayan. Lumayan cantik maksudnya, ehehe..
Selain itu aku juga suka belajar hal-hal yang baru, cheerful, dan pandai bergaul.
Aku suka seni. Tapi aku bukan kuliah di jurusan seni. Kurasa, aku terpeleset di jurusan yang salah. Tapi tak apa, jalani sajalah. Aku juga sangat mencintai kucing. Untuk saat ini, kucing adalah kekasih hatiku, dan aku tak bisa hidup tanpa kucing di sekitarku.. ehehe

Mungkin itu saja perkenalannya.. kalian bisa kenali aku lebih jauh lewat cerita-ceritaku ini :)

***

Hari ini adalah ospek hari pertamaku dikampus baru. Gerah. Panas. Lelah sekali rasanya.
Bagaimana tidak... Saat ini, kami para mahasiswa baru sedang dikumpulkan di tengah lapangan yang luas sekali. Lengkap dengan sinar matahari menyengatnya! Ditambah lagi saat ini kakak kakak didepan itu teriak-teriak, marah-marah gak jelas.

"Apaan si?!", Kataku dalam hati.

"Apaan si!", Tiba tiba teman disebelahku juga mengeluh.

Jelas aku sangat terkejut.. karna baru saja aku juga mengeluhkan hal yang sama.. "udah panas begini, masih diteriak-teriakin kaya gitu" dia berkata sangat pelan agar tidak terdengar. Tapi aku masih bisa mendengarnya dengan jelas. Aku tersenyum simpul pada temanku itu. Tiba-tiba....

"HEI!!! POJOK!!! NGAPAIN SENYUM SENYUM!! ADA YANG LUCU? HAA!!!!" kakak itu melihat ke arah kami. Oh shit.

"Tidak kak! Maaf", kataku lantang. Lalu kami menunduk.

Kulirik teman sebelahku, dia juga membalas lirikanku. Kami tersenyum simpul sekali lagi.

"Deka", katanya memperkenalkan diri

"Tasya", balasku.

Kira-kira, begitulah perkenalan kami. Sejak saat itu, kami menjadi sangat dekat. Deka, adalah sahabat pertamaku di lingkungan baru ini :)

***
Hari-hari berlalu..

Tak terasa masa ospekpun berakhir. Senang sekali rasanya. Aku sudah resmi menjadi seorang mahasiswa. Masa-masa indah pun harusnya dimulai dari sini..

"Aku mencium bau bau kebahagiaan yang sedang menantiku", kataku pelan sambil kurebahkan kepalaku dimeja belajar.

Hari ini adalah hari kuliah pertamaku.
Aku harus bersiap. Kuambil handukku lalu bergegas menuju kamar mandi.

Kulirik jam weker kesayanganku.

6.55 AM.

Sedangkan kelas pertama dimulai pukul 7.15 AM. Kudengar, Deka memanggilku dari bawah.

"Sya... Tasyaa... Buruan. Nanti telat"

"Iya, Ka.. bentaaaaaaaar", sekali lagi kulihat penampilanku didepan kaca. "Oke sip" kataku sambil tersenyum pada diriku sendiri.

Dengan bergegas kuturuni tangga dan kudatangi Deka, lalu naik keatas motor maticnya.

"Aduh Mbak Tasya... Lama amat dandannya... Kaya mau ketemu jodoh ajaaa...", protes Deka padaku. Aku hanya tersenyum cengengesan.

'Semoga', kataku dalam hati.
"Dahlah yuk cuss, katanya takut telat"

"Oke siap Mbak Tasya"

Hari itu adalah hari yang indah seperti yang kubayangkan, sampaiii.......

"Oke.. cukup untuk kuliah hari ini! Ibu punya oleh-oleh untuk kalian. Sebentar...."

"Syaaa.. w ada feeling ga enak soal ini" Deka mulai berbisik.
"Iya... W juga"

"Silahkan buat resume di kertas folio... Materinya bisa dilihat di ppt ibu..Tugas dikumpulkan ke komting maksimal H-1 sebelum perkuliahan.
Terimakasih.. sampai jumpa minggu depan", dosen muda itu keluar dengan elegannya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Astagaaa.... Materi ini kan banyak banget..!!!
Gila ya... Baru juga hari pertama!"

"Iya Ka... Kupikir dosen muda juga akan mengerti jiwa muda.. tapi nyatanyaa...", Jawabku pada Deka lengkap dengan muka kusut dan tatapan malasnya.

"Yah... Sabar ya...", Balas Deka dengan muka sedih yang dibuat buat.

Tiba-tiba... Seseorang menyenggolku hingga aku hampir terjatuh. Cowo itu! Dia yang menyenggolku.
Tapi aku tidak mengerti satu hal. Oke memang aku belum pernah pacaran. Aku juga suka melihat hal-hal romantis lewat FTV/komik/novel.. Aku sudah hafal betul adegan seperti ini. Tapi kali ini berbeda. Sungguh.
Dia seakan tidak punya rasa bersalah sama sekali karna sudah menyenggolku. Entah sengaja atau tidak.

"Hei! Hati-hati dong masnya!!! Gak minta maaf pula!", Kataku kesal sambil sedikit berteriak.

Tidak ada respon. Dia hanya melirikku sebentar. Tapi jelas sekali dia tampan. Sekejap kulupakan marahku yang tadi dan mulai bertanya pada Deka.

"Ka... Ka... Tau cowo itu ga?" Kataku sambil sedikit menarik lengan Deka dan berjalan ke arahnya. Deka dan aku saat ini sedang berjalan menuju tempat parkir.

"Ha? Siapa? Kak Gibran?
Taulah.. dia kakak kelas w waktu SMA dulu"

"Kok ada di kelas kita?"

"Dia cuti kuliah setahun"

"Cuti? Kenapa emang?"

"Engga tau sih.. tapi Sya...Seriusan... Mending lu jangan berurusan sama dia deh. Sebisa mungkin jangan.. oke?"

"Kenapa?"

"Gimana yah jelasinnya.. dia itu hampir ga punya temen karna sifatnya yang kurang bersahabat Sya... Dia dingin banget kaya es"

"Masa orang seganteng dia ga punya temen si?"

"Ganteng si ganteng.. tapi kalau sifatnya jelek siapa yang mau temenan sama dia.
Dahlah.. naik cepet"

"Umm..."

Kunaiki motor Deka dan kamipun pulang.
Tapi diperjalanan, aku tak bisa berhenti memikirkan soal Kak Gibran. Rasanya, ada perasaan aneh yang menggelitikku.
Entah apa itu.. rasanya aku belum menyadari bahwa saat itu aku telah jatuh cinta pada kak Gibran.

To be continue...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berteman SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang