Alexa tiba di rumahnya sekitar pukul 5 sore.
Pasalnya tadi Clarisa mengajaknya ke mall. Untuk menemaninya membeli sepatu.
Alexa tidak enak hati untuk menolak.
Alexa sangat takut sekarang, belum pernah dia terlambat tiba dirumah.
Saat sampai di pintu utama dia melihat rumahnya sepi.
Aman. Pikirnya.
Diapun langsung berlari menuju kamarnya yg berada di lantai 2,Tiba tiba
"Darimana aja kamu?!"
Mampuss
Dengan enggan dia membalikkan badannya dan menemukan mama tirinya, Devina berdiri di ruang tengah dgn berkacak pinggang.
Dia hanya diam. Malas menjawab.
"Turun sini!!" Ucap devina dengan nada memerintah.
Alexa pun turun dengan segera.
"Oh udah berani keluyuran?ha!!"
"Engga ma, tadi Alexa--"
"Udah Berani menjawab kamu?"
Alexa hanya diam. Dia tidak dapat berkata apa apa takut terjadi sesuatu yg tidak diinginkan.
"Aaaaahh, sakit mah" ujar Alexa saat Devina menarik rambutnya kasar.
"Pelayan!!!" Ucapnya menggelegar memanggil pelayan.
"Ngga, jangan mah. Aku ga bakal nakal lagi. Hiks hiks" ucap Alexa saat melihat seorang pelayan datang membawa cambuk.
Ia tau cambuk itu untuk apa.
CTAASS
"AAWWW"
CTASSS
CTAASS
"Ampun maaa,hiks hiks".
Devina seolah tidak mendengar nya. Ia terus mencambuki Alexa hingga Alexa tersungkur di lantai.
PLAK
"Dasar anak sial!"
Alexa memegangi pipinya sambil masih menangis.
"BAWA dia!" Ucapnya pada pelayan tadi yg hanya berdiam menyaksikan kejadian tadi.
Dengan segera pelayan tadi membawanya ke kamar mandi yg terletak di dekat gudang.
"Jangan pak. Saya mohon jangan." Ucap Alexa meronta ronta dari pegangan pelayan itu sambil menangis.
"Maaf non, saya takut dimarahin nyonya." Ucapnya
Dia juga sebenarnya kasihan. Tapi bagaimana lagi? Dia hanya pelayan disitu.Dengan cepat dia membuka pintu kamar mandi tersebut lalu memasukkan Alexa kedalam.
Lalu pergi setelah menguncinya dari luar.Alexa diam sambil memeluk tubuhnya dia sangat ketakutan.
Disini dingin dan gelap.Dia sangat takut.
Dia kembali menangis merenungkan bagaimana nasibnya yg sialan ini.
"Mama, lexa takut "
--------
Pagi harinya dia segera bersiap setelah pintu dibukakan.
Setelah lengkap dengan seragam. Dia memandangi dirinya di cermin. Banyak sekali bekas cambukan. Pipinya juga lebam. Ada lingkaran hitam diMata bibirnya juga pucat.
Miris sekali pikirnya
Dengan segera dia pun berangkat di antar oleh supirnya.Ia tidak sempat sarapan dan menyiapkan bekal untuk Rey.
Sesampainya di kelas dia langsung duduk dibangkunya.
Clarisa yg sedang membaca novel pun mengalihkan pandangannya saat merasa ada seseorang duduk disebelahnya."Morning sa" salam ya ceria.
"Morning " balasnya lemas.
"Kok tumben kamu lama datang?"
"Tadi aku kesiangan" jawab Alexa masih dengan senyumnya.
"Kamu kok pucet gini? Belum sarapan? Kamu juga kelihatannya lemes gitu" ucapan Clarisa.
"Aku gapapa kok" ucapnya bohong
Tiba tiba Clarisa memegang pipinya yg lebam. Hingga membuatnya meringis menahan sakit.
"Terus ini kenapa? Kok biru?"
Tanya Clarisa dengan nada penuh selidik."Oh ini, tadi gak sengaja kena sesuatu. Aku lupa kena apa" ucapnya meyakinkan.
"Ooh" ucap Clarisa masih memandang Alexa.
Alexa membaringkan kepalanya diatas meja mengacuhkan tatapan dari sahabat nya itu dengan tangan sebagai bantal lalu menutup matanya.
Clarisa masih menatap Alexa.
Ia tau ada sesuatu yg selama ini disembunyikan oleh Alexa.Tapi sampai saat ini Alexa tak pernah bercerita. Itu membuatnya semakin sedih.
Ia sering melihat beberapa luka di tubuh Alexa.
Dia juga tadi melihat ada luka seperti dipukul sesuatu di bagian lengan dan juga betis Alexa.
Ia ingin menanyakan tetapi Alexa sudah tertidur.
Sahabatnya ini terlalu tertutup.
Clarisa hanya tau dia orang kaya, anak tunggal, dan juga ibunya yg sudah meninggal serta ayahnya yg sudah menikah lagi.Bukannya ia tipe sahabat yg tidak peduli.
Tetapi Alexa terlalu tertutup padanya.KRIIINGGG
Bel masuk pun berbunyi, tetapi sahabatnya itu tak kunjung terbangun.
"Sa, bangun udah bel" ucapnya sambil menggoyangkan lengan Alexa.
Tapi dia tak kunjung bangun.
"Sa, iih bangun. Udah bel nanti gurunya masuk." Ucapnya lagi kali ini mengguncang tubuh Alexa dengan sedikit lebih kuat.
Aneh. Pikir Clarisa.
"Sa..." ucapnya sambil mendorong lengan Alexa.
Jangan jangan.
"Alexa bangun. Sa, Alexa!!!"
TBC
19/04/19
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You
Teen FictionDua tipe orang yg tak bisa menatap langsung matamu: 1) orang yg berupaya menyembunyikan kebohongan. 2) orang yg berupaya menyembunyikan cinta. Sedangkan Alexa dia termasuk ke-2 tipe tersebut. Start 15/04/19